Perlukah Ibu Hamil Menggunakan Pembersih Vagina?

Dipublish tanggal: Mei 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Perlukah Ibu Hamil Menggunakan Pembersih Vagina?

Kehamilan memberikan dampak besar bagi wanita. Banyak perubahan yang terjadi termasuk kadar hormon dalam tubuh. Kondisi tersebut juga berpengaruh terhadap kesehatan vagina. 

Keputihan dan rasa gatal pada vagina akan sering dialami oleh ibu hamil. Perubahan hormon menjadi pemicu utamanya. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak ibu hamil yang memakai pembersih vagina. Lantas amankah pemakaian produk tersebut? Temukan jawabannya dibawah ini.

Ibu Hamil Harus Memperhatikan Kebersihan Area Vagina

Infeksi vagina atau dikenal dengan istilah bakterial vaginosis rentan dialami oleh ibu hamil. Penyebab utamanya adalah peningkatan hormon estrogen selama kehamilan. Efek yang ditimbulkan berupa keputihan dan bau asam pada vagina. 

Meningkatnya jumlah hormon membuat kadar pH menjadi berubah. Hal tersebut juga mempengaruhi jumlah bakteri baik dalam vagina. Jika jumlah bakteri jahat lebih banyak, bisa memicu infeksi pada area kewanitaan.

Serangan bakteri cukup berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan infeksi dan iritasi. Tidak hanya berdampak buruk bagi kondisi sang ibu, tetapi juga janin. Karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga kebersihan vagina agar kesehatannya terjaga. 

Jika Anda merasakan gejala gatal-gatal, sebaiknya waspada. Jika perlu konsultasikan dengan dokter agar masalah pada organ kewanitaan bisa dicegah.

Cara Menjaga Kesehatan Vagina Ibu Hamil

Keputihan berlebih yang dialami ibu hamil menjadi pertanda kebersihan vagina bermasalah. Jika tidak diatasi, bisa memicu infeksi dan iritasi. 

Supaya area vagina tetap bersih dan sehat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Beberapa diantaranya adalah:

Memakai celana dari bahan katun
Kondisi vagina yang lembap bisa disebabkan karena pemilihan celana dalam yang salah. Agar area kewanitaan tetap kering dan bersih, sebaiknya pilih celana berbahan katun. Permukaannya yang halus tidak menyebabkan gesekan sehingga iritasi bisa dicegah.

Membersihkan vagina secara rutin
Bersihkan vagina maksimal dua kali dalam sehari. Jangan terlalu sering, karena bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik.

Gunakan air hangat untuk membersihkan vagina
Cara untuk membersihkan vagina sebenarnya sangat mudah. Tidak perlu menggunakan sabun, cukup bilas menggunakan air hangat agar bakteri jahat bisa hilang.

Jaga area vagina tetap 
Sesudah buang air kecil, langsung keringkan vagina menggunakan tissue ataupun handuk. Pastikan area kewanitaan tetap kering agar tidak dijadikan sarang kuma dan bakteri.

Bersihkan area vagina dari depan ke 
Arah membersihkan vagina adalah dari depan ke belakang. Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteri dari anus masuk kedalam vagina.

Hindari menggunakan celana ketat
Terlalu sering menggunakan celana ketat bisa membuat kondisi vagina lembap. Bakteri dan kuman akan mudah bersarang. Dampak buruknya, memicu risiko infeksi pada area sekitar vagina.

Amankah Ibu Hamil Menggunakan Pembersih Vagina?

Aman tidaknya pemakaian pembersih vagina sangat bergantung pada kandungan didalamnya. Beberapa produk yang beredar saat ini mengandung bahan yang tidak ramah. 

Bukannya membersihkan vagina, malah mengganggu perkembangan bakteri baik. Ph menjadi tidak seimbang serta memicu infeksi di area vagina.

Pemakaian sabun mandi juga tidak dianjurkan untuk membersihkan vagina. Alasannya, karena kadar pHnya tidak sesuai dengan pH di area kewanitaan. Lantas produk seperti apa yang aman untuk vagina. Sebaiknya Anda memilih pembersih yang mengandung Povidone-Iodine. 

Bahan tersebut bisa mengendalikan perkembangan infeksi dan mengatasi kuman. Namun jangan terlalu sering memakainya. Dan ingat, hanya pakai untuk membersihkan daerah luar vagina saja.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaginal changes after childbirth. (2015, January 12) (http://www.nhs.uk/Livewell/vagina-health/Pages/vagina-after-childbirth.aspx)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app