Mengatasi Vagina Kering Setelah Melahirkan

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 4, 2019 Waktu baca: 3 menit
Mengatasi Vagina Kering Setelah Melahirkan

Tubuh Anda mengalami perubahan yang cukup besar karena kehamilan. Ketika bayi Anda telah lahir, Anda akan terus merasakan hal yang baru atau berbeda.

Seks adalah satu dari hal tersebut. Pada satu studi yang dipublikasikan di British Journal of Obstetrics and Gynaecology, 83 persen partisipan wanita mengalami masalah seksual pada tiga bulan pertama setelah kelahiran pertama mereka. 

Berdasarkan studi tersebut, hanya 15 persen wanita yang mengalami masalah seksual setelah melahirkan mendiskusikan hal ini dengan dokter.

Vagina kering merupakan hal yang umum dan alami. Kebanyakan wanita merasa kekeringan ini menyebabkan seks menjadi tidak nyaman atau bahkan menyebabkan nyeri. Jika Anda mengalami kondisi ini, ada langkah yang dapat Anda lakukan untuk meringankan rasa tidak nyaman akibat kekeringan vagina.

Kadar esterogen dan progesteron akan melonjak saat Anda hamil. Daripada dibuang, lapisan uterin berkembang menjadi plasenta. Plasenta juga mulai menghasilkan esterogen dan progesteron. Hormon tersebut bersifat krusial untuk kesehatan dan perkembangan kehamilan dan bayi Anda.

Enam hormon berikut membangun fungsi sistem reproduksi Anda:

  • Estrogen
  • Progesteron
  • Gonadotropin-releasing hormone
  • Folicle-stimulating hormone
  • Luteinizing hormone

Kadar estrogen dan progesteron akan turun secara dramatis setelah Anda melahirkan. Faktanya, kadar hormon kembali pada kadar sebelum kehamilan setelah 24 jam dari melahirkan. Tubuh Anda akan mengurangi esterogen seterusnya ketika Anda menyusui karena esterogen mengganggu produksi susu.

Esterogen penting untuk gairah seksual karena esterogen meningkatkan aliran darah ke genital dan meningkatkan lubrikasi vagina. Kekurangan oksigen adalah penyebab gejala menopause pada wanita, yaitu panas yang berlebihan, keringat pada malam hari, dan vagina kering.

Beberapa wanita mengonsumsi suplemen estrogen untuk mengatasi hal ini. Beberapa orang lain tidak ingin mengonsumsi suplemen karena dapat meningkatkan risiko kanker dan masalah lainnya.

Tiroiditis postpartum

Kekeringan vagina setelah melahirkan dapat disebabkan oleh tiroiditis postpartum, inflamasi pada kelenjar tiroid. Tiroid Anda menghasilkan hormon yang vital untuk banyak fungsi tubuh, termask metabolisme. 

Tiroid dapat menghasilkan terlalu banyak atau kurang hormon tiroid saat terinflamasi. Tiroiditis postpartum mempengaruhi 5 hingga 10 persen wanita, berdasarkan American Tyroid Association.

Gejala tiroiditis postpartum antara lain:

  • Menggigil
  • Palpitasi
  • Iritabiliti
  • Kesulitan tidur
  • Berat badan naik
  • Kelelahan
  • Sensitif terhadap dingin
  • Depresi
  • Kulit kering
  • Vagina kering

Tipe tiroiditis postpartum yang Anda alami akan menentukan pengobatan Anda. Beta-blocker akan membantu Anda mengurangi gejalanya jika tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon. 

Dokter akan merekomendasikan terapi penggantian hormon tiroid jika tiroid Anda tidak menghasilkan hormon yang cukup. Fungsi tiroid kembali ke normal selama 12 hingga 18 bulan pada 80 persen wanita.

Apa yang akan dilakukan kekeringan vagina pada vagina Anda?

Jaringan pada vagina Anda juga akan menjadi lebih tipis, kurang elastis, dan lebih mudah terluka. Vagina akan mnejadi lebih mudah terinflamasi, yang dapat menyebabkan gatal dan rasa terbakar. Seks akan menjadi sakit dan dapat menyebabkan pendarahan pada vagina.

Gejala ini dapat menghilang ketika Anda berhenti menyusui dan kadar esterogen Anda kembali ke normal.

Apa yang dapat Anda lakukan?

Anda bisa mendapatkan kehidupan seks yang menyenangkan, meskipun Anda mengalami kekeringan vagina setelah melahirkan. Berikut adalah cara untuk meningkatkan pengalaman Anda:

  • Menggunakan lubrikan ketika Anda melakukan sek. Jika pasangan Anda menggunakan kondim, hindari lubrikan yang berbasis perroleum, yang dapat merusak kondom
  • Bicarakanlah pada dokter Anda mengenai penggunaan krim vaginal esterogen, seperti estrogen terkonjugasi atau estradiol
  • Anda juga ingin mencoba pelembab vagina, yang diaplikasikan setiap beberapa hari
  • Meminum banyak air. Buatlah tubuh Anda terhidrasi
  • Hindari penggunaan douche dan semprotan kebersihan personal, yang dapat mengiritasi jaringan vagina
  • Bicarakan dengan pasangan Anda mengenai kekhawatiran Anda
  • Tingkatkan foreplay dan gunakan teknik dan posisi yang berbeda.

Kapan Anda harus memeriksakan diri ke dokter?

Bicarakan dengan dokter Anda jika gejala tidak kunjung hilang, jika nyeri yang Anda alami tidak tertahankan, atau jika Anda merasa khawatir dalam berbagai hal. Kondisi lain seperti infeksi, diabetes dan vaginismus (kontraksi yang involunter) yang dapat menyebabkan nyeri saat seks.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Postpartum thyroiditis. (2012). (http://www.thyroid.org/postpartum-thyroiditis/)
Barrett G, et al. (2000). Women's sexual health after childbirth [Abstract]. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10688502)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app