Suplemen Vitamin C, Cara Mengatasi Anemia yang Baik

Dipublish tanggal: Agu 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 19, 2020 Waktu baca: 3 menit
Suplemen Vitamin C, Cara Mengatasi Anemia yang Baik

Anemia defisiensi besi didefinisikan sebagai penurunan total kandungan zat besi dalam darah. Anemia defisiensi besi terjadi ketika defisiensi mineral besi cukup parah untuk mengurangi erythropoiesis (proses pembentukan sel darah merah) dan menyebabkan perkembangan anemia. 

Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering terjadi hampir di seluruh dunia. Untuk mengobati anemia defisiensi besi, dokter mungkin akan menyarankan Anda mengonsumsi suplemen zat besi. 

Namun selain mengkonsumsi suplemen zat besi, dokter juga menyarankan mengkonsumsi vitamin C. Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Dokter mungkin merekomendasikan mengkonsumsi tablet zat besi dengan segelas jus jeruk atau dengan suplemen vitamin C.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai penggunaan vitamin C untuk mengatasi anemia.

Makanan Yang Membantu Anda Menyerap Lebih Banyak Zat Besi

Meskipun tidak semua zat besi dapat diserap secara merata, beberapa jenis makanan tertentu dapat meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk menyerapnya.

Makanan yang Kaya Vitamin C

Vitamin C telah terbukti dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin C dapat menangkap zat besi non-heme dan menyimpannya dalam bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh Anda.

Makanan tinggi vitamin C termasuk buah jeruk, sayuran berdaun hijau gelap, paprika, melon dan stroberi. Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi 100 mg vitamin C dengan makanan dapat meningkatkan penyerapan zat besi sebesar 67%.

Oleh karena itu, mengkonsumsi jus jeruk atau makan makanan lain yang kaya vitamin C sambil mengkonsumsi makanan tinggi zat besi dapat meningkatkan penyerapan zat besi di tubuh Anda. 

Dalam diet vegetarian dan vegan, penyerapan zat besi dapat dioptimalkan dengan memasukkan sayuran yang mengandung vitamin C selama makan .

Selain mengkonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung vitamin C, terdapat beberapa jenis sumber makanan lainnya yang dapat membantu penyerapan zat besi, seperti:

Makanan dengan Vitamin A dan Beta-Karoten

Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan penglihatan, pertumbuhan tulang, dan sistem kekebalan tubuh Anda.

Beta-karoten adalah pigmen merah-oranye yang ditemukan pada tanaman dan buah-buahan. Beta-karoten bisa diubah menjadi vitamin A dalam tubuh Anda.

Sumber makanan beta-karoten dan vitamin A yang baik termasuk wortel, ubi jalar, bayam, kangkung, labu, paprika merah, blewah, aprikot, jeruk, dan buah persik.

Satu penelitian terhadap 100 orang yang diberi makanan berbasis sereal menemukan bahwa kehadiran vitamin A dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 200% untuk beras, 80% untuk gandum dan 140% untuk jagung.

Dalam studi yang sama, menambahkan beta-karoten ke dalam makanan juga dapat meningkatkan penyerapan lebih dari 300% untuk beras dan 180% untuk gandum dan jagung.

Daging, Ikan, dan Unggas

Daging, ikan, dan unggas tidak hanya menyediakan zat besi heme yang terserap dengan baik, mereka juga dapat merangsang penyerapan bentuk non-heme.

Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa penambahan daging sapi, ayam atau ikan ke makanan berbasis sereal menghasilkan sekitar 2-3 kali lebih besar penyerapan zat besi non-heme.

Penelitian juga menunjukkan bahwa menambahkan 75 gram daging ke dalam makanan dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme sekitar 2,5 kali, dibandingkan dengan makanan tanpa daging. 

Berdasarkan temuan penelitian, diperkirakan 1 gram daging, ikan atau unggas memberikan efek peningkatan yang serupa dengan 1 mg vitamin C.

Jenis Makanan yang Mengandung Vitamin C untuk meningkatkan penyerapan Zat Besi

Anda dapat meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh Anda dengan minum jus jeruk atau makan makanan lain yang kaya vitamin C pada saat yang sama Anda makan makanan yang tinggi zat besi. 

Vitamin C dalam jus jeruk dan makanan yang kaya vitamin C lainnya dapat membantu tubuh Anda menyerap zat besi yang lebih baik.

Vitamin C juga dapat ditemukan di beberapa sumber makanan sebagai berikut:

  • Brokoli
  • Jeruk bali
  • Kiwi
  • Sayuran hijau
  • Melon
  • Jeruk
  • Paprika
  • Stroberi
  • Tomat

Buah-buahan dan sayuran segar merupakan sumber vitamin C terbaik. Namun, proses memasak yang salah juga dapat mengurangi hingga 50-80 % kandungan vitamin C dalam makanan tersebut. 

Jadi ketika mengolah makanan, Anda perlu mengetahui cara yang tepat. Jangan memasak buah dan sayur yang tinggi vitamin C dalam api yang panas, pastikan suhunya tidak terlalu panas (low heat) dan tambahkan sedikit air untuk mengurangi jumlah vitamin C yang terbuang.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Iron and Vitamin C Co-Supplementation Increased Serum Vitamin C Without Adverse Effect on Zinc Level in Iron Deficient Female Youth. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4258673/)
Vitamin C and functional iron deficiency anemia in hemodialysis. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4715087/)
15 Signs and Symptoms of Vitamin C Deficiency. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-c-deficiency-symptoms)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app