Waspadai Akibat Sering Mengunyah Permen Karet

Dipublish tanggal: Agu 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 16, 2020 Waktu baca: 3 menit
Waspadai Akibat Sering Mengunyah Permen Karet

Permen karet menjadi salah satu jenis permen yang mungkin disukai oleh sebagian orang. Mengunyah permen karet bisa menjadi teman ketika bosan, tetapi ternyata mengunyah permen karet terus menerus dalam waktu yang lama dapat memberikan efek pada kesehatan lho. 

Permen karet yang biasanya bersifat manis dan lengket ini memiliki berbagai varian warna dan rasa yang ditawarkan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta permen karet, tak terkecuali bagi anak-anak. Bahkan banyak orang yang menganggap bahwa dengan mengunyah permen karet bebas gula, dapat membantu mengontrol nafsu makan, mengurangi stress, serta meningkatkan mood dan semangat yang membuat tubuh lebih produktif. 

Beberapa produk permen karet juga diklaim bisa menghindarkan dari penyakit gigi berlubang. Hal tersebut terjadi karena ketika mengunyah permen karet, mulut akan terangsang untuk memproduksi air liur dalam jumlah yang lebih banyak. Air liur tersebut digunakan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang masih menempel pada gigi.

Baca juga: 7 Langkah Menyikat Gigi yang Baik dan Benar

Meski memiliki beberapa manfaat baik bagi kesehatan, tetapi seiring berjalannya waktu, penelitian menyebutkan bahwa terlalu sering mengunyah permen karet juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, batasi konsumsi permen karet dan jangan berlebihan.

Waspadai Akibat Sering Mengunyah Permen Karet

Berikut ini akan dibahas beberapa dampak buruk yang bisa saja dialami jika memiliki kebiasaan mengunyah permen karet dalam jangka panjang, di antaranya:

1. Menyebabkan malnutrisi

Sebuah penelitian menunjukkan bukti terkait kebiasaan orang-orang yang suka mengunyah permen karet di mana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa dalam setiap permen karet terdapat zat Titanium Oksida yang merupakan zat pemutih atau disebut juga whitening yang biasa ditemukan pada produk pasta gigi.

Zat Titanium Oksida memiliki dampak buruk bagi sistem pencernaan jika dikonsumsi dalam a waktu yang lama. Zat ini menyebabkan usus lebih banyak menyerap zinc, asam lemak, dan zat besi dibandingkan sari-sari makanan. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa setelah mengunyah permen karet tubuh jadi tidak merasa lapar. Tetapi jika hal tersebut dibiarkan terus menerus, usus akan mudah mengalami kekurangan nutrisi dan menyebabkan malnutrisi.

Baca juga: Kenali Gejala Malnutrisi atau Kurang Gizi Sejak Dini

2. Merusak persendian pada rahang

Kebiasaan mengunyah permen karet dalam waktu yang lama akan menyebabkan pembengkakan pada persendian di rahang mulut. Sebuah penelitian pada seseorang yang mengunyah permen karet selama 7 jam per hari dapat mengakibatkan kehilangan persendian rahangnya karena kebiasaan buruk ini. Akibatnya, rahang di mulutnya yang telah rusak perlu diganti menggunakan persendian yang terbuat dari logam.

3. Mengikis lapisan email pada gigi

Meski masih menjadi perdebatan, mengunyah permen karet dianggap tidak dapat membuat gigi semakin sehat tetapi malah sebaliknya. Banyaknya bahan kimia, seperti bahan pengawet dan pemanis buatan yang terdapat dalam kandungan permen karet bisa menyebabkan lapisan email pada gigi terkikis kemudian hilang. Email gigi yang hilang tersebut bisa mempercepat proses pengeroposan pada gigi.

4. Menyebabkan perut kembung dan kram perut

Sadar atau tidak, selama mengunyah permen karet maka produksi air liur dalam mulut akan bertambah banyak dalam waktu yang cukup lama. Tentunya produksi air liur yang banyak tersebut dapat mengganggu proses metabolisme dalam tubuh. Tak sampai di situ, banyak kantung udara yang akan terbentuk akibat tekanan berlebih yang terjadi di usus. Oleh karena itu, tubuh akan mudah merasakan kram perut atau perut kembung.

5. Menjadi salah satu penyebab bau mulut

Ada anggapan bahwa dengan mengunyah permen karet, bau mulut bisa hilang. Padahal dalam prakteknya, anggapan tersebut tidak terbukti kebenarannya. Kembali ke masalah utama yakni meningkatnya jumlah air liur maka secara otomatis bakteri dalam mulut juga ikut meningkat. Bakteri itulah yang menyebabkan bau tak sedap pada mulut.

Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Bau Mulut

Demikian beberapa dampak negatif yang harus diwaspadai jika Anda memiliki kebiasaan mengunyah permen karet secara berlebihan. Mengunyah permen karet boleh saja asalkan tidak terlalu sering dan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Allen, Andrew & Smith, Andrew. (2012). Effects of chewing gum and time-on-task on alertness and attention. Nutritional neuroscience. 15. 176-85. 10.1179/1476830512Y.0000000009. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/224956661_Effects_of_chewing_gum_and_time-on-task_on_alertness_and_attention)
Smith, Andrew. (2009). Effects of chewing gum on mood, learning, memory and performance of an intelligence test. Nutritional neuroscience. 12. 81-8. 10.1179/147683009X423247. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/24266501_Effects_of_chewing_gum_on_mood_learning_memory_and_performance_of_an_intelligence_test)
Gum Chewing May Be Linked to Headaches in Children. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/can-chewing-gum-cause-a-headache-in-my-child-1719437)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app