5 Cara Mengembalikan Produktivitas Kerja Setelah Liburan

Dipublish tanggal: Jun 10, 2019 Update terakhir: Mei 17, 2021 Tinjau pada Jun 20, 2019 Waktu baca: 2 menit
5 Cara Mengembalikan Produktivitas Kerja Setelah Liburan

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Menyambut libur tentu kita sangat antusias, tetapi setelah libur kita pun harus mempersiapkan diri dalam mengembalikan produktivitas kerja
  • Mengembalikan waktu tidur seperti jadwal harian pada umumnya sebaiknya perlu dilakukan sekitar seminggu sebelum kembali kerja
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi, minum air putih yang cukup, serta mengonsumsi vitamin sangat penting dalam menjaga tubuh tetap fit
  • Persiapkan jadwal dan rencana kerja setelah liburan dan lakukan satu per satu agar pekerjaan tidak menumpuk dan tetap dapat selesai tepat waktu
  • Bangun mood yang menyenangkan sehingga tercipta kembali produktivitas kerja pasca libur, bisa dengan membeli makanan atau minuman yang disukai
  • Klik untuk membeli suplemen multivitamin yang dikirim ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Menyambut libur tentu kita sangat antusias mempersiapkan segala hal, tetapi bagaimana setelah libur? Apakah kita juga mempersiapkan diri dalam mengembalikan produktivitas kerja? Beberapa orang mungkin ada yang tidak betah libur terlalu lama, tetapi ada pula yang masih terbawa hawa liburan. Lalu, bagaimana cara mengembalikan produktivitas kerja setelah liburan?

5 Cara mengembalikan produktivitas kerja setelah liburan

Berikut ini 5 cara yang dapat Anda terapkan dalam mengembalikan produktivitas kerja setelah liburan, di antaranya:

1. Tidur lebih awal

Sebelum kembali bekerja, Anda perlu menyesuaikan kembali rutinitas harian Anda, termasuk jadwal tidur. Karena selama liburan mungkin banyak orang cenderung tidur malam atau begadang sehingga jadwal tidur menjadi berubah. Oleh karenanya, Anda perlu menyesuaikan kembali dengan tidur yang cukup sehingga dapat lebih mudah untuk bangun pagi terutama ketika hari masuk kerja telah tiba. Hal ini perlu Anda lakukan selama kurang lebih satu minggu awal kembali bekerja agar terbiasa dengan jadwal harian.

2. Sarapan yang bergizi

Sarapan menjadi salah satu rutinitas penting untuk memulai hari sekaligus untuk mengisi energi sebelum kembali beraktivitas serta bekerja. Secangkir kopi atau segelas susu ditambah dengan sereal atau roti gandum mungkin bisa menjadi pilihan yang simpel tapi mengenyangkan.

Baca juga: 10 Menu Sarapan Pagi Terbaik Bagi Kesehatan

Ingat, setelah menyantap berbagai hidangan mengenyangkan dan lupa dengan pola diet sehat selama liburan yang mungkin saja mengandung lemak dan gula, kini saatnya untuk kembali memperbanyak konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur. Jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih sekitar 8 gelas sehari dan mengonsumsi vitamin yang rutin Anda konsumsi.

3. Lakukan olahraga ringan

Untuk mengembalikan kondisi tubuh agar terbiasa dengan rutinitas kerja seperti sebelum liburan, Anda dapat melakukan olahraga ringan seperti yoga ataupun berjalan kaki. Anda juga bisa melakukan peregangan otot selama di kantor ataupun melakukan olahraga ringan setelah pulang kerja. Hal ini dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas kerja dengan meningkatkan konsentrasi serta mengurangi stress.

4. Siapkan jadwal kerja

Setelah libur panjang umumnya pekerjaan cenderung menumpuk sehingga banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Untuk mengatasi stress akibat pekerjaan yang menumpuk, Anda dapat menyiapkan jadwal kerja dan memulainya dari pekerjaan yang paling mudah terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk mengembalikan produktivitas dan ritme kerja Anda serta membantu meningkatkan semangat Anda dalam kembali bekerja.

Tetapi Anda tak perlu memaksakan diri untuk melakukan seluruh pekerjaan di hari pertama kembali bekerja, Anda hanya perlu menyiapkan jadwal dan rencana sehingga Anda memiliki tujuan kerja yang jelas dan seluruh pekerjaan tersebut dapat selesai tepat waktu.

5. Bangun mood dengan hal yang menyenangkan

Jika kembali mengingat momen liburan terkadang membuat kita bersemangat kerja lagi, tetapi terkadang juga malah membuat kita hilang semangat karena masih ingin waktu libur yang lebih panjang. Hal ini harus Anda siasati dengan baik jangan sampai kebablasan. Maka dari itu, ingat kembali tujuan Anda bekerja dan hal yang menyenangkan dari pekerjaan Anda.

Baca juga: Duh, Stress Saat Bekerja Bisa Memicu Banyak Penyakit!

Selain itu, Anda juga dapat mengobrol sejenak dengan rekan kerja mengenai liburan sembari merapikan meja kerja Anda agar lebih rapi. Bisa juga dengan membeli minuman favorit Anda seperti kopi atau teh untuk menemani Anda di hari pertama kerja. Mulailah bekerja secara perlahan lalu tingkatkan intensitas agar satu per satu pekerjaan dapat selesai tepat waktu.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Three Science-Based Reasons Vacations Boost Productivity. Psychology Today. (Accessed via: https://www.psychologytoday.com/us/blog/feeling-it/201708/three-science-based-reasons-vacations-boost-productivity)
Bloom, Jessica & Geurts, Sabine & Sonnentag, Sabine & Taris, Toon & Weerth, Carolina & Kompier, Michiel. (2011). How Does a Vacation from Work Affect Employee Health and Well-Being?. Psychology & health. 26. 1606-22. 10.1080/08870446.2010.546860.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/51223869_How_Does_a_Vacation_from_Work_Affect_Employee_Health_and_Well-Being)
Bloom, Jessica. (2012). How do vacations affect workers’ health and well-being? Vacation (after-) effects and the role of vacation activities and experiences.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/254897932_How_do_vacations_affect_workers'_health_and_well-being_Vacation_after-_effects_and_the_role_of_vacation_activities_and_experiences)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app