Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mengobatinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 16, 2019 Waktu baca: 4 menit
Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mengobatinya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Selain gigi, kesehatan gusi juga perlu diperhatikan untuk menghindari pembengkakan gusi. Jika gusi bengkak maka bisa saja menimbulkan rasa sakit yang hebat dan munculnya nanah
  • Penyebab gusi bengkak ada bermacam-macam, di antaranya gingivitis atau radang gusi, terjadinya infeksi, kekurangan vitamin, serta peningkatan aliran darah selama kehamilan
  • Untuk mengatasi gusi bengkak bernanah bisa dilakukan dengan beberapa cara termasuk pemberian obat penghilang rasa sakit, obat anti radang, ataupun obat antibiotik
  • Selain itu, penderita gusi bengkak juga perlu menerapkan kebiasaan sehat seperti rajin sikat gigi, minum air putih yang cukup, melakukan flossing dengan benang gigi dan berkumur hingga meningkatkan nutrisi penting bagi kesehatan gigi dan mulut

Gusi berperan penting dalam kesehatan mulut dan gigi. Gusi merupakan jaringan kokoh yang umumnya berwarna merah mudah karena terdapat banyak pembuluh darah yang kecil dan rapat. Gusi membungkus tulang rahang atas dan bawah serta menempel pada bagian bawah gigi sehingga apa yang terjadi pada gigi bisa berdampak ke gusi.

Gusi bengkak berarti pada gusi tersebut terjadi peradangan atau inflamasi sehingga warnanya lebih merah daripada gusi yang sehat. Gusi jadi menonjol dan kadang terlihat kekuningan di ujungnya sebagai tanda adanya nanah. 

Gusi bengkak biasanya akan menjadi sensitif dan terasa sangat sakit, bahkan terasa berdenyut seperti mau meledak. Tak jarang pula gusi bengkak mudah berdarah ketika menggosok gigi. Ada pula yang bengkaknya sampai mengakibatkan wajah menjadi tidak simetris.

Baca juga: Gigi atau Gusi Bernanah: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Penyebab Gusi Bengkak

Gingivitis

Gingivitis atau radang gusi adalah penyebab gusi bengkak yang paling sering terjadi. Gingivitis merupakan penyakit gusi yang menyebabkan gusi menjadi iritasi, kemerahan dan kemudian bengkak. Banyak orang mengalami gingivitis dan tidak menyadarinya karena gejalanya sangat ringan. Namun, jika dibiarkan atau tidak diobati, gusi bengkak akibat gingivitis tersebut dapat menyebabkan periodontitis dan hilangnya gigi.

Penyebab tersering gingivitis adalah kebersihan mulut tidak terjaga dan memungkinkan plak menumpuk pada garis perbatasan gusi dan gigi. Plak adalah lapisan yang terdiri dari bakteri dan partikel makanan yang menempel pada gigi dari waktu ke waktu. 

Jika plak tetap menempel pada gigi selama lebih dari beberapa hari, maka akan membentuk karang gigi. Karang gigi lebih sulit dibersihkan daripada plak dan biasanya tidak dapat dihilangkan dengan flossing dan menyikat gigi saja. Karang gigi yang menusuk-nusuk gusi dapat menyebabkan radang gusi kemudian membengkak.

Kehamilan

Pembengkakan gusi juga dapat terjadi selama kehamilan karena hormon tubuh selama kehamilan dapat meningkatkan aliran darah di gusi. Peningkatan aliran darah dapat menyebabkan gusi menjadi lebih mudah teriritasi dan kemudian menjadi penyebab gusi bengkak. Perubahan hormonal ini juga dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melawan bakteri penyebab infeksi gusi. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena gingivitis.

Malnutrisi

Kekurangan vitamin terutama vitamin B dan vitamin C juga dapat menjadi penyebab gusi bengkak. Vitamin C misalnya, memainkan peranan penting dalam pemeliharaan dan perbaikan gigi dan gusi. Apabila kadar vitamin C dalam tubuh Anda terlalu rendah, Anda bisa menderita penyakit scurvy yang dapat menyebabkan anemia dan penyakit gusi.

Gusi Bengkak Karena Infeksi

Infeksi yang disebabkan oleh jamur dan virus juga berpotensi menjadi penyebab gusi bengkak. Jika Anda menderita herpes, maka dapat menimbulkan kondisi herpetic gingivostomatitis, yang juga menyebabkan gusi bengkak. Oral thrush merupakan hasil pertumbuhan berlebih jamur alami di dalam mulut (jamur candida), yang juga dapat menyebabkan gusi bengkak.

Kondisi Medis Lainnya

Beberapa penyebab gusi bengkak lainnya bisa terjadi karena kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau, sistem imun yang rendah, atau menderita penyakit tertentu (HIV, leukemia, kanker), perubahan hormonal seperti menstruasi dan penggunaan KB hormonal tertentu.

Cara Mengobati Gusi Bengkak

Mengobati gusi bengkak harus dengan cara yang benar. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi gusi bengkak antara lain:

  • Menyikat gigi dan flossing dengan lembut, sehingga tidak mengiritasi gusi.
  • Berkumur dengan larutan air asin untuk membersihkan gigi, gusi, dan rongga mulut dari bakteri.
  • Minum banyak air untuk membantu menyiram mulut dari bakteri. Air juga akan membantu merangsang produksi air liur, yang membunuh bakteri penyebab gusi bengkak.
  • Menghindari iritasi, termasuk obat kumur yang keras, alkohol, dan tembakau (merokok).
  • Menempatkan kompres hangat di wajah (pipi pada gusi yang bengkak) untuk mengurangi rasa sakit pada gusi.

Minum Obat Gusi Bengkak

Gusi bengkak akibat infeksi bakteri dapat diobati dengan beberapa obat gusi bengkak berikut :

  • Obat penghilang rasa sakit. Gusi bengkak biasanya sangat sakit maka diperlukan analgetik untuk meredakannya dan bisa membuat penderita tidur nyenyak. Banyak analgetik yang dijual bebas, contohnya ibuprofen, paracetamol, asam mefenamat, metampiron (antalgin). Sebelum minum obat baca ketentuan penggunaannya terlebih dahulu.
  • Obat antibiotik. Gusi bengkak akibat infeksi bakteri yang tergolong parah memerlukan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab, penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Obat anti radang. Demi mengurangi pembengkakan akibat radang, dapat menggunakan anti radang steroid seperti dexametason, namun harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Pencegahan Gusi Bengkak

Oral Care

Gosok gigi dan flossing secara teratur terutama setelah makan dan sebelum tidur. Kunjungi dokter gigi setidaknya sekali setiap enam bulan untuk membersihkan plak atau karang gigi. Jika Anda menderita mulut kering (yang dapat meningkatkan risiko penumpukan plak dan karang gigi), maka konsultasikan dengan dokter tentang obat kumur dan pasta gigi yang dapat membantu pada kondisi ini.

Nutrisi yang Cukup

Mendapatkan kalsium, vitamin C, dan asam folat yang cukup dapat membantu mencegah gusi bengkak. Mereka yang tidak mendapatkan cukup kalsium setiap harinya lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit gusi. Vitamin C dan asam folat penting untuk mencegah gingivitis dan menjaga gusi agar tetap sehat.

Baca juga: Nutrisi Penting untuk Menjaga Kesehatan Gigi

Kapan Harus Berobat Ke Dokter?

Jika gusi Anda bengkak selama lebih dari 1 minggu, Anda harus berobat ke dokter. Dokter gigi akan menanyakan kapan mulai terjadi bengkak, seberapa sering itu terjadi, apakah Anda sedang hamil dan apa ada yang berubah pada pola makan Anda. Tes darah juga dapat dilakukan untuk melihat ada tidaknya infeksi.

Jika ternyata gusi bengkak disertai nanah (abses gingiva), maka tindakan yang perlu dilakukan adalah insisi dan drainase, di mana nanah akan dikeluarkan melalui sayatan kecil pada gusi kemudian dibiarkan mengalir hingga bersih. Prosedur ini dilakukan setelah pembiusan jadi tidak perlu dikhawatirkan.

Dalam kasus gingivitis yang berat, operasi mungkin diperlukan. Salah satu pilihan pengobatan yang umum adalah kuretase, suatu prosedur dimana gusi bengkak akan dikerok agar gusi yang tersisa dapat tumbuh dengan sehat.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vangipuram,S, et al. (2016). Comparative efficacy of aloe vera mouthwash and chlorhexidine on periodontal health: A randomized controlled trial. DOI: (https://dx.doi.org/10.4317%2Fjced.53033)
Thosar N, et al. (2013). Antimicrobial efficacy of five essential oils against oral pathogens: An in vitro study. DOI: (https://dx.doi.org/10.4103%2F1305-7456.119078)
Singh V, et al. (2015). Comparative evaluation of topical application of turmeric gel and 0.2% chlorhexidine gluconate gel in prevention of gingivitis. DOI: (https://dx.doi.org/10.4103%2F0975-5950.168238)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app