ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Naloxone HCl: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Okt 15, 2020 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Naloxone HCl adalah obat antidot (penawar racun) yang digunakan untuk mengatasi kejadian atau yang diduga overdosis opioid;
  • Beberapa jenis opioid golongan agonis campuran yang tidak mampu diatasi dengan naloxone adalah buprenorfin atau pentazosin;
  • Dosis naloxone HCl untuk overdosis opioid pada orang dewasa adalah 0,4-2 mg secara intravena. Dapat diulang setiap 2-3 menit bila perlu;
  • Naloxone HCl dapat disuntikkan pada 3 tempat, yaitu di pembuluh vena (intravena), otot (intramuskular), atau di bawah kulit (subkutan);
  • Efek samping naloxone HCL dapat menyebabkan gejala putus opioid yang ditandai dengan badan nyeri, demam, berkeringat, dan perut kram;
  • Klik untuk mendapatkan naloxone HCl berupa Nokoba atau obat antidot lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Naloxone HCl adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi kejadian atau yang diduga overdosis opioid. Maka itulah, obat ini disebut sebagai antidot alias penawar racun.

Naloxone termasuk golongan antagonis opioid. Obat ini bekerja dengan cara memblokir efek opioid di otak yang menyebabkan depresi pernapasan, sedasi (mengantuk), dan hipotensi (tekanan darah rendah). Namun, ada beberapa jenis opioid yang tidak mampu diatasi dengan naloxone, misalnya opioid golongan agonis campuran seperti buprenorfin atau pentazosin. 

Mengenai Naloxone HCl

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Injeksi

Kandungan

Naloxone HCl

Manfaat Naloxone HCl

Gejala overdosis obat yang sudah parah ditandai dengan rasa kantuk yang tak biasa, sulit bangun, hingga gangguan pernapasan (napas lambat sampai sulit bernapas). Bisa juga ditandai dengan penurunan detak jantung, tekanan darah rendah, hingga pupil mengecil.

Naloxone HCl dapat digunakan untuk mengatasi gejala overdosis yang disebabkan oleh opioid. Segera berikan obat ini, sebab pernapasan dibiarkan terus melambat dapat memicu kerusakan permanen pada otak, bahkan fatalnya berisiko kematian.

Perawatan overdosis opioid juga perlu didukung dengan terapi lainnya. Salah satunya adalah dengan memberikan oksigen melalui selang hidung, ventilasi mekanis, sampai napas buatan.

Efek samping Naloxone HCl

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan naloxone HCl dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Efek samping naloxone HCl dapat menyebabkan gejala putus opioid (withdrawal) yang ditandai dengan:

  • Badan terasa nyeri;
  • Demam;
  • Berkeringat;
  • Mata berair;
  • Hidung meler;
  • Bersin-bersin;
  • Gemetaran atau merinding;
  • Sering menguap;
  • Diare;
  • Mual atau muntah;
  • Perut kram;
  • Tekanan darah naik;
  • Detak jantung cepat.

Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:

  • Ruam;
  • Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
  • Pusing parah;
  • Kesulitan bernapas.

Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Naloxone HCl

Dosis naloxone HCl bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Dosis naloxone HCl adalah sebagai berikut:

Dewasa

  • Overdosis opioid: 0,4-2 mg secara intravena. Dapat diulang setiap 2-3 menit bila gejala sering kambuh;
  • Depresi opioid pasca operasi: 0,1-0,2 mg secara intravena dengan interval 2-3 menit sampai tercapai efektivitas yang diharapkan;

Anak-anak

  • Overdosis opioid: 0,01 mg/kg berat badan secara intravena. Jika tidak membaik, berikan dosis 0,1 mg/kg berat badan;
  • Depresi opioid pasca operasi: 0,005-0,01 mg secara intravena dengan interval 2-3 menit sampai tercapai efektivitas yang diharapkan;

Naloxone HCl dapat disuntikkan pada 3 tempat, yaitu di pembuluh vena (intravena), otot (intramuskular), atau di bawah kulit (subkutan). Hal ini dapat dilakukan oleh dokter, petugas medis darurat, atau anggota keluarga maupun orang terlatih untuk menyuntikkan naloxone dengan benar.

Jika Anda merupakan anggota keluarga atau pengasuh yang ditugaskan untuk menyuntikkan nalokson, pastikan untuk benar-benar mengetahui dosis dan cara menyuntikkan obat. Jangan ragu untuk menanyakan pada dokter atau apoteker jika masih bingung atau menemukan kesulitan.

Efek obat biasanya akan langsung terasa, tapi tidak bertahan lama. Setelah mendapatkan naloxone HCl, segera cari pertolongan medis. Jika gejala kambuh lagi, berikan suntikan naloxone setiap 2-3 menit. Lakukan sampai tim medis datang dan beri tahukan jika Anda sudah diberikan atau memberikan naloxone pada pasien.

Interaksi Naloxone HCl

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan naloxone HCl adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama masalah jantung seperti detak jantung tidak teratur atau riwayat serangan jantung;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan naloxone HCl saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Jangan berhenti menggunakan obat tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih menyembuhkan, hal ini malah bisa memicu reaksi efek samping dan memperparah kondisi Anda.

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
National Library of Medicine - National Institutes of Health. Naloxone Hydrochloride. (https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/fda/fdaDrugXsl.cfm?setid=8535cc84-ad4a-4d67-8480-fb5a2e3406f8).
Drugs.com. Naloxone Injection. (https://www.drugs.com/naloxone.html). 21 Januari 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app