Mengenal Bedah siku artroskopi

Dipublish tanggal: Agu 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengenal Bedah siku artroskopi

Bedah siku artroskopi dapat menjadi pilihan perawatan untuk nyeri siku tertentu. Operasi artroskopi adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan memasukkan kamera kecil ke dalam sendi. 

Melalui sayatan kecil lainnya, instrumen ini dapat dimasukkan untuk memperbaiki atau menghilangkan struktur yang rusak. Operasi siku artroskopi adalah pilihan perawatan untuk beberapa jenis nyeri siku.

Apa indikasi dilakukannya Bedah Siku Arthroscopic?

Tidak semua penyebab nyeri siku dapat diobati secara efektif dengan prosedur arthroscopic. Beberapa indikasi untuk melakukan operasi siku arthroscopic, atau arthroscopy siku, meliputi:

Mengangkat sisa-sisa jaringan yang terakumulasi pada Persendian Siku

Sendi siku dapat menjadi tempat terakumulasinya sisa jaringan yang lepas atau tulang rawan akibat arthritis atau cedera. 

Jaringan-jaringan  yang terdapat di dalam sendi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan membatasi gerakan tertentu. Pembedahan arthroscopic adalah cara minimal invasif yang dapat dilakukan untuk mengangkat sisa jaringan yang sering menyebabkan masalah ini.

Mengangkat Taji Tulang

Pada tahap awal artritis siku, terjadi pembentukan taji tulang di sekitar sendi, dan menghambat gerakan normal sendi. Prosedur arthroscopic mungkin tepat untuk mengangkat taji tulang untuk mengembalikan gerakan sendi siku menjadi lebih normal.

Masalah siku yang disebut "siku seorang pelempar" biasa terjadi pada atlet pelempar seperti pelempar bola baseball. Karena besarnya beban yang diberikan pada siku, taji tulang dapat terbentuk pada bagian belakang sendi. 

Jika perawatan non bedah gagal untuk meredakan gejala, operasi arthroscopic mungkin dapat membantu untuk mengangkat taji tulang yang dapat menyebabkan nyeri.

Melonggarkan Kapsul Sendi

Sendi siku adalah sendi yang paling sering menjadi kaku setelah cedera, operasi, atau trauma lain pada sendi, Kondisi ini disebut arthrofibrosis siku. 

Pada beberapa pasien, kapsul sendi siku mungkin menjadi sangat kencang sehingga membatasi gerakannya. Operasi untuk melonggarkan kapsul sendi mungkin dapat dilakukan pada pasien ini. 

Salah satu kelebihan dari metode arthroscopic adalah pembentukan jaringan parut yang lebih sedikit setelah operasi dibandingkan dengan prosedur bedah terbuka, sehingga tidak menyebabkan pembatasan gerakan pada sendi siku..

Menilai Kerusakan Tulang Rawan

Masalah tulang rawan yang paling umum adalah osteochondritis dissecans (OCD). Tentu saja kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada sendi siku. 

Pemeriksaan X-ray dan MRI mungkin tidak dapat menunjukan tingkat kerusakan secara spesifik, sehingga pembedahan arthroscopic dapat digunakan untuk menilai tingkat kerusakan tulang rawan dan menentukan apakah diperlukan perawatan lebih lanjut.

Tennis Elbow

Tennis elbow adalah suatu kondisi yang terjadi ketika terdapat robekan tendon secara mikroskopis pada bagian luar sendi siku. 

Walaupun pada kebanyakan kasus kondisi ini dapat membaik dengan perawatan non-bedah, kadang-kadang diperlukan operasi untuk mengatasi kondisi ini. 

Pembedahan tradisional biasanya dilakukan dengan mengangkat tendon yang rusak dari tulang, dan diikuti dengan perbaikan atau pemasangan tendon kembali. 

Operasi arthroscopic adalah pilihan operasi pertama untuk penanganan tennis elbow. Prosedur arthroscopic memungkinkan ahli bedah untuk melihat sendi siku dan memastikan tidak ada sumber lain yang menimbulkan rasa sakit, dan juga memungkinkan untuk mengangkat tendon yang rusak tanpa melepaskan tendon dari tulang. 

Walaupun operasi arthroscopic untuk mengatasi kondisi tennis elbow merupakan prosedur yang relatif baru, hasil awal telah menunjukan tingkat keberhasilan yang tinggi.

Melakukan Bedah Siku Arthroscopic

Arthroscopy siku dapat dilakukan dengan anestesi umum atau regional. Setelah anestesi yang memadai, dokter bedah Anda akan membuat 'portal' untuk mendapatkan akses terhadap sendi siku. 

Portal ditempatkan di lokasi tertentu untuk meminimalkan potensi cedera pada saraf, pembuluh darah, dan tendon di sekitarnya. Kamera kecil akan ditempatkan ke dalam sendi melalui satu portal, dan instrumen kecil dapat dimasukan melalui portal lain.  

Durasi pengerjaan prosedur artroskopi siku bervariasi tergantung pada kondisi pasien. Setelah operasi, siku Anda akan dibalut dengan perban atau belat. 

Sebagian besar pasien perlu menjalani perawatan oleh ahli terapi fisik untuk mendapatkan kembali gerakan dan kekuatan sendi. 

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat Operasi Siku

Komplikasi yang paling mengkhawatirkan dari operasi siku arthroscopic adalah cedera pada salah satu saraf utama yang mengelilingi sendi siku. 

Beberapa saraf yang sangat penting untuk fungsi tangan berada di sekitar sendi. Komplikasi lain termasuk infeksi dan kerusakan tulang rawan sendi akibat instrumen arthroscopy.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Elbow Arthroscopy. Journal of Medical Insight. (Accessed via: https://jomi.com/article/12/elbow-arthroscopy)
Andrews JR, Carson WG. Arthroscopy of the elbow. Arthroscopy : the journal of arthroscopic & related surgery : official publication of the Arthroscopy Association of North America and the International Arthroscopy Association 1985;1(2):97-107. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/4091924)
Kelly, Edward W. MD; Morrey, Bernard F. MD; O'Driscoll, Shawn W. PhD, MD Complications of Elbow Arthroscopy, The Journal of Bone & Joint Surgery: January 2001 - Volume 83 - Issue 1 - p 25. LWW Journals. (Accessed via: https://journals.lww.com/jbjsjournal/Abstract/2001/01000/Complications_of_Elbow_Arthroscopy.4.aspx)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app