Pengganti Gula Untuk Diabetes

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 1 menit
Pengganti Gula Untuk Diabetes

Jika Anda penderita diabetes dan sangat menjaga kadar gula darah Anda, mungkin Anda bisa mencoba menambahkan pemanis buatan untuk mengganti gula atau karbohidrat. Pemanis buatan atau yang disebut juga dengan pengganti gula, memiliki kandungan kalori dalam jumlah kecil dan dapat memberikan rasa manis yang lebih besar dibanding dengan gula biasa, sehingga penggunaannya pun jauh lebih sedikit.

Tubuh, juga tidak sepenuhnya menyerap pemanis buatan tersebut, jadi, kalorinya tidak terlalu berpengaruh terhadap kadar gula darah. Faktor-faktor tersebut menjadikan pemanis buatan ideal digunakan bagi penderita diabetes.

Adapun jenis pemanis buatan yang layak di konsumsi, yaitu :

  • Sakarin.
    Seringkali digunakan di dalam makanan dan minuman kemasan khusus diet. Sebuah penelitian menyatakan sakarin aman di konsumsi bagi penderita diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Hindari sakarin bagi ibu yang mengandung.
  • Aspartam.
    Aman digunakan bagi seluruh jenis diabetes, hindari penggunaannya bagi penderita phenylketonuria (PKU).
  • Sucralose.
  • Asesulfam K.
  • Neotam. Walaupun merupakan turunan dari aspartam, neotam aman di gunakan bagi penderita phenylketonuria (PKU).

Jika Anda khawatir dengan penggunaan pemanis buatan, berikut contoh pemanis alami yang berasal dari tumbuhan :

  • Stevia.
  • Agave nectar. Walaupun jumlah kalorinya mirip dengan gula, tapi rasa manisnya berkali-kali lipat dari gula sehingga penggunaannya lebih sedikit.

Walaupun pemanis buatan sudah banyak tersedia, mudah didapat dan dinyatakan aman digunakan (dengan ukuran tertentu), banyak penderita diabetes tetap takut dengan penggunaan gula. Agar makanan Anda tetap terasa nikmat, Anda dapat menambahkan sedikit buah-buahan segar dan manis dalam diet Anda.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Yarmolinsky J, et al. (2016). Artificially sweetened beverage consumption is positively associated with newly diagnosed diabetes in normal-weight but not overweight or obese Brazilian adults [Abstract]. DOI: (https://doi.org/10.3945/jn.115.220194)
Yang, Q. (2010). Gain weight by “going diet?” Artificial sweeteners and the neurobiology of sugar cravings. Yale Journal of Biology and Medicine, 83(2), 101-108. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2892765/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app