Biduran Disertai Pembengkakan Wajah? Ketahui Penyebab dan Obatnya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Biduran Disertai Pembengkakan Wajah? Ketahui Penyebab dan Obatnya

Biduran adakalanya hanya menimbulkan gatal dan kemerahan pada kulit tubuh, namun pada kondisi yang jarang dapat disertai dengan pembengkakan pada wajah. Bibir, pipi dan daerah mata bisa membengkak. Jika sudah begini, tidak sedikit yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus.

Biduran dikenal juga sebagai urtikaria, yaitu reaksi kulit yang menyebabkan gatal dan bercak kulit kemerahan yang menimbul. Ukuran bercaknya bervariasi antara bintik-bintik kecil hingga bercak besar berdiameter beberapa inci. Terjadinya biduran bukan tanpa alasan, umumnya gatal bentol ini dipicu oleh paparan makanan tertentu, obat-obatan atau zat lainnya.

Adapun pembengakakan wajah terkait dengan biduran disebut sebagai Angioedema. Jika biduran biasa hanya mengenai permukaan kulit luar, pada agioedema pembengkakan mempengaruhi lapisan yang lebih dalam hingga pembuluh darah terlibat (angio). Tanda-tandanya akan terlihat jelas dari luar yang seringkali bermanifestasi pada area wajah dan bibir.

Dalam kebanyakan kasus, urtikaria dan angioedema tidak berbahaya dan tidak meninggalkan bekas apapun, bahkan tanpa perawatan. Kebanyakan hilang dalam waktu 24 jam. Namun pada kasus kronis bisa bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Pengobatan yang paling umum untuk biduran dan pembengkakan wajah ini adalah obat antihistamin. Namun penderitanya harus tetap waspada, karena pembengkakan bisa terjadi pada lidah dan tenggorokan sehingga berpotensi menghalangi menghalangi jalan napas.

Jadi, Kapan harus ke dokter?

Umumnya keluhan ini dapat diatasi di rumah. Namun, jika gejalanya berlanjut lebih dari beberapa hari, maka berobatlah ke dokter. Tanpa perlu menunggu lama, segera cari perawatan darurat jika Anda merasa tenggorokan membengkak atau mengalami masalah saat bernafas.

Bagaimana biduran dan pembengkakan wajah bisa terjadi?

Urtikaria dan angioedema dapat disebabkan oleh:

  • Makanan. Ada banyak jenis makanan yang bisa memicu reaksi alergi, seperti kerang, ikan, kacang tanah, telur dan susu dan lain-lain. Setiap orang memiliki keunikan masing-masing terhadap penyebab alerginya.
  • Obat-obatan. Hampir semua obat bisa menyebabkan gatal-gatal atau angioedema. Beberapa yang sering menjadi penyebab yaitu penisilin, aspirin, ibuprofen, naproxen dan obat tekanan darah.
  • Alergen umum. Zat lain yang bertindak sebagai alergen (penyebab alergi) diantaranya serbuk sari, bulu binatang, lateks dan sengatan serangga.
  • Faktor lingkungan. Contohnya meliputi panas, dingin, sinar matahari, air, tekanan pada kulit, stres emosional dan olahraga.
  • Penyakit tertentu. Biduran dan pembengkakan wajah juga kadang terjadi sebagai respons terhadap transfusi darah, gangguan sistem kekebalan tubuh seperti lupus, beberapa jenis kanker seperti limfoma, penyakit tiroid, dan infeksi bakteri atau virus seperti hepatitis, HIV, sitomegalovirus, dan virus Epstein-Barr. .
  • Genetika. Angioedema herediter adalah kelainana genetik yang jarang diwariskan. Pada kondisi ini protein darah tertentu yang berperan dalam mengatur fungsi sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik.

Resiko akan meningkat bagi mereka yang..

  • Pernah biduran atau angioedema sebelumnya.
  • Memiliki reaksi alergi lainnya.
  • Memiliki kelainan yang berhubungan dengan urtikaria dan angioedema, seperti lupus, limfoma atau penyakit tiroid.
  • Punya riwayat keluarga biduran, angioedema atau angioedema herediter.

Sampai disini, siapapun yang mengalami masalah biduran dan pembengkakan wajah ini, harus memperhatikan faktor-faktor pencetusnya. Bila perlu catat baik-baik, sehingga Anda bisa menghindarinya dari sekarang, selalu mewaspadai agar terhindar dari kekambuhan.

Bagaimana mengobati biduran dan pembengkakan di wajah?

Meski tidak selalu berbahaya, namun sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Setelah wawancara medis, dokter akan memeriksa ruam di kulit Anda serta pembengkakan di daerah wajah. Jika diperlukan, dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan, seperti tes kulit alergi dan pemeriksaan darahTes darah dilakukan untuk memeriksa kadar dan fungsi protein darah spesifik atas kecurigaan terhadap angioedema herediter.

Jika gejalanya ringan, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan khusus. Sebagian besar kasus urtikaria dan angioedema bisa sembuh sendiri. Namun demikian, obat dan perawatan rumah bisa memberi kelegaan dari rasa gatal yang hebat, ketidaknyamanan ataupun gejala serius yang menetap.

Jika Anda mengalami biduran atau angioedema ringan, maka perubahan gaya hidup dan perawatan di rumah dapat membantu meringankan gejala.

Perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah:

  • Hindari pemicu. Ini bisa termasuk makanan, obat-obatan, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, sengatan lateks dan serangga.
  • Gunakan obat anti-gatal non-resep. Antihistamin oral tanpa resep, seperti loratadine, CTM, cetirizine atau diphenhydramine, dapat membantu mengurangi rasa gatal.
  • Oleskan kompres dingin dan basah. Kompes daerah daerah kulit yang mengalami biduran atau pembengkakan. Cara ini akan menenangkan kulit dan mencegah garukan.
  • Mandi dengan nyaman. Untuk meringankan rasa gatal, taburi air mandi dengan baking soda, oatmeal mentah atau oatmeal koloid, lalu mandilah dengan santai.
  • Pakailah pakaian katun dengan tekstur halus. Hindari memakai busana yang kasar, kencang, atau terbuat dari wol. Cara ini akan membantu menghindari iritasi kulit.

Jika cara di atas belum cukup meringankan gejala biduran Anda, maka diperlukan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

Obat biduran dan pembengkakan wajah:

  • Obat anti gatal. Pengobatan standar untuk biduran dan angioedema adalah antihistamin, obat ini bertugas untuk mengurangi gatal, pembengkakan dan gejala alergi lainnya.
  • Obat anti-inflamasi. Diperlukan pada kasus urtikaria atau angioedema yang cukup membandel. Dokter mungkin meresepkan obat kortikosteroid oral - seperti prednison - untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan dan gatal.
  • Obat penekan sistem kekebalan tubuh. Jika antihistamin dan kortikosteroid tidak efektif, bisa jadi dokter akan meresepkan obat yang mampu menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.
  • Obat antinyeri dan bengkak. Urtikaria kronis dan angioedema dapat diobati dengan jenis obat nonsteroidal antiinflamasi yang disebut antagonis leukotrien.
  • Pengendali protein darah. Bagi yang memiliki angioedema herediter, diperlukan berbagai obat yang dapat mengatur kadar protein darah tertentu sehingga gejala-gejala terkait urtikaria dan angioedema dapat dikendalikan.

Penjelasan lengkapnya simak disini: Obat Biduran (Kaligata) di Apotik yang Paling Ampuh

Pengobatan Darurat

Untuk serangan urtikaria dan angioedema yang parah, maka penderita harus dibawa ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan suntikan epinefrin - sejenis adrenalin. Jika memang serangan ini sering berulang, maka dokter akan menganjurkan penderita untuk selalu membawa perangkat seperti pena yang mengandung epinefrin. Dengan alat ini, maka penderita dapat menggunakannya ketika dalam keadaan darurat.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app