5 Kebiasaan Buruk saat Bersihkan Vagina

Dipublish tanggal: Jun 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
5 Kebiasaan Buruk saat Bersihkan Vagina

Vagina merupakan bagian vital bagi wanita yang harus dijaga agar tidak terkena penyakit. Anda harus menjaga kebersihannya agar tidak terkena infeksi kuman dan bakteri. Dalam menjaga kebersihan ini kebiasaan yang menjadi kesalahan saat bersihkan vagina.

1. Mencuci terlalu sering

Kebiasaan yang salah dari menjaga kebersihan vagina adalah terlalu sering mencucinya. Tidak hanya dibiarkan, terlalu sering mencuci vagina juga meningkatkan risiko terkena infeksi. Organ intim memiliki sistem khusus untuk menjaga keseimbangan bakteri jahat dan juga baik.

Jika terus dicuci maka bakteri baik bisa menghilang dan dapat mencegah terjadinya infeksi karena bakteri jahat dan jamur. Jadi jangan terlalu sering mencuci vagina, maksimal dalam sehari cukup paling banyak dua kali saja agar bakteri baik tidak hilang.

2. Salah menggunakan sabun

Kebiasaan yang juga sering dilakukan menggunakan sabun mandi untuk membersihkan vagina. Sabun mandi memiliki pH yang tidak seimbang untuk digunakan membersihkan vagina. 

Jika Anda terus menggunakan sabun ini maka bakteri baik yang akan melawan infeksi bisa hilang. Jadi penting sekali untuk memilih sabun yang khusus untuk vagina.

Terlebih jika mengalami gejala infeksi seperti gatal pada area vagina, bau, dan keputihan. Anda harus hati-hati dan cerdas dalam memilih sabun. Lihat bagian pH di kemasan produk sabun. 

Ada baiknya menggunakan sabun sirih hanya saja usahakan memilih produk yang aman dan higienis. Gunakan sesuai dengan ketentuan agar tidak berdampak buruk pada bagian vagina.

3. Arah mencuci Vagina

Kebiasaan lainnya yang salah adalah arah Anda mencuci vagina. Saat mencucinya jangan mengarahkan dari belakan ke depan dengan gerakan yang kuat.

Kebiasaan mencuci dari arah yang salah ini seperti memindahkan kuman atau bakteri jahat dari bagian dubur dan lubang kemis ke bagian vagina. Akibatnya vagina menjadi lebih rentan terkena infeksi.

4. Cara mengeringkan Vagina

Kemudian untuk mengeringkan kebiasaan yang salah ada menggunakan tisu dan menggosok atau mengelapnya dengan keras. Ini cara yang salah karena bisa menyebabkan iritasi pada bagian vagina. Anda harus berhati-hati saat mengeringkannya jangan terlalu terburu-buru.

Gunakan cara yang lembut dengan menepuk tisu atau kain lap untuk mengeringkan vagina. Lakukan secara perlahan dari depan ke bagian belakang. Tujuannya agar jaringan yang sensitif di vagina tidak mengalami luka saat dikeringkan. Ini sepele tetapi memiliki risiko yang besar untuk jangka panjang.

Saat mengeringkan vagina pastikan sampai kering dan tidak menyebabkan terjadinya lembab di area vagina. Apalagi jika celana dalam Anda menjadi lembap karena tidak dilap sampai benar-benar kering. Ini berbahaya karena bisa membuat kuman dan bakteri jahat tumbuh dan menyebabkan terjadinya infeksi.

5.   Bulu yang dihabiskan

Kebiasaan berikutnya adalah membersihkan bagian bulu di sekitar vagina tetap dalam kondisi lebat atau malah mencukurnya sampai habis. Kebiasaan yang salah jika mencukur sampai habis karena bakteri baik yang ada di sekitar vagina ikut hilang.

Padahal fungsi bakteri ini untuk melindungi vagina dari infeksi kuman dan bakteri jahat.  Jadi jika ingin membersihkan potong saja bagian bulu kemaluan di area vagina agar tidak kepanjangan dan kotor. Anda bisa melakukannya sekali 40 hari setiap akan memasuki jadwal haid.

Ini beberapa hal sepele yang sering menjadi kesalahan dalam menjaga vagina. Anda harus sangat berhati-hati agar tidak mengalami masalah atau terkena infeksi. 

Periksakan ke dokter jika merasa ada masalah di bagian vagina yang membuat Anda tidak nyaman. Jangan dibiarkan berlarut karena bisa berisiko fatal nantinya.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vandenburg T, et al. (2016). ‘Basically, it’s sorcery for your vagina’: unpacking Western representations of vaginal steaming. DOI: (https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/13691058.2016.1237674)
Thorp J, et al. (2008). Alteration in vaginal microflora, douching prior to pregnancy, and preterm birth. DOI: (https://dx.doi.org/10.1111%2Fj.1365-3016.2008.00970.x)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app