ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Titanium Dioxide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Des 22, 2020 Update terakhir: Des 22, 2020 Waktu baca: 2 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Titanium dioxide adalah mineral alami yang biasa digunakan sebagai pigmen putih cerah untuk cat, pewarna pada industri makanan, hingga kandungan tabir surya dan kosmetik;
  • Manfaat titanium dioksida mampu memblokir paparan sinar UVA dan UVB pada tabir surya, sehingga melindungi kulit;
  • Ukuran nanopartikel yang aman untuk titanium dioksida adalah 0,2-100 nanometer;
  • Efek samping titanium dioxide yang mungkin terjadi adalah kulit jadi lebih sensitif, kemerahan, atau iritasi;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan titanium dioksida saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Klik untuk mendapatkan titanium dioxide atau obat kulit maupun produk konsumen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Titanium dioxide adalah mineral alami yang biasa digunakan sebagai pigmen putih cerah untuk cat, pewarna pada industri makanan, kandungan tabir surya dan kosmetik, serta keperluan industri lainnya. Titanium dioksida memiliki kualitas tahan ultraviolet (UV) yang mampu menyerap sinar UV, sehingga mampu melindungi kulit dari paparan radikal bebas.

Mengenai Titanium Dioxide

Golongan

Tanpa resep dokter

Kemasan

  • Krim
  • Losion

Kandungan

Titanium dioksida

Manfaat Titanium Dioxide

Dalam industri farmasi, fungsi titanium dioksida digunakan untuk memblokir paparan sinar UVA dan UVB pada tabir surya. Penggunaan tabir surya juga dapat membantu mengurangi risiko kanker kulit dan reaksi yang terjadi akibat penggunaan beberapa obat, seperti tetrasiklin, obat sulfa, dan fenotiazin seperti klorpromazin.

Zat yang satu ini juga biasa digunakan sebagai pigmen untuk produk farmasi seperti kapsul gelatin, pelapis tablet, hingga sirup. Sedangkan dalam industri kosmetik, manfaat titanium dioksida juga kerap digunakan untuk beberapa produk seperti:

  • Pasta gigi;
  • Lipstik;
  • Krim;
  • Salep;
  • Serbuk.

Efek samping Titanium Dioxide

FDA di Amerika Serikat, badan yang setara dengan BPOM Indonesia, telah menyatakan bahwa titanium dioksida aman digunakan sebagai pewarna dalam makanan, obat-obatan, hingga kosmetik, termasuk tabir surya. 

Namun, sama seperti zat pada umumnya, penggunaan titanium dioxide dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping titanium dioxide yang mungkin terjadi adalah kulit jadi lebih sensitif, kemerahan, atau iritasi. Jika itu terjadi, hentikan penggunaan produk dan segera cuci bersih kulit dengan air mengalir.

Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:

  • Ruam;
  • Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
  • Pusing parah;
  • Kesulitan bernapas.

Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Titanium Dioxide

Dosis titanium dioxide bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Ukuran nanopartikel yang aman untuk titanium dioksida adalah 0,2-100 nanometer. Karena ukuran partikelnya sangat kecil, titanium dioksida tidak memantulkan cahaya, tetapi justru menyerap sinar UV. Hal ini membuat titanium dioxide membentuk lapisan transparan yang melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berbahaya.

Interaksi Titanium Dioxide

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. 

Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan titanium dioxide adalah:

  • Benzocaine;
  • Tetracaine;
  • Obat sulfa.

Kemungkinan ada obat lain yang juga dapat bereaksi dengan titanium dioxide, tapi belum dicantumkan dalam daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan titanium dioxide adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama alergi terhadap titanium dioksida atau asam aminobenzoat (PABA);
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan titanium dioksida saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui.

Artikel terkait:


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Radiology and Oncology. Titanium dioxide in our everyday life; is it safe? (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3423755/). Desember 2011.
Healthline. Titanium Dioxide in Food - Should You Be Concerned? (https://www.healthline.com/nutrition/titanium-dioxide-in-food). 3 Februari 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app