HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Kolesterol Tinggi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Kolesterol dibutuhkan bagi tubuh untuk pembentukan hormon, mengikat vitamin D dan membantu mencerna makanan. Tetapi apa yang terjadi bila kolesterol di dalam tubuh Anda meningkat dan apa saja penyebab kolesterol tinggi? Berikut penjelasan lengkapnya.

Berapa kadar kolesterol yang normal?

Kolesterol didapat dari makanan. Kuning telur, daging merah, dan keju merupakan makanan utama penyumbang kolesterol paling tinggi. 

Kolesterol dibagi lagi menjadi kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL) dan kolesterol jahat atau Low Dietary Lipoprotein (LDL). Kolesterol HDL dibawa dari makanan menuju seluruh tubuh dan kembali ke liver, sedangkan kolesterol LDL akan menetap digt;pembuluh darah yang menyebabkan sumbatan pada sirkulasi peredaran darah. 

Angka kadar kolesterol total yaitu dibawah 200 mg/dl. Kadar kolesterol LDL yaitu kurang dari 100 mg/dl, kadar kolesterol HDL adalah lebih dari 40mg/dl, dan kadar trigliserida normal adalah kurang dari 150 mg/dl.

Apa penyebab kolesterol tinggi?

Risiko kolesterol tinggi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1. Usia

Penderita kolesterol tinggi meningkat pada usia sekitar 40 tahun ke atas.

2. Berat badan

Konsumsi makanan berlemak yang berlebihan dapat membuat berat badan meningkat. Nutrisi yang masuk terlalu berlebihan sehingga menyebabkan penumpukan di perut. 

Lemak dan kolesterol yang menetap akan masuk ke pembuluh darah dan beresiko mengalami penyumbatan dan sangat berbahaya bagi organ vital seperti jantung dan otak.

3. Riwayat keluarga

Riwayat orangtua yang memiliki kolesterol tinggi bisa diturunkan ke generasi berikutnya. Apalagi dengan konsumsi makanan yang tidak sehat. Resiko kolesterol tinggi lebih meningkat.

4. Makanan

Penyebab kolesterol tinggi dapat dinilai dari makanan yang kita konsumsi. Beberapa makanan yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi yaitu cokelat, makanan berminyak/gorengan, mentega, margarin, daging sosis sapi/babi, krim susu, keju, dan krim kelapa. 

Makanan olahan seperti roti, kue, pasta, pizza, dan biskuit juga banyak yang mengandung kolesterol tinggi karena dibuat dari komposisi di atas. Konsumsi makanan dengan kolesterol yang berlebih akan memicu kegemukan dan beresiko mengalami penyakit jantung atau stroke, dimana terhambatnya peredaran darah akibat penumpukan kolesterol dan lemak berlebih di pembuluh darah.

5. Kurang beraktivitas 

Kondisi ain yang menjadi penyebab tersering seseorang menderita kolesterol tinggi adalah kurangnya berolahraga. Aktivitas fisik sangat diperlukan untuk membakar kalori, lemak, dan protein sehingga komposisi tubuh menjadi ideal. 

Malas berolahraga atau terlalu banyak duduk mengakibatkan kolesterol LDL tidak dapat dibakar sehingga menumpuk di dalam tubuh dan nilai kadar kolesterolnya pun meningkat.

6. Merokok

Paparan asap rokok dapat merusak dinding pembuluh darah, kerusakan ini akan memudahkan lemak untuk menumpuk. Selain itu, asap rokok dapat menurunkan kolesterol baik, HDL.

7. Riwayat penyakit

Penyakit juga dapat mengakibatkan kadar kolesterol akan meningkat. Contohnya adalah hipotiroidisme. Penyakit ini akan menyebabkan penurunan level hormon tiroksin dan triodotrionin yang secara signifikan memberikan efek meningkatnya kadar kolesterol.

Penyakit lainnya seperti cushing syndrome, sindrom nefrotik, dan polikistik ovarium bisa menyebabkan kolesterol meningkat.

Mencegah tingginya kadar kolesterol lebih baik daripada mengobati setelah penyakit ini muncul. Dengan pola hidup dan makanan yang sehat kita akan terhindar dari kolesterol tinggi sekaligus penyakit lain yang menyertainya.

Penyakit diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan kadar VLDL (very-low-density lipid) dan menurunkan kadar LDL. Peningkatan kadar gula darah dapat merusak dinding pembuluh darah.

8. Obat-obatan

Beberapa obat-obatan juga dapat memicu tingginya kolesterol. Obat-obat terserbut antara lain:

Obat Anti hipertensi

Beta bloker merupakan salah satu obat anti hipertensi yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Meskipun obat ini sangat ampuh menurunkan tekanan darah dan memperpanjang kualitas hidup penderita jantung, setidaknya perlu observasi ketat kolesterol bagi yang mengonsumsi obat ini. Contoh obat beta bloker yaitu propanolol, atenolol, dan bisoprolol.

Prednison 

Prednison adalah obat glukokortikoid yang berfungsi untuk mengurangi inflamasi dan pembengkakan. Pemakaian prednison dalam jangka waktu minimal 8 hari dosis tinggi dapat meningkatkan trigliserida dan kolesterol LDL .

Siklosporin

Siklosporin adalah jenis obat untuk memperbaiki sistem imun tubuh kita. Biasa digunakan untuk penyakit autoimun atau transplantasi organ. Hasil penelitian telah menunjukan bahwa siklosporin dapat meningkatkan kolesterol jahat ( LDL).

Diuretik

Obat diuretik sering digunakan untuk pasien hipertensi. Diuretik berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah retensi cairan di dalam tubuh. Thiazide dosis tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL dan trigliserida).


26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wedro, B. eMedicinehealth (2017). High Cholesterol. (https://www.emedicinehealth.com/high_cholesterol/article_em.htm)
Watson, S. Healthline (2017). The Effects of High Cholesterol on The Body. (https://www.healthline.com/health/cholesterol/effects-on-body)
Mayo Clinic. (2015). Disease and Conditions. Triglycerides: What do they Matter? (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/triglycerides/art-20048186)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app