Mengenali Penyimpangan Payudara Lewat Biopsi

Dipublish tanggal: Jul 24, 2019 Update terakhir: Jan 6, 2022 Waktu baca: 3 menit
Mengenali Penyimpangan Payudara Lewat Biopsi

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Prosedur pengambilan sampel pada jaringan di payudara untuk mengetahui ada tidaknya gejala kanker payudara disebut biopsi payudara;
  • Salah satu gejala pada payudara yang patut diwaspadai adalah adanya benjolan, tetapi itu tidak selalu menjadi gejala kanker payudara;
  • Sebagai pemeriksaan payudara lanjutan, biopsi payudara terbagi menjadi 4 jenis, termasuk biopsi bedah di area payudara yang bermasalah; 
  • Pesan paket paket pemeriksaan kesehatan atau medical check up untuk mendeteksi risiko kanker payudara melalui HDmall;
  • Klik untuk membeli obat kanker payudara melalui apotik online HDmall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Prosedur pengambilan sampel pada jaringan yang terdapat di payudara yang bertujuan untuk mengetahui adanya penyimpangan dikenal dengan istilah biopsi payudara. Hal ini dilakukan untuk melihat kondisi ketidaknormalan dan mencari tahu apakah terdapat benjolan yang sifatnya berbahaya (ganas) atau lebih dikenal dengan istilah kanker atau tidak.

Pada umumnya, dokter akan melakukan sejumlah prosedur terhadap benjolan tersebut, termasuk memeriksa jaringan yang telah diambil dari payudara tersebut di laboratorium dan menentukan opsi pengobatan yang tepat, baik melalui tindakan pembedahan atau perawatan lainnya. 

Gejala pada Payudara yang Patut Diwaspadai 

Tidak setiap benjolan merupakan benih penyebab kanker. Hanya saja untuk memastikan hal tersebut, dokter akan melihat sejumlah gejala yang timbul melalui pemeriksaan fisik secara mendalam. 

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan memerlukan tindakan biopsi payudara, di antaranya:

  • Terdapat benjolan di payudara
  • Menebalnya kulit payudara (bersisik)
  • Tekstur payudara nampak menyerupai kulit jeruk atau muncul lekukan di area puting
  • Muncul bintil kemerahan (ruam)
  • Pada masa menyusui muncul cairan selain ASI
  • Muncul rasa nyeri di sekitar payudara
  • Berubahnya ukuran dan bentuk payudara bahkan berkurangnya massa payudara
  • Membesarnya pembuluh darah di area payudara
  • Berubahnya bentuk puting payudara
  • Membesarnya kelenjar getah bening yang terdapat pada ketiak

Baca juga: Waspadai Ciri-Ciri Kanker Payudara Sejak Dini

Mengenal 4 Jenis Biopsi untuk Menangani Penyimpangan pada Payudara

Setelah mengetahui sejumlah gejala di atas, dokter akan merekomendasikan prosedur biopsi untuk pemeriksaan payudara lanjutan. Biopsi sendiri memiliki beberapa jenis berbeda yang tergantung pada kebutuhan dan diagnosis dari dokter. 

4 jenis biopsi untuk menangani penyimpangan pada payudara, antara lain:

1. Biopsi Jarum Inti (Core needle biopsy)

Pada biopsi jenis ini, dokter akan menggunakan jarum ukuran besar untuk melakukan pengangkatan sampel pada jaringan yang rusak atau bermasalah. Namun sebelumnya dokter akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan melalui MRI atau USG sebagai sarana panduan untuk melakukan operasi tersebut.

2. Biopsi Aspirasi Jarum Halus (Fine-needle aspiration biopsy)

Dokter akan menggunakan jarum tipis yang lebih kecil dan dimasukkan secara perlahan ke dalam kulit. Tujuannya untuk mengangkat dan mengambil jaringan sel yang terdapat di payudara. 

Selain itu, hal ini dilakukan untuk membedakan jenis benjolan pada payudara antara jaringan padat atau kista yang berisi cairan. Sebelum tindakan biopsi dilakukan, dokter akan melakukan bius lokal dengan bantuan teknologi ultrasound.

3. Biopsi Bedah (Surgical biopsy)

Untuk kasus penyimpangan payudara yang lebih parah, dokter akan melakukan pembedahan dengan sayatan pada area payudara yang bermasalah. Biopsi bedah dimulai dengan pembiusan umum terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan membuat sayatan pada payudara. Tindakan bedah ini dilakukan di ruang operasi.

4. Biopsi Stereotaktik (Stereotactic biopsy)

Jika pada metode dekteksi awal tidak ditemukan kelainan pada payudara, maka dokter akan mengaplikasikan tindakan biopsi sterotaktik dan melakukan scanning mendalam dengan menggunakan mammogram. Hal ini dilakukan untuk menemukan lokasi jaringan yang bermasalah secara lebih tepat. 

Langkah selanjutnya adalah dengan membuat sayatan kecil pada payudara dan memasukkan alat sedot khusus atau jarum untuk mengambil jaringan yang bermasalah tersebut.

Baca juga: Selain SADARI, Berikut Cara Deteksi Dini Kanker Payudara

Efek Biopsi Payudara

Efek yang biasanya muncul setelah dilakukannya operasi biopsi adalah payudara menjadi memar dan nyeri. Untuk mengatasinya, Anda dapat mengompresnya dengan es dingin. Hal ini untuk mengurangi memar dan bengkak secara alami.

Selain itu, pasien akan merasakan adanya perubahan bentuk payudara pasca biopsi. Bahkan pada kasus berat, payudara pasien akan mengalami infeksi serta pendarahan di area operasi biopsi. Maka, penggunaan obat pereda nyeri yang diberikan dokter juga mungkin dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat biopsi.

Namun Anda tidak perlu khawatir, karena ada sejumlah gejala awal yang bisa diantisipasi sebelum kondisi menjadi lebih parah. 

Jika Anda mengalami demam kemudian muncul ruam kemerahan pada payudara, segeralah menemui dokter yang tepat. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkembangnya kerusakan sel pasca biopsi.

Setelah operasi biopsi selesai dilakukan, dokter akan melakukan uji laboratorium dengan tujuan mengenali jaringan tersebut apakah kanker atau bukan. Biasanya pasien akan diberikan obat pereda nyeri pasca operasi dan diminta untuk menunggu selama 3-7 hari. 

Setelah hasil laboratorium diketahui, dokter baru bisa mengambil kesimpulan dari prosedur biopsi tersebut. Jika hasilnya adalah jaringan tersebut ganas, maka dokter akan segera memberikan anjuran perawatan yang tepat.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lonzetta N, et al. Diagnosis and management of benign, atypical, and indeterminate breast lesions detected on core needle biopsy. Mayo Clinic Proceedings. 2014;89:536.
Pfenninger JL, et al., eds. Breast biopsy. In: Pfenninger & Fowler’s Procedures for Primary Care. 3rd ed. Philadelphia, Pa.: Mosby Elsevier; 2011. http://www.clinicalkey.com.
Magnetic resonance (MRI)-guided breast biopsy. RadiologyInfo.org. http://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=breastbimr.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app