Bagaimana Ciri Jantung Sehat?

Dipublish tanggal: Sep 4, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Jantung merupakan organ tubuh dengan fungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam sehari, jantung dapat memompa 100 ribu kali darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Maka, Anda perlu menjaga kesehatan jantung supaya proses pompa darah dapat terus berjalan normal. 

Ciri jantung sehat dapat dilihat dari kecepatan detak jantung Anda. Detak jantung dapat dihitung dari seberapa banyak jantung Anda berdetak selama 1 menit. Setiap orang memiliki detak jantung bervariasi. Apabila terjadi kelainan detak jantung, Anda perlu berhati-hati karena dapat menjadi pertanda bahwa Anda mengalami suatu gangguan jantung.

Kecepatan dan Keteraturan Detak Jantung

Kecepatan detak jantung pada setiap orang memang berbeda-beda,yaitu sekitar 60-100 kali tiap 1 menit. Namun, kondisi masing-masing pribadi seperti aktivitas fisik, emosi, suhu udara, ukuran tubuh, obat-obatan, kebugaran, emosi, serta posisi tubuh dapat mempengaruhi kecepatan detak jantung secara normal. 

Contohnya adalah para atlet yang sering melakukan aktivitas fisik dan olahraga memiliki detak jantung lebih rendah yaitu sekitar 40 kali tiap 1 menit ketika beristirahat. 

Pada saat sedang berolahraga, detak jantung pada dewasa berusia 20-35 tahun.  akan semakin meningkat, yaitu sekitar 95-170 kali per menit. Pada dewasa berusia 35-50 tahun, detak jantungnya mencapai 85-155 kali per menit, dan pada lansia di atas 60 tahun, kecepatan jantungnya normal saat berolahraga, yakni sekitar 80-130 kali per menit.  

Apabila jantung Anda normal, maka saat berolahraga detak jantung Anda akan meningkat karena tubuh akan membutuhkan tambahan oksigen, sehingga jantung akan memompa darah lebih cepat demi memenuhi kebutuhan tubuh. 

Apabila detak jantung Anda normal maka kelistrikan jantung Anda berfungsi dengan baik karena detak jantung normal diatur oleh sistem listrik jantung. Detak jantung normal memiliki ciri-ciri detaknya seragam / monoton, sama setiap ketukannya, terdengar seirama, serta tidak ada suara / detak jantung tambahan. 

Sedangkan apabila irama detak jantung tidak beraturan, serta terdengar suara detak jantung tambahan maka berarti detak jantung Anda tidak normal atau abnormal. Biasanya, dengan semakin bertambahnya usia, maka keteraturan detak jantung juga akan berubah. 

Hal ini bisa menandakan berbagai macam hal, salah satunya adalah adanya suatu penyakit atau kondisi medis tertentu yang perlu mendapatkan penanganan segera. 

Apa Saja Gangguan Detak Jantung?

Gangguan detak jantung (aritmia) mungkin saja terjadi, yaitu detak jantung terlalu lambat, cepat, tidak teratur, hingga jantung berhenti berdetak. 

Penyebab terjadinya aritmia bermacam-macam, antara lain: tekanan darah tinggi, gangguan tiroid, penyakit katup jantung, serangan jantung, gagal jantung, gangguan elektrolit, perubahan struktur jantung pada kardiomiopati, efek samping obat-obatan, serta konsumsi minuman berkafein dan beralkohol secara berlebihan. 

Ada 2 macam penyakit aritmia, yaitu takikardia dan bradikardia. Berikut penjelasannya untuk Anda.

Takikardia

Kondisi ketika detak jantung menjadi terlalu cepat saat istirahat disebut dengan takikardia. Penyebab dari takikardia tidak terlalu jelas. 

Namun ada beberapa kondisi seperti faktor keturunan, kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, anemia, efek samping obat-obatan, dan riwayat penyakit jantung yang merupakan salah satu faktor penyebab takikardia. 

Gejala atau tanda-tanda  bahwa Anda mengalami takikardia yaitu mengalami sesak nafas, pusing, nyeri dada, dan kelelahan. Namun, ada beberapa kasus takikardia juga yang tidak menimbulkan gejala apapun.

Bradikardia

Bradikardia merupakan kondisi saat detak jantung Anda terlalu lambat. Secara normal, jantung akan berdetak antara 60 – 100 kali per menit saat sedang beristirahat. Namun, apabila Anda mengalami bradikardia, maka detak jantung Anda akan kurang dari 60 kali per menit saat beristirahat. 

Apabila Anda memiliki riwayat penyakit seperti kelainan tiroid, tekanan darah tinggi, serta kebiasaan merokok, maka resiko terkena penyakit bradikardia akan meningkat seiring dengan pertambahan usia Anda. Mungkin bagi sebagian orang kondisi bradikardia tidak akan menimbulkan masalah serius. 

Namun, bradikardia juga bisa menandakan bahwa adanya kelainan pada sistem listrik jantung Anda. Gejala bradikardia antara lain : pusing, sulit berkonsentrasi, sesak nafas, mudah lelah walaupun hanya mengerjakan sedikit aktivitas, hingga pingsan

Maka, sangat penting bagi Anda untuk mengenali detak jantung yang sehat dan normal supaya apabila terjadi keluhan, Anda bisa segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih optimal. 

Cara menjaga jantung supaya tetap sehat antara lain menjaga berat badan ideal, tidak merokok, aktif bergerak, makan makanan bergizi seimbang, dan menjaga kadar kolesterol serta gula darah supaya tetap normal. 


27 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Young, D. R, Hivert, M. F, Alhassan, S., Camhi, S. M., Ferguson, J. F., Katzmarzyk, P. T., … Yong, C. M. (2016, August 15). Sedentary Behavior and Cardiovascular Morbidity and Mortality: A Science Advisory From the American Heart Association. Circulation. Retrieved from  (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27528691)
van der Ploeg, H. P., Chey, T., Korda, R. J., Banks, E., Bauman, A. (2012, March 26). Sitting time and all-cause mortality risk in 222 497 Australian adults. Archives of Internal Medicine, 172(6), 494-500 (http://archinte.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=1108810)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app