Serangan Diskolasi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Diskolasi adalah kondisi tulang bergeser dari sendi  atau dari posisi yang seharusnya. Sendi yang pernah mengalami cedera ini akan lebih rentan mengalaminya kembali di kemudian hari. Pergeseran tulang ini paling sering terjadi pada bahu dan jari.

Selain itu siku, lutut, dan panggul juga dapat mengalami hal ini. Pergeseran tulang dapat dihindari dengan mengurangi faktor-faktor risikonya. Dimana kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. 

Tetapi orang yang lebih tua cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi, terutama yang mudah jatuh dan memiliki keterbatasan dalam pergerakan. 

Anak-anak juga memiliki risiko yang lebih besar apabila tidak diawasi saat bermain di area yang tidak aman. Serta orang yang biasa melakukan aktivitas fisik akan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami hal ini. Berikut kita akan membahas lebih lanjut tentang Diskolasi.

Gejala Yang Akan Dialami

Posisi tulang akan terlihat tidak pada tempatnya, bengkak disertai dengan nyeri saat bergerak hingga mati rasa atau kesemutan bahkan daerah yang terserang tidak dapat digerakkan. Apabila Anda memiliki gejala seperti ini makan konsultasikan pada dokter Anda.

Penyebab Dan Faktor Resiko

Penyebab pergeseran tulang dapat disebabkan oleh benturan yang tidak seimbang. Hal ini terjadi akibat kecelakaan saat Anda jatuh, tertabrak, atau trauma lainnya. Sehingga perlu di perhatikan agar hal ini tidak terjadi.

Faktor-faktor risiko yang dapat terjadi yaitu, Anda rentan jatuh, serta kemungkinan Anda menggunakan lengan, paha, atau bahu saat mendarat saat jatuh yang dapat menyebabkan dislokasi. Faktor keturunan karena beberapa orang lahir dengan ligamen yang lebih longgar sehingga cenderung mengalami hal ini.

Cedera ketika berolahraga, seperti cedera pada olahraga sepak bola, basket, gimnastik, dan lain-lain, kecelakaan kendaraan.

Komplikasi Yang Dapat Terjadi

Jika diskolasi tidak segera diobati, kondisi ini dapat bertambah parah dan bisa menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah di sekitar sendi. 

otot, ligamen, dan jaringan penghubung otot dengan tulang atau tendon dapat sobek yang akan memperparah kondisi Anda.

Peradangan pada sendi yang cedera dimana risiko ini akan semakin tinggi pada lansia. Meningkatnya risiko cedera kembali pada sendi yang mengalami dislokasi. Menderita nyeri yang tak kunjung reda

Diagnosa Yang Dilakukan

Diagnosis ini tergantung pada area yang mengalami diskolasi. Dimana dokter dapat melakukan, x-ray yaitu mendeteksi area yang terdislokasi dan bagian sendi lainnya yang patah atau rusak. MRI (magnetic resonance imaging) yang akan membantu melihat kerusakan jaringan di sekitar sendi yang dislokasi.

Kapan Saya Harus Periksa Ke Dokter

Respon tubuh masing-masing orang berbeda saat mengalami cedera, namun apabila Anda memiliki gejala-gejala seperti yang telah disebutkan diatas. Maka segeralah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan tindakan atau pertolongan lebih lanjut.

Pertolongan Pertama Yang Dapat Dilakukan

Gunakan perban elastis atau elastis bandage agar cedera tidak bertambah parah, lalu segeralah periksa kepada dokter. Rice (rest, ice, compression dan elevation)

cara ini dapat membantu sendi yang terdislokasi kembali ke posisi awal. Imobilisasi dimana dokter menggunakan splint atau sling untuk imobiliasi sendi selama beberapa minggu.

Operasi tindakan ini dilakukan apabila tulang yang terdislokasi tidak dapat dikembalikan ke posisi awal. Tahap rehabilitasi yaitu ketika splint atau sling dilepas, maka Anda akan melakukan sesi rehab untuk memperbaiki pergerakan sendi.

Pengobatan Di Rumah

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi pergeseran tulang yaitu dengan mengistirahatkan sendi yang terdislokasi dengan menghindari aktivitas tertentu yang menyebabkan rasa sakit dan hindari pergerakan yang menyakitkan.

Kompres panas atau dingin pada bagian sendi yang bermasalah. Dengan meletakkan es pada sendi yang terdislokasi dapat mengurangi kemerahan dan nyeri. 

Pada hari pertama atau kedua, gunakan kompres dingin selama 15 hingga 20 menit. Setelah gejala membaik, gunakan kompres hangat selama 20 menit untuk merilekskan otot.

Mintakan obat pereda nyeri dan peradangan di apotek seperti ibuprofen, naproxen. Lakukan latihan pergerakan setelah 1 – 2 hari pasca diskoliasis, dengan beberapa latihan ringan yang membantu menjaga fungsi normal sendi Anda.

Waspadalah terhadap cedera yang dapat menyebabkan diskolasi, bila Anda memiliki tanda atau gejala seperti yang sudah kita bahas maka segeralah periksa pada dokter Anda.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
William Morrison, MD, Dislocation (https://www.healthline.com/health/dislocation), 14 September 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app