Kista Ginjal - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 3, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa Itu Kista Ginjal?

Kista ginjal adalah kantong bulat berisi cairan yang terbentuk pada permukaan atau di dalam ginjal. Kista ginjal dapat mengakibatkan gangguan serius yang dapat merusak fungsi ginjal. Meskipun begitu, ada beberapa tipe kista yang disebut simpel/ sederhana (kista non-kanker) yang jarang menyebabkan komplikasi serius.

Kista simpel merupakan tipe yang paling umum terjadi. Memiliki ciri khas dinding yang tipis dan mengandung cairan seperti air. Penyakit ini umum terjadi pada orang tua dan biasanya tidak menyebabkan gejala atau bahaya. Biasanya kista ini hanya muncul sebanyak 1 buah yang berada di permukaan ginjal, namun juga tidak menutup kemungkinan tumbuh beberapa (multipel) dan dapat mempengaruhi satu atau kedua ginjal.

Kista ginjal simpel tidak sama dengan kista yang terbentuk pada penyakit ginjal polikistik.

Angka kejadian kista ginjal di Indonesia masih belum jelas. Namun secara umum di dunia angka kista simpel pada usia di bawah 18 tahun sekitar 0,1-0,45% dengan tingkat insidensi rata – rata sebesar 0,22%. Frekuensi meningkat seiring berjalannya usia. Pada usia di bawah 40 tahun, angka kejadian kista simpel sebesar 20% dan meningkat menjadi 33% pada usia di atas 40 tahun.

Penyebab Kista Ginjal

Apa penyebab kista ginjal?

Penyebab terjadinya kista ginjal masih belum diketahui. Genetik juga tampaknya bukan menjadi penyebabnya.

Faktor risiko terjadinya kista ginjal antara lain:

  • Jenis kelamin. Laki-laki dikatakan menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kista ginjal, meskipun pada beberapa penelitian lain dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara pria dan wanita.
  • Usia. Hampir setengah dari semua orang berusia 50 tahun ke atas memiliki satu atau lebih kista simpel di ginjal. Ukuran kista juga dapat meningkat seiring bertambahnya usia dan bisa berlipat ganda selama 10 tahun.

Tanda dan Gejala Kista Ginjal

Kista ginjal simpel biasanya tidak menyebabkan tanda atau gejala. Jika kista ginjal simpel tumbuh cukup besar, maka dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:

  • Nyeri tumpul di punggung, pinggang, atau perut bagian atas.
  • Adanya darah saat berkemih.
  • Jika kista terinfeksi, dapat menyebabkan demam, menggigil, atau tanda-tanda infeksi lainnya.
  • Gangguan fungsi ginjal (jarang).
  • Kista ginjal simpel kadang dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, tetapi tidak jelas apa hubungan antara keduanya.

Segera periksakan diri ke dokter jika anda mengalami gejala atau tanda kista ginjal di atas.

Pencegahan Kista Ginjal

Tidak ada upaya khusus yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya kista ginjal.

Pengobatan Kista Ginjal

Bagaimana memastikan diagnosis kista ginjal?

Untuk mendiagnosis kista ginjal, pasien perlu memeriksakan diri ke dokter terutama dokter spesialis urologi. Karena kista ginjal seringnya tidak bergejala maka dokter perlu melakukan pengambilan sampel darah atau urin untuk melihat fungsi ginjal.

Dokter juga butuh melakukan salah satu tes pencitraan ini untuk membantu menegakkan diagnosis yakni:

  • Computed tomography (CT) scan untuk melihat gambar 3D ginjal.
  • Magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat gambaran ginjal.
  • USG untuk melihat gambar ginjal dan menentukan apakah kista telah tumbuh menjadi lebih besar.

Pengobatan Kista Ginjal

Jika kista kecil dan tidak menimbulkan gejala atau komplikasi maka tidak perlu pengobatan. Pasien mungkin hanya butuh melakukan tes pencitraan setiap 6 hingga 12 bulan untuk memastikan kista tidak tumbuh semakin besar.

Namun jika kista berukuran besar dan menimbulkan gejala, maka perlu dilakukan tindakan antara lain berupa skleroterapi dan pembedahan.

Skleroterapi

Skleroterapi dilakukan untuk drainase (mengalirkan isi) kista. Pasien terlebih dahulu mendapat anestesi lokal agar tidak terasa sakit. Dokter akan memasukkan jarum tipis ke dalam kista melalui kulit dengan ultrasound sebagai panduan dan mengalirkan semua cairan dari dalam kista. Dokter terkadang dapat mengisi kista dengan larutan alkohol sesudahnya untuk mencegah kista tumbuh lagi. Pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah tindakan.

Operasi

Kista yang lebih besar dan mempengaruhi fungsi ginjal perlu dihilangkan dengan prosedur pembedahan. Pasien diberi anestesi umum kemudian dokter bedah akan mengangkat kista melalui operasi laparoskopi dengan membuat beberapa sayatan kecil. Dengan tindakan laparoskopi, dokter akan melakukan operasi menggunakan kamera dan instrumen kecil. Pertama - tama, dokter akan melakukan drainase kista. Kemudian dinding kista akan dipotong atau dibakar. Pasien harus tinggal di rumah sakit selama satu atau dua hari setelah pembedahan.

Komplikasi

Biasanya kista ginjal tidak menimbulkan masalah lebih lanjut. Namun terkadang kista dapat menyebabkan beberapa komplikasi sebagai berikut:

  • Infeksi pada kista
  • Kista pecah
  • Sumbatan urin saat keluar dari ginjal
  • Tekanan darah tinggi

16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app