GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Infeksi Virus Herpes? Atasi dengan Methisoprinol

Dipublish tanggal: Sep 5, 2020 Update terakhir: Jun 25, 2021 Waktu baca: 3 menit
Infeksi Virus Herpes? Atasi dengan Methisoprinol

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Methisoprinol atau Isoprinosine adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi infeksi penyebab penyakit kutil kelamin dan herpes simplex;
  • Obat Methisoprinol terdiri dari kandungan inosine, asam acetamidobenzoic, dan dimethylamino isopropanol yang termasuk ke dalam obat keras;
  • Methisoprinol tersedia dalam bentuk tablet 500 mg dan sirup 250 mg/5 ml yang hanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter;
  • Beberapa merek obat yang mengandung Methisoprinol adalah Tropsine, Laprosin, Lanavir, Visoprine, Isprinol, Maxprinol, dan Pronovir;
  • Klik untuk mendapatkan Methisoprinol atau obat antivirus lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Methisoprinol adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi kutil kelamin, infeksi virus herpes (herpes simplex), penyakit yang disebabkan virus sistemik, dan subacute sclerosing panencephalitis (SSPE) yang menyerang sistem saraf pusat. Methisoprinol juga dikenal dengan sebutan Isoprinosine.

Methisoprinol tersedia dalam kemasan tablet dan sirup yang hanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter karena termasuk obat keras. Beberapa merek obat dengan kandungan Methisoprinol adalah Tropsine, Laprosin, Lanavir, Visoprine, Isprinol, Maxprinol, dan Pronovir.

Manfaat Methisoprinol terhadap infeksi virus

Methisoprinol untuk obati infeksi virus herpes (herpes simplex)

Herpes simplex atau herpes genital adalah penyakit menular seksual akibat serangan virus herpes simplex (HSV) yang menyebabkan luka pada area kelamin. Kondisi ini bisa terjadi pada pria maupun wanita dan biasanya tidak menimbulkan gejala.

Meski belum ada cara atau obat yang ampuh membunuh virus herpes ini, Methisoprinol bisa digunakan untuk membantu mengurangi durasi kemunculan gejala serta risiko penularan terhadap orang lain.

Baca juga: Gejala, Cara Menangani, dan Obat Herpes Genital

Methisoprinol untuk obati kutil kelamin

Kutil kelamin adalah suatu kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan sangat kecil dan terjadi di sekitar area kemaluan. Kutil kelamin termasuk ke dalam jenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) dan bisa meningkatkan risiko kanker serviks.

Beberapa gejala kutil kelamin adalah rasa gatal dan nyeri di area kelamin dan sekitarnya, serta pendarahan ketika melakukan hubungan seks. Ada beberapa cara untuk mengobati kutil kelamin, yaitu dengan laser, pembedahan, krioterapi, electrodesiccation, atau mengonsumsi obat tertentu, seperti Methisoprinol.

Bagaimana cara kerja obat Methisoprinol?

Methisoprinol memiliki cara kerja yang berbeda dibandingkan obat antivirus atau antiviral lainnya. Obat yang terdiri dari kandungan inosine, asam acetamidobenzoic, dan dimethylamino isopropanol ini tidak membunuh virus secara langsung. 

Methisoprinol bekerja dengan meningkatkan sistem imun tubuh dalam menghambat pertumbuhan virus penyebab infeksi. Meski demikian, Methisoprinol tidak boleh digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri dan jamur karena justru dapat membuat infeksi menjadi lebih kebal dan kuat.

Berangkat dari situ, Methisoprinol diperkirakan dapat membantu mengobati penyakit akibat lemahnya daya tahan tubuh (imunodefisiensi), seperti  kanker, cacar air, campak, hepatitis, bronkitis, dan gondongan pada orang dewasa.

Baca juga: Infeksi Bakteri dan Infeksi Virus, Ketahui Apa Bedanya?

Berapa banyak dosis Methisoprinol yang perlu dikonsumsi?

Methisoprinol tersedia dalam kemasan tablet 500 mg dan sirup 250 mg/5 ml. Dosis Methisoprinol bagi orang dewasa dan anak-anak di atas 5 tahun adalah 50 mg/kg berat badan per hari dan dibagi menjadi 3 hingga 4 dosis (kali).

Pada infeksi berat fase akut, dosis Methisoprinol dapat ditingkatkan hingga 100 mg/kg berat badan per hari dan dibagi menjadi 4 hingga 6 dosis (kali). Durasi penggunaan Methisoprinol secara umum adalah 7 hingga 10 hari. Pengobatan tetap perlu dilanjutkan sekitar 1 hingga 2 hari setelah kondisi membaik dan gejala mulai mereda.

Methisoprinol dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Konsumsi Methisoprinol dengan tepat sesuai petunjuk dokter dan aturan pakai. Sesuaikan dosis dengan indikasi penggunaan, durasi waktu, dan jumlah obat yang dikonsumsi agar Methisoprinol dapat berfungsi maksimal.

Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan Methisoprinol

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi Methisoprinol, mulai dari efek samping, interaksi obat, dan kondisi medis tertentu yang tidak mengizinkan seseorang mengonsumsi Methisoprinol.

Efek samping umum Methisoprinol adalah:

  • Mual dan muntah;
  • Sakit kepala;
  • Mudah lelah;
  • Gatal pada kulit;
  • Sakit perut dan diare;
  • Sering buang air kecil.

Interaksi obat Methisoprinol 

Sejumlah obat mungkin dapat menimbulkan interaksi dengan Methisoprinol, seperti acetaminophen, acyclovir, prednisone, ranitidine, tetracycline, dan warfarin. 

Perhatian

Kondisi yang tidak membuat seseorang tidak boleh mengonsumsi Methisoprinol adalah:

  • Ibu hamil dan ibu menyusui;
  • Penderita penyakit ginjal;
  • Penderita penyakit jantung atau gangguan pembuluh darah;
  • Penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MIMS Indonesia. Methisoprinol Phapros. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methisoprinol%20phapros)
Drugbank. Inosine pranobex. (https://www.drugbank.ca/drugs/DB13156)
TabletWise. Methisoprinol Syrup. (https://www.tabletwise.com/indonesia/methisoprinol-syrup).

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app