ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Phosphorus (Fosfor): Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Okt 16, 2020 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Phosphorus atau fosfor adalah mineral yang membentuk 1% dari total berat badan manusia. Banyak terdapat pada tulang dan gigi;
  • Manfaat fosfor adalah untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi serta memaksimalkan fungsi saraf dan otot;
  • Dalam bentuk suplemen, fosfor dapat dikonsumsi 4 x sehari bersamaan dengan makanan atau sebelum tidur, sesuai anjuran dokter.
  • Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, fosfor dapat menyebabkan mual, muntah, diare, pusing, hingga sakit kepala;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan fosfor saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Klik untuk mendapatkan phosphorus (fosfor) atau vitamin dan suplemen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Phosphorus atau fosfor adalah salah satu mineral penting yang membentuk 1% dari total berat badan manusia. Sebagian besar fosfor dalam tubuh dapat ditemukan pada tulang dan gigi. Mineral yang satu ini bertugas untuk menjaga kesehatan tulang sekaligus mengendalikan jumlah kalsium dalam tubuh dan urine.

Fosfor sebetulnya bisa didapatkan secara alami dari makanan yang ada di sekitar kita, contohnya daging, kacang-kacangan, gandum, susu, dan produk susu seperti keju, yogurt, dan es krim. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang mengalami kekurangan fosfor sehingga perlu asupan tambahan dari suplemen.

Mengenai Phosphorus (Fosfor)

Golongan

Suplemen mineral

Kemasan

-

Kandungan

Fosfor

Manfaat Phosphorus (Fosfor)

Ternyata, tidak hanya kalsium yang bertugas untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi saja, lho! Fosfor pun memiliki fungsi yang sama, yaitu menguatkan gigi dan tulang.

Selain itu, fosfor juga dapat memaksimalkan fungsi saraf dan otot untuk menjalankan tugasnya masing-masing. Mineral yang satu ini diketahui juga mampu menjaga keseimbangan pH dalam darah sekaligus mengubah lemak, karbohidrat, dan protein menjadi energi.

Jika dikombinasikan dengan vitamin B, manfaat fosfor berperan untuk mengoptimalkan fungsi ginjal, kontraksi otot, detak jantung, hingga transmisi sinyal pada saraf.

Efek samping Phosphorus (Fosfor)

Secara umum, obat maupun suplemen mengandung fosfor aman dikonsumsi selama mengikuti dosis dan aturan penggunaan. Meski begitu, sama seperti mineral lainnya, phosphorus juga dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, fosfor dapat menyebabkan:

  • Mual;
  • Muntah;
  • Diare;
  • Pusing;
  • Sakit kepala.

Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan aturan penggunaan dari dokter guna meminimalisir risiko terjadinya efek samping yang membahayakan tubuh.

Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:

  • Ruam;
  • Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
  • Pusing parah;
  • Kesulitan bernapas.

Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Phosphorus (Fosfor)

Jumlah kebutuhan phosphorus pada setiap orang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, dan faktor-faktor lainnya.

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi milik Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan fosfor harian sesuai umur adalah sebagai berikut:

  • Usia 0-6 bulan: 100 mg
  • Usia 7-11 bulan: 250 mg
  • Usia 1-9 tahun: 500 mg
  • Usia 10-18 tahun: 1200 mg
  • Usia 19-49 tahun ke atas: 700 mg

Dalam bentuk suplemen, fosfor dapat dikonsumsi 4 x sehari bersamaan dengan makanan atau sebelum tidur, sesuai anjuran dokter. Jangan langsung berbaring atau tidur setidaknya 10 menit setelah minum suplemen mengandung fosfor.

Interaksi Phosphorus (Fosfor)

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan fosfor adalah:

  • Aspirin;
  • Digoxin;
  • Eplerenone;
  • Obat hipertensi, termasuk golongan ACE inhibitor seperti lisinopril atau golongan angiotensin receptor blockers seperti valsartan;
  • Suplemen kalium;
  • Vitamin D dan kalsium;
  • Obat diuretik, seperti amiloride, spironolactone, atau triamterene.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat maupun suplemen mengandung fosfor adalah sebagia berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat atau penyakit tertentu, terutama batu ginjal, kadar fosfat / kalium / natrium tinggi, dan penyakit ginjal;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan fosfor saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Berikan jeda 2-3 hari sebelum mengonsumsi obat maupun suplemen mengandung magnesium, aluminium, atau kalsium. Hal ini berlaku juga untuk susu dan produk susu seperti yogurt;
  • Obat ini mengandung natrium. Konsultasikan lebih lanjut jika Anda harus mengurangi asupan natrium, contohnya karena mengalami gagal jantung kongestif.

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang DIanjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
WebMD. Phosphorus in Your Diet. (https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/what-is-phosphorus#1). 25 Juni 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app