Tips Mencegah Mabuk Perjalanan Yang Mudah Dilakukan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Tips Mencegah Mabuk Perjalanan Yang Mudah Dilakukan

Siapa sih yang tidak bahagia ketika akan bepergian jauh ke suatu tempat, terlebih perjalanan itu untuk berwisata atau mudik ke kampung halaman bersama keluarga. Namun, bagaimana ya rasanya jika tiba-tiba saja Anda malah mengalami mabuk perjalanan?

Kepala pusing, perut mual, badan panas dingin dan lemas, huft pastinya amat sangat tidak menyenangkan bukan? Oleh karena itu ketahuilah beberapa tips untuk mencegah mabuk perjalanan, agar keceriaan dan kebahagiaan Anda bersama teman-teman atau keluarga akan tetap terjaga.

Sebenarnya siapapun bisa mengalami mabuk perjalanan, tidak memandang usia atau jenis kelamin. Mulai dari anak kecil hingga orang tua, baik pria maupun wanita. Meskipun ada beberapa orang yang memang memiliki kecenderungan lebih mudah mengalami mabuk perjalanan, seperti ibu hamil dan anak-anak dibawah usia 12 tahun.

Mabuk perjalanan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan interaksi antara sistem saraf sensorik, mata, dan telinga. Seperti ketika Anda sedang naik mobil atau kereta, mata akan memberitahu otak bahwa Anda sedang dalam perjalanan dengan kecepatan tinggi, namun telinga justru merasa bahwa tubuh Anda tidak bergerak, hanya duduk diam saja. Nah pertentangan semacam inilah yang menyebabkan terjadinya mabuk perjalanan.

Dan berikut adalah beberapa tips untuk membantu memastikan perjalanan Anda lancar, bebas dari mabuk perjalanan.

1. Jangan Bepergian dengan Perut Kosong

Tips pertama untuk mencegah mabuk perjalanan yaitu dengan tidak membiarkan perut Anda dalam keadaan kosong. Tahu apa alasannya? karena dengan membiarkan perut kosong ketika hendak bepergian akan membuat Anda lebih rentan mengalami mabuk diperjalanan. Oleh karena itu, sangat amat disarankan sebisa mungkin sekitar 45 sampai 60 menit sebelum pergi makanlah dahulu sesuatu yang ringan seperti roti atau biskuit agar dapat menenangkan perut, sehingga diperjalanan Anda akan terbebas dari rasa mual atau ingin muntah.

2. Usahakan Tetap Ngemil Selama Diperjalanan

Usahakan tetap ngemil atau makan makanan ringan setiap beberapa jam sekali selama diperjalanan, untuk menghindari perut kosong yang cenderung akan membuat Anda mual. Ya meskipun cemilan, sebisa mungkin usahakan yang rendah lemak, tidak berminyak dan hindari makanan yang pedas-pedas. Hindari juga konsumsi minuman beralkohol selama perjalanan, karena alkohol bisa bertindak sebagai diuretik dan menyebabkan dehidrasi.

3. Pilih Tempat Duduk yang Relatif Stabil

Pilihlah tempat duduk yang relatif stabil sehingga dapat meminimalisir Anda dari guncangan yang dapat menyebabkan perut mual. Jika di dalam mobil, usahakan berada dikursi tengah atau berada disamping supir, hindari duduk di kursi paling belakang. Jika di dalam kereta api, duduklah menghadap ke depan (ke arah yang dilalui kereta api), di samping jendela. Jika Anda berada di kapal, pilih tempat di dek atau bagian tengah kapal terutama bagian bawah. Terakhir, jika Anda bepergian menggunakan pesawat, cobalah duduk di bagian kursi sekitar sayap, dan lebih baik lagi jika dekat jendela.

4. Fokuskan Pandangan Ke Depan

Untuk mencegah mabuk perjalanan usahakan untuk tetap fokus memandang kedepan, jangan membungkuk atau melihat ke bawah seperti membaca atau main gadget. Fokuskan saja pandangan Anda ke depan dengan melihat pemandangan sekitar atau benda-benda yang tidak bergerak. Jika bosan pejamkan saja mata sambil mendengarkan musik yang kira-kira dapat menenangkan Anda.

5. Hiruplah Udara Segar

Bila perjalanan cukup panjang, usahakan untuk sesekali menghirup udara segar. Ya bila di dalam mobil, Anda mungkin bisa membuka jendela beberapa saat untuk merasakan udara segar dan terpaan angin sepoi-sepoi. Jika dikapal cobalah untuk keluar sebentar ke dek kapal sambil memandangi lautan yang biru. Dengan cara ini dapat memberikan pesan ke otak bahwa tubuh Anda sedang bergerak.

6. Konsumsi Makanan atau Minuman yang Mengandung Jahe

Banyak penelitian yang telah membuktikan khasiat jahe dalam mencegah mabuk perjalanan. Simpel saja, cukup dengan memakan sepotong manisan jahe, menghisap permen jahe, meminum minuman sachet yang mengandung jahe atau produk jahe dalam bentuk lainnya. Selain itu juga ada permen peppermint atau permen mint yang juga bisa membantu Anda mencegah mabuk perjalanan karena dapat memudahkan pencernaan.

7. Konsumsi Obat Anti Mabuk

Menurut pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), obat antihistamin yang menyebabkan kantuk merupakan obat yang paling efektif untuk mencegah mabuk perjalanan. Untuk kategori obat bebas, tersedia obat Dramamine atau Bonine yang dapat Anda beli secara bebas di apotik. Minumlah 30 menit atau satu jam sebelum Anda melakukan perjalanan.

Jika Anda menderita penyakit parah dan sedang dalam perjalanan jauh (seperti pesiar), Anda bisa mengonsumsi obat scopolamine yang tersedia dalam bentuk patch dan diletakkan di belakang telinga. Namun perhatikan ya, obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter dan direkomendasikan hanya untuk kasus ekstrim, mengingat efek sampingnya yang dapat membuat penglihatan kabur.

Beberapa tips mencegah mabuk perjalanan lainnya:

  • Hindari mencium wewangian atau benda-benda berbau tajam.
  • Hindari menghirup asap rokok atau merokok.
  • Buka ventilasi atau sumber udara segar jika memungkinkan.
  • Oleskan minyak kayu putih di sekitar dada, perut atau leher.

Terakhir, jika memang rasa mual sudah tidak tertahankan lagi dan ingin muntah maka sebaiknya segera menepi dan muntahkan saja. Setelah muntah segera minum air putih, lalu tarik nafas dalam-dalam, dan keluarkan secara perlahan dan katakan pada diri sendiri bahwa Anda akan baik-baik saja dan rilekslah sebisa mungkin. Lebih lanjut, simak juga: Cara Menghilangkan Mabuk Perjalanan Tanpa Obat, 100% Alami

Mudah-mudahan beberapa tips ini dapat membantu Anda ya. Salam.


34 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Srivastava JK, et. al. (2010). Chamomile: A herbal medicine of the past with bright future. DOI: (https://dx.doi.org/10.3892%2Fmmr.2010.377)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app