7 Pantangan Ibu Hamil yang Tak Boleh Dianggap Remeh

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
7 Pantangan Ibu Hamil yang Tak Boleh Dianggap Remeh

Ada berbagai macam pantangan ibu hamil yang perlu diperhatikan, termasuk dari konsumsi makanan tertentu hingga aktivitas-aktivitas harian yang mungkin selama ini dijadikan rutinitas.

Momen kehamilan menjadi saat yang paling membahagiakan dan ditunggu-tunggu kehadirannya bagi setiap pasangan. Hingga tak jarang banyak yang memamerkan suka cita akan kehadiran buah hatinya tersebut pada berbagai jejaring sosial miliknya.

Namun jangan terlampau larut akan suka cita tersebut, karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi menjaga kesehatan dan keselamatan ibu juga bayi yang dikandungnya. Misalnya seperti konsumsi makanan mentah yang harus ditinggalkan, kegemaran menyeruput kopi yang harus dibatasi dan beberapa hal penting lainnya.

Berikut beragam pantangan ibu hamil yang harus diperhatikan

1. Makanan Mentah

Pantangan ibu hamil yang pertama terkait erat dengan konsumsi makanan. Dalam kondisi hamil, hindari berbagai bentuk makanan mentah atau setengah matang. Beberapa diantaranya seperti sushi, sashimi, telur setengah matang atau steak dengan tingkat kematangan medium rare-medium.

Hal ini penting guna menghindari kontaminasi bakteri seperti Salmonella, E. coli atau parasit Toxoplasma. Konsumsi ikan laut dengan kandungan merkuri yang tinggi seperti ikan hiu, tuna, todak atau blue marlin termasuk pula kerang-kerangan juga perlu dibatasi. Hindari pula konsumsi keju atau susu yang tidak melalui proses pasteurisasi.

2. Konsumsi Kafein Berlebih

Untuk wanita yang hobi menyeruput kopi, maka sebaiknya batasi dulu selama kehamilan. Lantaran kafein didalamnya dapat melintasi plasenta dan memasuki aliran darah janin serta meningkatkan tekanan darah, detak jantung dan keinginan buang air kecil.

Perlu di ingat bahwa kafein tak hanya terkandung dalam kopi saja, namun juga pada teh, minuman bersoda, minuman berenergi, cokelat hingga obat-obatan yang dijual bebas. Batas aman konsumsi kafein harian untuk ibu hamil sendiri berkisar antara 150 - 200 mg atau tak lebih dari 2 cangkir kopi instan.

3. Duduk atau Berdiri Terlalu Lama

Duduk atau berdiri terlalu lama dapat menyebabkan kram, nyeri punggung hingga pembekuan darah yang dapat berakibat pada kaki bengkak. Maka dari itu, lakukanlah peregangan atua berjalan-jalanlah selama 10 menit tiap 1 jam duduk atau berdiri.

Di samping itu, ketika hendak bepergian atau bekerja di kantor, usahakan untuk tidak memakai sepatu high heels dengan tinggi tumit lebih dari 3 cm. Hal ini bertujuan guna menghindari beragam kemungkinan buruk seperti nyeri punggung, otot betis mengencang, kram kaki yang menyakitkan hingga kemungkinan terpeleset dan jatuh.

4. Konsumsi Minuman Beralkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol ketika hamil dapat mendatangkan berbagai risiko bahaya seperti bayi lahir prematur, sindrom alkohol janin (fetal alcohol syndrome), kerusakan otak dan cacat lahir pada bayi hingga keguguran ataupun bayi lahir mati (stillbirth). Tidak ada batas aman dalam konsumsi alkohol, menjauhinya adalah mutlak.

5. Merokok atau Menghirup Asap Rokok

Terdapat fakta yang cukup memprihatinkan, di mana masih banyak wanita hamil yang kesehariannya dihiasi dengan merokok atau paparan asap rokok dari lingkungan sekitar. Sesungguhnya hal ini sangat amat tidak baik, karena 4 ribu lebih bahan kimia yang terdapat pada rokok dapat mengancam keselamatan ibu juga bayinya.

Merokok termasuk pula paparan asapnya dapat menyebabkan gangguan plasenta, kelahiran prematur, keguguran hingga sindrom kematian bayi mendadak. Selain itu, bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang menjadi perokok berat atau terus-menerus terpapar asap rokok berisiko besar memiliki berat badan lahir rendah, rentan menderita infeksi dan radang saluran pernapasan, memiliki cacat bawaan serta gangguan tingkah laku juga emosional.

6. Membersihkan Kotoran Hewan Peliharaan

Kotoran hewan peliharaan seperti kucing atau anjing biasanya menjadi tempat bersarangnya berbagai bakteri dan parasit jahat terutama Toxoplasma gondii. Bila ibu hamil sampai terinfeksi parasit ini, maka akan ada kemungkinan buruk pada perkembangan bayinya kelak. Di mana ia berisiko besar mengalami gangguan pada otak berupa hidrosefalus hingga gangguan mental.

Bermain dan merawat hewan peliharaan baik sebelum, selama dan setelah kehamilan memang diperbolehkan. Namun usahakan untuk tidak membersihkan kotorannya sendiri. Mintalah bantuan suami atau anggota keluarga lain untuk membersihkannya. Pastikan untuk selalu menggunakan sarung tangan dan mencuci bersih tangan selepas membersihkan kotoran hewan peliharaan.

Sama halnya, berkebun dan memakan sayuran mentah pun dapat meningkatkan risiko terinfeksi Toxoplasma. Maka berkebunlah dengan cara yang benar dan cuci bersihlah sayur atau buah yang hendak di makan dengan air mengalir.

7. Sauna dan Berendam Air Hangat

Bersantai di bathtub dengan air hangat atau bersauna memang nampak ideal untuk mengusir penat dan merilekskan pikiran. Namun selama kehamilan, sebaiknya kebiasaan ini dibatasi atau ditinggalkan dahulu karena dapat meningkatkan risiko keguguran dan cacat lahir tertentu. Sebagai gantinya, cobalah mandi air hangat sebentar saja atau lakukan pemijatan dengan tambahan minyak aromaterapi.

Beberapa pantangan ibu hamil lainnya yang perlu diperhatikan yakni, konsumsi suplemen dan obat-obatan yang dijual bebas, tidak cukup tidur, kurang olahraga dan olahraga berat serta kelebihan berat badan yang dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Staying Healthy During Pregnancy (for Parents). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/parents/preg-health.html)
Motivation for alcohol consumption or abstinence during pregnancy: A clinical-qualitative study in Brazil. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6777787/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app