Neuropati Diabetik - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 3, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Waktu baca: 3 menit

Neuropati diabetik mengacu pada kerusakan yang mempengaruhi saraf tubuh pada orang yang menderita diabetes. Termasuk penyakit progresif, dan gejala memburuk selama beberapa tahun. 

Orang yang tidak mengontrol kadar gula darah mereka dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, atau yang kelebihan berat badan lebih rentan terkena neuropati akibat diabetes.

Sekitar 60 persen hingga 70 persen penderita diabetes mengalami neuropati diabetik, tetapi gejalanya mungkin memerlukan waktu 10 hingga 20 tahun untuk muncul. Tingkat tertinggi neuropati ditemukan pada pasien yang telah didiagnosis positif diabetes selama 25 tahun atau lebih.

Gejala dan Cara Penanganan Neuropati Diabetik, Neuropati Akibat Diabetes

Tanda dan gejala neuropati diabetik
Tanda dan gejala neuropati akibat diabetes biasanya memerlukan beberapa tahun untuk muncul. Gejala-gejala neuropati diabetik sangat luas dan bergantung sepenuhnya pada bentuk neuropati yang ada, dan saraf mana yang terpengaruh. Terdapat empat jenis utama neuropati diabetik, seseorang dapat memiliki satu atau lebih dari satu jenis neuropati.

Gejala umum neuropati meliputi; sensasi kebas, perasaan geli, rasa sakit, mati rasa, kesemutan dan sebagainya. Mungkin pada awalnya gejala-gejalanya termasuk kecil dan belum begitu terasa, 

dan karena itu mungkin tanpa disadari sebagai kondisi yang berkembang secara bertahap. Namun, pada beberapa jenis neuropati diabetik, timbulnya rasa sakit akan mendadak dan berat.

Sementara itu gejala lebih lanjut dari neuropati diabetik di antaranya; kelelahan yang terjadi pada otot di kaki atau tangan, gangguan pencernaan seperti mual dan muntah, diare, sembelit, 

masalah pada saluran kemih atau gangguan buang air kecil, disfungsi ereksi pada pria (impotensi), kekeringan vagina dan sulit orgasme pada wanita, pusing dan sebagainya.

Orang yang menderita neuropati diabetik sering tidak menyadari mereka terpengaruh sampai gejalanya berkembang menjadi semakin parah.

Faktor risiko Penyakit Neuropati

Siapa pun yang menderita diabetes berpotensi terkena neuropati, tetapi beberapa faktor risiko ini membuat Anda lebih mungkin mengalami kerusakan saraf. 

Pertama, kontrol gula darah yang buruk. Gula darah yang tidak terkontrol menempatkan Anda pada risiko setiap komplikasi diabetes, termasuk kerusakan saraf.

Kedua riwayat diabetes, risiko neuropati diabetik Anda meningkat semakin lama Anda menderita diabetes, terutama jika gula darah Anda tidak terkontrol dengan baik. 

Ketiga, penyakit ginjal. Diabetes dapat merusak ginjal. Kerusakan ginjal mengirimkan racun ke dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf.

Selanjutnya kelebihan berat badan. Orang yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih besar dari 24 dapat meningkatkan risiko terkena neuropati diabetik. Terakhir, merokok. 

Merokok menyempitkan dan mengeraskan arteri Anda, mengurangi aliran darah ke kaki dan kaki Anda. Ini yang dapat membuat luka sulit sembuh dan dapat merusak saraf perifer.

Diagnosa Penyakit Neuropati

Seorang dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan kaki untuk memeriksa; refleks pergelangan kaki, hilangnya sensasi, perubahan tekstur dan warna kulit dan serangkaian tes lain yang mungkin termasuk USG organ yang terkena, dan pemeriksaan tekanan darah atau variabilitas detak jantung.

Jika dokter mencurigai adanya neuropati akibat diabetes, pasien mungkin menjalani beberapa tes diagnostik, seperti electromyogram (EMG), yang mencatat aktivitas listrik pada otot, 

atau uji kecepatan konduksi saraf (NCV), yang mencatat kecepatan di mana sinyal yang diinduksi melewati saraf dan juga Quantitative Sensory Testing (QST) yang menguji saraf sensorik.

Pengobatan Penyakit Neuropati

Manifestasi klinis dari neuropati akibat diabetes bisa memburuk dari waktu ke waktu. Langkah pertama untuk neuropati adalah mengendalikan kadar gula darah, mengelola tekanan darah serta menjaga kadar kolesterol dalam darah.

Beberapa obat dan terapi fisik, serta perawatan lainnya, dapat membantu mengendalikan rasa sakit yang disebabkan oleh neuropati diabetes. Kelas obat yang dapat membantu mengontrol rasa sakit termasuk opioid dan obat-obatan seperti opioid, obat antikonvulsan, dan antidepresan trisiklik.

Pencegahan Penyakit Neuropati

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk mengantisipasi terjadinya neuropati akibat diabetes, mulailah untuk menjaga pola makan dan segera amalkan gaya hidup sehat. Diet rendah gula dan karbohidrat adalah hal yang wajib dilakukan. Selain itu, rutin lakukan cek kadar gula darah, berat badan, kolesterol dan tekanan darah untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan.


42 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app