11 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Oleh Seorang Pelari

Dipublish tanggal: Jul 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
11 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Oleh Seorang Pelari

Semua pelari pasti pernah melakukan kesalahan pada beberapa titik selama pelatihan. Dalam beberapa kasus, sebagai seorang pelari, sangat mungkin untuk mengulangi kesalahan yang sama berulang kali. 

Tapi, sebagai pelari yang baik, hendaknya Anda dapat belajar dari kesalahan dan mengambil langkah untuk menghindari terjadinya kesalahan berulang yang sama di masa depan. Berikut adalah beberapa kesalahan seorang pelari yang paling sering dilakukan dan bagaimana Anda dapat menghindari cedera akibat berlari dan masalah lainnya.

Menggunakan Sepatu Lari yang Kurang Tepat

Menggunakan sepatu yang tidak dikhususkan untuk berlari, dapat menimbulkan cedera. Saat Anda berlari, bagian telapak dan pergelangan kaki akan mendapatkan hantaman daya secara terus menerus, tanpa menggunakan sepatu lari yang tepat kemungkinan terjadinya cedera akan meningkat. 

Oleh karena itu, sepatu lari adalah hal yang sangat krusial bagi seorang pelari.

Setelah Anda mendapatkan sepatu lari yang tepat, pastikan Anda menggantinya setelah Anda gunakan untuk berlari sejauh 300 km mil karena sepatu yang licin disertai dengan bantalan yang menipis juga dapat menyebabkan terjadinya cedera..

Terlalu Bersemangat

Untuk seseorang yang baru mau memulai aktivitas berlari, biasanya mereka akan langsung berlari dengan kecepatan tinggi. Namun karena mereka tidak memiliki stamina yang memadai, biasanya mereka juga akan berhenti dengan cepat. 

Seseorang yang terlalu bersemangat, biasanya tidak dapat mempertahankan konsistensi, karena mereka akan berlatih terlalu keras pada satu hari dan akan melewati jadwal-jadwal latihan pada hari-hari berikutnya.

Memiliki Gerakan Berlari yang Kurang Tepat.

Setiap orang normal pasti bisa dan pernah berlari, namun saat kita membicarakan tentang teknik, tidak semua orang memilikinya. Kebanyakan pelari pemula akan berlari dengan langkah yang jauh dan menggunakan bagian tumit saat mendarat. 

Hal ini tentu saja salah, karena dengan mendarat menggunakan tumit, akan menambah beban pada persendian kaki dan menciptakan gerakan yang tidak efisien dibandingkan mendarat dengan jari-jari kaki.

Saat seseorang berlari, gerakan tangan yang bergerak secara natural dapat menyeimbangkan irama tubuh dan membuat tubuh bergerak dengan lebih efisien. Pada beberapa pelari pemula, mereka akan cenderung untuk tidak menggerakan tangan mereka dan hanya memposisikannya di depan dada. 

Hal ini dapat membuat mereka merasa lebih lelah karena adanya ketegangan pada bahu dan leher.

Terburu-buru Saat Melewati Turunan

Saat seorang pelari berlari menuruni bukit, biasanya mereka akan terlalu mencondongkan tubuh ke arah depan dan membiarkan gaya gravitasi menarik tubuh mereka sehingga mereka dapat berlari lebih cepat. Teknik berlari seperti ini dapat menyebabkan cedera pada kaki.

Tidak Minum Cukup Air.

Seringkali Anda tidak akan merasa haus setelah berlari, khususnya jika Anda berlari pada lingkungan dengan suhu yang dingin, atau tubuh Anda sudah terbiasa untuk tidak minum cukup air. Namun, mempertahankan kebiasaan ini dapat menyebabkan dehidrasi pada level seluler dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Tidak Menggunakan Outfit yang Tepat

Beberapa pelari menggunakan jaket yang terlalu tebal untuk meningkatkan produksi keringat. Alih alih untuk menurunkan berat badan lebih cepat, menggunakan pakaian yang terlalu tebal, dapat menyebabkan  tubuh mengalami overheating dan dapat menyebabkan kondisi darurat yang berbahaya.

Berlatih Secara Berlebihan

Untuk seorang pelari profesional, waktu latihan adalah hal kunci untuk memenangkan pertandingan. Namun berlatih secara berlebihan, bukan hanya menyebabkan masa pemulihan yang lebih lama, tetapi juga rentan menyebabkan terjadinya cedera.

Tidak Memiliki Teknik Pernafasan yang Baik

Sebagai seorang pelari amatir, mungkin Anda pernah berpikir bahwa Anda tidak dapat berlari dengan jarak tertentu, karena Anda tidak memiliki kondisi tubuh yang memungkinkan Anda untuk berlari.

Namun hal ini tidak sepenuhnya betul. Seseorang dengan kondisi yang fit sekalipun tidak dapat berlari dengan jarak tertentu jika tidak menggunakan teknik pernapasan yang benar. Atur pola pernapasan Anda sebelum Anda ingin meningkatkan kecepatan dalam berlari.

Tidak Mendapatkan Nutrisi yang Cukup Setelah Berlari

Seperti olahraga apapun, setelah seseorang melakukan sesi latihan, nutrisi sangat diperlukan untuk memperbaiki sel yang rusak dan meningkatkan performa tubuh. Oleh karena itu, mendapatkan nutrisi yang baik dan cukup merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan performa berlari Anda.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Running Mistakes - 5 Worst Things to Do Before a Run. Runner's World. (Accessed via: https://www.runnersworld.com/beginner/g20842932/the-5-worst-things-to-do-before-a-run/)
37 Mistakes Runners Can’t Stop Making. Runner's World. (Accessed via: https://www.runnersworld.com/training/a20858291/37-mistakes-runners-cant-stop-making/)
12 Running Mistakes You Could Be Making. Livestrong.com. (Accessed via: https://www.livestrong.com/slideshow/1009707-12-running-mistakes-could-making/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app