5 Bahaya Vaping bagi Kesehatan

Benarakah kebiasaan vaping ini aman? Padahal pada kenyataannya, ada 6 bahaya dari efek vaping yang sebaiknya Anda hindari seperti berikut ini.
Dipublish tanggal: Jun 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
5 Bahaya Vaping bagi Kesehatan

Kebiasaan merokok dengan banyak bahaya yang dimilikinya memang membuat mulai mengalihkan kebiasaan tersebut. Kondisi tersebutlah yang kemudian membuat banyak orang lantas beralih menggunakan vape. Namun, Benarakah kebiasaan vaping ini aman? Padahal pada kenyataannya, ada 6 bahaya dari efek vaping yang sebaiknya Anda hindari seperti berikut ini.

1. Menimbulkan efek kecanduan

Efek bahaya pertama yang ditimbulkan dari kebiasaan vaping ini adalah efeknya yang menimbulkan kecanduan. Efek kecanduan ini sendiri bisa dibilang, menyerupai efek kecanduan yang dihasilkan dari kebiasan merokok. 

Hal tersebut tidak lepas karena pada vape ternyata terdapat kandungan nikotin di bagian tabungnya ketika sedang dipanaskan atau dinyalakan.

Tidak berhenti sampai di situ saja karena ternyata kandungan nikotin yang terdapat di dalam vape ini bisa mudah diserap otak hanya dalam waktu 10 detik saja. Fakta tersebut pastinya membuat Anda semakin memahami betapa berbahaya kandungan yang dimiliki oleh vape ini. 

Tidak heran apabila sudah kecanduan maka bahaya kesehatan lainnya bisa mengintai mudah.

2. Menyerang kesehatan paru-paru

Efek kesehatan berikutnya yang bakal Anda dapatkan dengan memiliki kebiasaan vaping adalah kesehatan paru-paru Anda menjadi terancam. Kenapa bisa begitu? Kembali lagi karena vape ini memiliki kandungan nikotin di dalamnya. 

Perlu diketahui bahwa kandungan nikotin ini ternyata dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru terutama untuk pecandu vape ini sendiri.

Apabila kebiasaan ini terus dibiarkan maka tentunya kondisi dan kesehatan paru-paru Anda yang menjadi ancaman utamanya. Padahal seperti yang diketahui alasan banyak orang lebih memilih menggunakan vape karena dianggap lebih aman dari rokok untuk paru-paru. 

Padahal pada kenyataannya, memiliki kebiasaan vaping tetap saja memberikan dampak buruk pada paru-paru.

3. Menurunkan sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh pastinya adalah hal yang penting bagi setiap orang karena akan menentukan kesehatan mereka sepanjang waktu. Padahal selama ini masih banyak yang beranggapan bahwa hanya mengonsumsi rokok yang mampu menurunkan sistem kekebalan tubuh. 

Namun menurut penelitian bahwa kebiasaan vaping juga memiliki dampak yang sama.

Menurut penelitian sendiri bahwa diketahui kalau kebiasaan vaping ini membuat aktivitas 594 gen di dalam tubuh menjadi menurun drastis. Padahal gen tersebut yang diketahui berfungsi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan juga memberikan perlawanan terhadap infeksi yang mencoba masuk. 

Tidak heran apabila kebiasan ini rentan sekali membuat seseorang jadi sakit.

4. Tingginya kandungan logam pada vape

Apabila Anda masih bersikeras bahwa vape lebih aman daripada rokok sebaiknya mulai memikirkan kembali anggapan tersebut. Bukan tanpa alasan karena ternyata vape memiliki kandungan logam dengan tingkat yang cukup tinggi. 

Kandungan logam itu sendiri mulai dari timah, nikel, perak, alumunium hingga silikat.

Tentunya kandungan logam tersebut akan sangat membahayakan apabila masuk ke dalam tubuh. Apalagi untuk waktu yang lama dan juga terus-menerus. Salah satu dampak buruk kesehatan yang bakal Anda alami adalah rusaknya sistem pernapasan hingga meningkatkan risiko terjadinya kanker.

5. Vape memiliki kandungan bahan pengawet di kamar jenazah

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa vape memiliki kandungan bahan pengawet kamar jenazah di dalamnya. Kandungan itu sendiri adalah formaldehid dalam cairan yang dimiliki vape. Perlu diketahui bahwa formaldehid banyak digunakan untuk pengawet di kamar jenazah. 

Hal tersebut pastinya membuat kesehatan Anda menjadi terancam.

Dengan semua penjelasan di atas pastinya membuat Anda paham akan dampak kesehatan yang dimiliki dengan kebiasaan vaping. Daripada Anda harus menanggung semua risiko tersebut, tentu ada baiknya untuk lebih memilih menghindarinya saja. Hal tersebut demi kesehatan tubuh Anda sendiri.


33 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tierney PA, et al. (2016). Flavour chemicals in electronic cigarette fluids. DOI: (https://doi.org/10.1136/tobaccocontrol-2014-052175)
Sundar IK, et al. (2016). E-cigarettes and flavorings induce inflammatory and pro-senescence responses in oral epithelial cells and periodontal fibroblasts. DOI: (https://dx.doi.org/10.18632/oncotarget.12857)
Stratton K, et al. (2018). Public health consequences of e-cigarettes. (https://www.nap.edu/read/24952/chapter/1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app