6 Kondisi Penyebab Mata Bintitan Yang Sering Disepelekan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
6 Kondisi Penyebab Mata Bintitan Yang Sering Disepelekan

Sebagian masyarakat kita menganggap bintitan atau bisul di kelopak mata terjadi karena penderitanya punya kebiasaan mengintip. Apalagi untuk kasus bintitan yang kerap berulang, terkadang penderitanya jadi tertekan karena stigma buruk dari masyarakat tadi. Padahal penyebab mata bintitan tidak ada hubungannya dengan kebiasaan mengintip, seperti dijelaskan dalam ulasan berikut ini.

Bintitan atau dalam bahasa medis disebut hordeolum merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada kelenjar atau folikel rambut di kelopak mata. Kondisi ini akan menyebabkan mata tampak bengkak seperti ada bisul di salah satu bagian mata baik itu di atas maupun bawah kelopak mata.

Mata yang bintitan umumnya ditandai dengan munculnya benjolan kecil kemerahan di kelopak mata, muncul rasa sakit dia benjolan tersebut baik saat diam maupun saat berkedip. Terkadang muncul nanah pada benjolan seperti pada bisul, warna nanahnya bisa kekuningan atau hijau. Mata juga akan lebih sering berair dan peka terhadap cahaya.

Meskipun terlihat membahayakan mata dan kerap menyakitkan, bintitan umumnya tidak menyebabkan kondisi serius pada penglihatan. Penyakit ini juga umumnya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari.

Kesalahan umum yang harus diluruskan adalah anggapan bahwa penyakit bintitan ini menular. Bahkan sebagian orang menganggap penyakit ini dapat menular hanya dengan tatapan mata. Sehingga banyak penderita bintitan yang merasa kurang nyaman dengan anggapan itu hingga harus menggunakan kacamata hitam selama beraktifitas. Padahal penyakit ini hanya menular jika terjadi kontak dengan mata atau perpindahan bakteri saja.

Apa sebenarnya penyebab mata bintitan?

1. Infeksi Bakteri

Secara medis, penyebab utama mata bintitan adalah akibat bakteri yang menginfeksi kelenjar bulu mata atau kelenjar sebasea di kelopak mata. Awalnya terjadi penumpukan kotoran pada kelenjar ini sehingga terjadi penyumbatan. Ketika terdapat bakteri pada sumbatan tersebut maka terjadilah infeksi lokal yang memperparah pembengkakan bahkan hingga timbul nanah.

2. Kebersihan mata yang kurang terjaga

Kebersihan mata yang kurang terjaga juga bisa menyebabkan mata bintitan. Kosmetik yang tidak dibersihkan dengan benar saat akan tidur atau kebiasaan mengucek mata dengan tangan juga punya andil menyebabkan penyakit bisul pada mata ini. Bakteri yang kerap terdapat di hidung juga bisa dengan mudah pindah ke mata melalui tangan yang suka mengucek mata setelah menyentuh hidung.

Kebiasaan tidak sehat menggunakan handuk atau bantal orang lain, terutama yang menderita bintitan juga salah satu penyebab mata bintitan yang sering terjadi. Selain itu, penggunaan lensa kontak dengan cara yang kurang higienis juga terkadang menyebabkan mata jadi bintitan.

3. Kurang tidur

Saat tubuh kekurangan jam tidur dan dipaksa untuk beraktifitas banyak efek buruk yang akan menimpa tubuh. Mulai dari sering pegal, kerap menguap, berisiko diabetes dan obesitas hingga penurunan kemampuan sistem imun. Saat sistem imun lemah maka infeksi akan sering menyerang tubuh, salah satunya infeksi bakteri pada kelopak mata atau bintitan ini.

Oleh karena itu cukupi kebutuhan tidur harian, terutama saat sedang bintitan. Bila perlu tambahkan suplemen untuk meningkatkan sistem imun agar tubuh lebih mudah melawan serangan penyakit.

4. Kekurangan cairan dan nutrisi

Kurang cairan dan nutrisi tentu akan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan terutama berakibat pada menurunnya kemampuan sistem imun menghadapi serangan penyakit dari luar. Tubuh yang lemah sistem imunnya akan lebih mudah terinfeksi, termasuk juga mata yang akan lebih mudah mengalami bintitan.

5. Menderita penyakit blepharitis atau rosacea

Penyakit yang menyerang kelopak mata seperti blepharitis dapat menyebabkan bengkak pada kelopak mata dan menyebabkan mata berair serta terasa perih. Jika tidak diobati dengan tepat kondisi ini juga akan memicu munculnya infeksi bakteri pada folikel bulu mata dan menyebabkan bintitan.

Demikian juga dengan penyakit rosasea yang ditandai timbulnya kemerahan di wajah serta munculnya bintil kecil  bernanah. Umumnya penyakit ini menyerang wanita pada usia 30 tahun ke atas. Jika penyakit ini sampai ke area mata atau disebut rosasea okular maka pembengkakan akan terjadi di sekitar kelopak mata dan terkadang memicu bintitan.

6. Hormonal

Perubahan hormonal memang tidak secara langsung menyebabkan bintitan, namun dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit ini. Orang yang sedang stress atau berada di bawah tekanan akan membuat keseimbangan hormonnya terganggu dan meningkatkan risiko terkena bintitan. Begitu juga dengan mereka yang sedang menjalani terapi hormon untuk pengobatan penyakit tertentu.

Jika penyebab mata bintitan benar karena pengaruh hormonal maka sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk penyembuhannya. Mengingat kondisi ini akan lebih sulit ditangani.

Jadi, diantara 6 penyebab mata bintitan di atas, manakah yang paling sering Anda abaikan? Mulai sekarang waspadalah, jangan sampai bintitan bersarang lagi di mata. Baca juga: Cara mengobati bintitan dengan efektif dan aman.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
How to Get Rid of a Stye: 8 Home Remedies and Treatments. Healthline. (https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/best-stye-remedies)
Stye: Causes, prevention, and treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/220551.php)
How to Get Rid of a Stye. WebMD. (https://www.webmd.com/eye-health/get-rid-of-stye)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app