5 Faktor Vagina Menjadi Kering

Dipublish tanggal: Jun 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 20, 2019 Waktu baca: 2 menit

Ketika Anda ingin mengobati suatu masalah kesehatan dalam tubuh Anda, hal utama yang harus Anda perhatikan yaitu dengan melihat akar dari permasalahan itu sendiri, termasuk mengetahui penyebab dari masalah tersebut. 

Jika Anda sudah mengetahui apa penyebabnya, maka pengobatan untuk mengatasi dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah.

Hal ini juga berlaku untuk mengobati masalah perihal vagina Anda yang mengering. Penyebab dari vagina yang kering disebabkan karena beberapa faktor, untuk itu, Anda harus mengetahui apa saja penyebabnya setelah itu barulah Anda mengetahui tata cara dalam mengatasinya dengan cara yang tepat. 

Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab yang menimbulkan vagina kering, simak ulasan berikut:

Durasi pemanasan yang terlalu cepat

Pemanasan sebelum bercinta memiliki tujuan untuk melumasi vagina secara alami. Dengan memberikan sentuhan dan rangsangan itulah yang akan membantu lendir-lendir dalam vagina dapat keluar secara sempurna dan bisa membantu aktivitas bercinta Anda lebih menyenangkan. Semakin lama Anda melakukan pemanasan, maka akan memberikan rangsangan yang lebih kuat.

Apabila Anda melakukan pemanasan dengan durasi yang singkat, maka hal ini akan menimbulkan rasa sakit saat bercinta. Kondisi vagina yang kering dapat menimbulkan luka sobek atau lecet pada vagina. Untuk itu, untuk mengatasi vagina yang kering lakukan pemanasan dalam durasi yang lebih lama dari biasanya.

Adanya perubahan hormon dalam tubuh

Perubahan hormon yang ada di dalam tubuh dapat terjadi saat wanita mengalami level penurunan estrogen, terutama saat menopause, setelah melahirkan, pramenopause, maupun ketika wanita menyusui. Selain itu pengobatan dengan obat kimia, pengobatan radiasi dan kemoterapi juga bisa menjadi penyebab vagina mengering.

Untuk mengatasi vagina yang kering akibat perubahan hormon, Anda bisa menggunakan bantuan pelumas vagina ketika Anda ingin melakukan hubungan seks. Hal ini untuk mencegah luka lecet atau sobek pada area kewanitaan Anda.

Tidak memiliki gairah yang cukup tinggi

Gairah dalam hubungan seks sangat dibutuhkan untuk menciptakan kenikmatan antara Anda dan pasangan. Apabila gairah seks Anda menurun, maka hal ini akan menyebabkan vagina mengering. 

Pada biasanya gairah seks yang menurun disebabkan karena beberapa hal, termasuk terjadinya ejakulasi diri, pemanasan yang terlewatkan, mood yang sedang tidak bagus maupun karena penyebab yang lainnya.

Mengkonsumsi obat tertentu

Tidak semua obat yang Anda konsumsi baik untuk tubuh. Karena memang ada beberapa obat yang dapat memberikan efek samping pada tubuh, misalnya seperti obat flu yang mengandung antihistamin, obat flu maupun obat asma. Mengkonsumsi jenis obat tersebut dapat menimbulkan penurunan pada lubrikasi vagina.

Adanya kecemasan

Bagi wanita yang mengalami kecemasan terhadap sesuatu akan mengalami gangguan ketika sedang bercinta. Selain turunnya gairah seks, maka hal ini pun juga berdampak vagina menjadi mengering. 

Meskipun Anda sudah melakukan pemanasan dalam waktu yang lama, namun jika Anda merasakan kecemasan, maka hal ini akan mempengaruhi Anda saat berada di ranjang.

Untuk menghindari hal ini, maka buatlah pikiran Anda menjadi rileks. Jangan biarkan perasaan dan pikiran cemas tersebut membuat aktivitas seks Anda hancur. Apabila perasaan Anda sedang cemas dan tidak enak, maka sebaiknya Anda tidak melakukan hubungan seks dulu.

Kelima faktor penyebab yang ada di atas dapat membantu Anda untuk melakukan pengobatan dan pencegahan yang tepat. Memiliki vagina yang kering memang akan mengurangi kenikmatan saat melakukan hubungan seks. Untuk itu, segera tangani permasalahan ini agar segera teratasi.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app