Waspada, Telapak Kaki Panas Bisa Jadi Gejala Neuropati Perifer

Dipublish tanggal: Okt 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Nov 7, 2019 Waktu baca: 3 menit
Waspada, Telapak Kaki Panas Bisa Jadi Gejala Neuropati Perifer

Apakah Anda sering mengalami kondisi dimana telapak kaki sering terasa panas, padahal kondisi udara sedang sejuk dan dingin? Lebih parahnya lagi, telapak kaki Anda terasa terbakar. Jika Anda sering mengalaminya, maka Anda kemungkinan mengalami gangguan saraf yang disebut dengan gejala neuropati perifer.

Apa itu neuropati perifer?

Neuropati perifer adalah kondisi yang terjadi akibat adanya gangguan pada saraf tepi. Pengobatan neuropati perifer hanyalah berfokus kepada pencegahan supaya tidak terjadi kerusakan saraf lebih lanjut. 

Ada banyak hal yang menjadi penyebab telapak kaki panas. Mulai dari yang ringan, telapak kaki panas dapat disebabkan oleh salah pilih alas kaki sehingga telapak kaki Anda terasa tidak nyaman. Kondisi ini dapat diatasi cukup dengan beristirahat.

Sementara itu, telapak kaki panas juga bisa menjadi kondisi serius yang memerlukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Kondisi telapak kaki panas yang Anda alami bisa jadi karena adanya penyakit maupun kondisi lain yang mendasarinya. Penyakit yang paling umum menyebabkan telapak kaki Anda menjadi panas ialah diabetes

Neuropati perifer juga bisa terjadi apabila seseorang mengalami kekurangan vitamin B, ketergantungan minuman alkohol, penderita asam urat, hingga HIV.

Jenis-jenis neuropati perifer

Neuropati perifer terjadi akibat adanya kerusakan pada serabut saraf. Serabut saraf tersebut rusak karena bekerja terlalu aktif dan kemudian mengirimkan sinyal rasa nyeri ke otak, padahal sebenarnya tidak ada kondisi yang luka.

Selain itu, kaki juga menjadi sangat sentitif terhadap sentuhan. Hal ini menyebabkan timbulnya rasa panas dan kemerahan pada kaki. 

Rasa panas yang dialami oleh para penderita berbeda antara satu dan lainnya. Bagi sebagian penderita, mereka mengalami rasa panas yang cukup ringan namun tidak sedikit yang merasakan rasa panas yang sangat menganggu. Beberapa penderita juga sering mengalami kesemutan bahkan mati rasa

Berdasarkan tingkat kerusakan saraf yang diderita, neuropati perifer dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Monoeuropati

Berdasarkan namanya, monoeuropati adalah kerusakan yang terjadi pada saraf tepi tunggal. Kondisi ini dapat terjadi jika Anda mengerjakan aktivitas yang sama secara berulang ulang. Anda juga bisa mengalaminya ketika Anda melakukan suatu kegiatan yang sama dalam waktu yang lama.

Hal tersebut menyebabkan saraf mengalami penekanan dalam waktu lama hingga menyebabkan kerusakan. Gejala monoeuropati yang dialami oleh para penderita diantaranya adalah kaki dan tangan lemas, mati rasa, dan kesemutan yang berkepanjangan.

Kelumpuhan saraf perenous dapat menyebabkan gangguan saraf yang terjadi di atas betis. Akibatnya, kaki terasa tertekan dan sangat sulit digerakan. 

Monoeuropati awalnya terjadi pada satu bagian saraf, namun lama-kelamaan akan menyebar ke berbagai saraf. Sehingga muncullah keluhan yang meluas, kondisi ini disebut dengan multipel monoeuro

2. Polinueropati

Polinueropati adalah kerusakan pada beberapa saraf perifer yang terjadi secara bersamaan. Penderita polineuropati biasanya mengeluh kesakitan pada kaki yang disebabkan oleh adanya serabut saraf yang panjang.

Berbagai penyebab polineuropati adalah kekurangan vitamin B, konsumsi minuman beralkohol, hingga riwayat gagal ginjal dan kanker. Namun, yang paling sering terjadi ialah karena penderita mengalami penyakit diabetes

Tanda dan gejala neuropati perifer

Berbagai gejala bisa terjadi pada penderita neuropati perifer, selain telapak kaki yang sering panas dan kemerahan. Tanda dan gejala neuropati perifer yang dapat terjadi antara lain:

  • Kaki terasa seperti dibungkus, seperti menggunakan kaos kaki
  • Telapak kaki terasa lebih kencang, namun ketika digerakan menjadi lebih lemah
  • Terasa getaran halus dan nyeri mendadak
  • Nyeri yang menusuk
  • Telapak kaki berkeringat

Untuk mengatasi neuropati perifer, cara termudahnya adalah dengan mengganti alas kaki Anda dengan yang lebih nyaman. Pastikan juga untuk selalu menjalani gaya hidup sehat dengan minum air putih yang cukup dan konsumsi buah-buahan. Selain itu, gunakan alas kaki yang lebih nyaman supaya telapak kaki panas dapat berkurang.

Apabila kondisi ini terus-menerus terjadi, maka segera konsultasikan kepada dokter. Terutama saat kaki terasa sakit dan panas yang terjadi berulang kali. Selain sakit, tentunya hal ini akan membuat aktivitas sehari-hari Anda terganggu.

Baca Juga: Penyebab Telapak Kaki Panas dan Cara Mengatasinya


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rakel D, ed. Peripheral neuropathy. In: Integrative Medicine. 4th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2018. https://www.clinicalkey.com.
Peripheral neuropathy treatments. The Foundation for Peripheral Neuropathy. https://www.foundationforpn.org/what-is-peripheral-neuropathy/causes/.
Goldman L, et al., eds. Peripheral neuropathies. In: Goldman-Cecil Medicine. 25th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2016. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Sering Kesemutan? Ini Penyebabnya
Sering Kesemutan? Ini Penyebabnya

Dalam kasus seperti ini, kesemutan mungkin merupakan tanda kerusakan saraf, yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab cedera traumatik atau cedera stres berulang, infeksi bakteri atau virus, paparan racun, dan penyakit sistemik seperti diabetes.

Buka di app