Merokok Memperpendek Penis, Betulkah?

Dipublish tanggal: Mei 31, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Merokok Memperpendek Penis, Betulkah?

Seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali resiko penyakit yang disebabkan oleh rokok. Dari penghisapnya sendiri maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Bahaya rokok ini, yang meskipun mengerikan tidak juga membuat jera para penikmatnya. 

Entah dari gaya hidup atau kecanduan nikotin, perokok seakan tidak peduli dengan ancaman yang banyak dikoar-koarkan di iklan maupun di bungkus rokok itu sendiri.

Salah satu bahaya rokok dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksi. Adalah impoten dan kesulitan ereksi merupakan bahaya yang ditimbulkan rokok bagi para laki-laki yang sudah sering didengar dan diabaikan. 

Benarkah Merokok Dapat Memperpendek Penis?

Kira-kira bagaimana kalau para laki-laki tahu bahwa rokok ternyata juga dapat memperpendek penis? Akankah mereka tetap melanjutkan kebiasaan merokoknya? Karena faktanya hal ini memang benar, bahwa rokok dapat menghambat pertumbuhan penis.

Fakta ini cukup mencengangkan terlebih untuk beberapa laki-laki yang mengkonsumsi obat pembesar penis. Pertumbuhan penis memang berhenti setelah masa puber berakhir, biasanya laki-laki akan memiliki ukuran penis yang tetap pada usia 16 tahun. 

Merokok Menyebabkan Penis Memendek Saat Ereksi

Lalu mengapa rokok membuat penis memendek? Ternyata yang dimaksud dalam pernyataan tersebut adalah ukuran penis memendek saat ereksi. Ukuran tersebut mengalami penyusutan akibat zat-zat yang terkandung dalam rokok.

Salah satu contohnya adalah nikotin. Saat nikotin terhirup, oleh penikmat rokok sendiri maupun orang di sekitarnya, zat tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah

Saat terjadinya ereksi, laki-laki memerlukan pembuluh darah atau arteri yang sehat agar bisa melebar, sehingga darah pun akan mengalir ke penis. Darah tersebut akan terjebak di bagian penis, corpora cavernosa dan kemudian ereksi pun akan terjadi.

Masa Ereksi Akan Menjadi Lebih Pendek

Jika zat nikotin masuk ke pembuluh darah maka akan terjadi pengerasan arteri dan merusak kelenturan pembuluh darah. Hal ini yang kemudian menjadikan ereksi para laki-laki perokok akan menjadi lebih pendek karena pembuluh darah tidak dapat melebar sebagaimana normalnya. 

Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian Boston University School of Medicine yang melibatkan 200 orang laki-laki, hasilnya disimpulkan bahwa laki-laki perokok memiliki ukuran penis saat ereksi yang lebih pendek dibandingkan dengan yang tidak merokok.

Meskipun Anda masih bisa ereksi, Anda tetap tidak mendapatkan ukuran yang maksimal saat mendapat rangsangan. Keadaan ini tentunya dapat mempengaruhi hubungan percintaan Anda, ditambah lagi dengan beberapa kemungkinan yang lebih buruk seperti sulit ereksi atau disfungsi ereksi. Anda tidak ingin mengalami hal semacam ini bukan?

Berhenti Merokok Dapat Mengembalikan Ukuran dan Fungsi Penis Saat Ereksi

Namun, Anda tidak perlu khawatir, menurut penelitian yang ada sekitar 20 orang laki-laki yang berhenti merokok mendapatkan ukuran penisnya lebih panjang ketika ereksi dibandingkan ketika merokok. 

Ketika seorang laki-laki memutuskan berhenti merokok, maka secara berangsur zat nikotin yang mengendap di darah akan menghilang. Hal ini akan mempengaruhi peredaran darah yaitu sirkulasi darah kembali meningkat, tekanan darah pun kembali normal.

Bahkan, jika Anda mengalami disfungsi ereksi, dengan berhenti merokok, kemampuan ereksi Anda perlahan akan kembali. Persoalan organ reproduksi yang tidak normal biasanya menjadi persoalan sensitif bagi kebanyakan laki-laki. Jika Anda, sebagai seorang laki-laki tidak ingin ada permasalahan di kehidupan seks Anda, sebaiknya jauhilah kebiasaan merokok.

Persoalan berhenti merokok memang tidak mudah, mengingat adanya zat pada rokok yang membuat candu penikmatnya. Namun, jika mempunyai tekad yang kuat, hal kecil tersebut bisa saja mudah dilakukan. 

Konsumsi jahe setiap hari juga dapat mengurangi keinginan untuk merokok, terlebih jahe memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Anda juga bisa melakukan hipnotis jika merasa tidak mampu melakukannya sendiri.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Seaman AM. (2017). Does penis length recover after prostate removal? (http://www.reuters.com/article/us-health-cancer-prostate-penis-idUSKBN15V2XI)
Kadono Y, et al. (2017). Changes in penile length after radical prostatectomy: Investigation of the underlying anatomical mechanism. DOI: (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28181381)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app