Jangan Pakai Emosi, Begini Cara Mendidik Anak yang Suka Membantah

Dipublish tanggal: Sep 9, 2019 Update terakhir: Jul 19, 2021 Tinjau pada Okt 16, 2019 Waktu baca: 4 menit
Jangan Pakai Emosi, Begini Cara Mendidik Anak yang Suka Membantah

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Sifat melawan dan membantah merupakan bagian dari tumbuh kembang anak, bentuk pertahanan dirinya terhadap situasi mengancam yang tidak ia sukai.
  • Cara terbaik untuk menghadapi sifat anak suka membantah adalah dengan membicarakannya baik-baik dan penuh kesabaran.
  • Cari tahu penyebab mengapa anak sering mengabaikan perintah Anda. Tanyakan pelan-pelan agar anak mau mengungkapkan kemauannya.
  • Sebelum menyuruh, pilih momen yang tepat dan hindari situasi-situasi saat anak dirasa paling sering mengabaikan perintah Anda.
  • Saat ingin meminta tolong pada anak, sampaikan dengan lembut tanpa harus pakai urat. Ingat, anak adalah peniru ulung orangtuanya.
  • Klik untuk membeli vitamin anak atau vitamin dan suplemen lainnya dari rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Semakin bertambahnya usia, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berani dan mandiri. Meski terdengar positif, terkadang fase ini juga membuat anak semakin berani melawan dan suka membantah orangtuanya.

Anak akan mudah mengatakan "tidak" saat disuruh mandi, makan, hingga kabur dari kebiasaan tidur siang. Tidak sedikit orangtua yang pada akhirnya jadi marah-marah dan hampir menyerah dengan sikap si kecil yang suka membangkang.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Padahal sebetulnya, emosi dan marah-marah bukanlah cara terbaik untuk menghadapi anak suka membantah atau melawan. Justru, orangtua harus memberikan perhatian secara penuh agar anak tumbuh menjadi anak penurut. Lalu, bagaimana caranya? Yuk, pelajari lewat ulasan berikut ini.

Anak suka membantah: bagian dari fase tumbuh kembang anak

Tidak sedikit orangtua yang tidak sabaran dan cepat emosi saat anak tidak melaksanakan perintahnya. Padahal, sebetulnya tidak semua fase penolakan merupakan pertanda bahwa anak Anda tumbuh menjadi seorang pembangkang atau suka melawan.

Melansir dari Very Well Family, sifat melawan dan membantah merupakan bagian dari tumbuh kembang anak, biasanya dimulai sejak usia balita hingga remaja. Hal ini merupakan bentuk pertahanan diri anak terhadap situasi mengancam yang tidak ia sukai.

Anak biasanya mulai berani membalikkan omongan dan tidak mematuhi perintah orangtua, guru, maupun orang dewasa lainnya. Misalnya saat Anda menyuruhnya tidur siang, anak akan menolak dan tetap lanjut bermain tanpa memedulikan ocehan Anda.

Namun, perlu dipahami juga bahwa tidak semua perlakuan anak bisa dicap sebagai aksi perlawanan atau pembangkangan. Pasalnya, ini mungkin pertanda bahwa si kecil sedang fokus pada suatu kegiatan yang ia sukai dan tidak bisa diganggu.

Ambil contoh pada kasus tadi, anak tentu menolak tidur siang karena ia sedang asyik dengan mainannya. Apabila Anda menyuruh anak pada saat ia sedang santai, maka mungkin saja si kecil akan langsung menurut tidur siang tanpa harus ritual marah-marah atau kejar-kejaran dulu dengan orangtuanya.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Cara mendidik anak suka membantah dan melawan

Menghadapi anak suka membantah dan melawan memang bisa bikin kita darah tinggi. Namun semakin dimarahi, anak tidak akan melunak tapi malah akan semakin keras melawan dan mengabaikan kemauan Anda.

Justru, cara terbaik untuk menghadapi sifat anak yang satu ini adalah dengan membicarakannya baik-baik. Ini bukan berarti bahwa Anda menyerah dan membiarkan anak terus melawan, tapi justru menandakan bahwa Anda sayang dan perhatian.

Cara terbaik mendidik anak suka membantah dan melawan tanpa harus emosi adalah sebagai berikut:

1. Pahami kemauan anak

Orangtua juga tidak boleh memaksakan kehendak sendiri dan mengabaikan perasaan anak. Anda juga perlu memahami apa yang sedang dirasakan anak sehingga ia melawan dan membantah perintah Anda.

Coba cari tahu penyebab mengapa anak sering mengabaikan perintah Anda. Apakah kemauan Anda merupakan hal yang tidak ia sukai? Atau apakah ia sering menentang ketika sedang sibuk dan tidak bisa diganggu?

Tanyakan baik-baik pada si kecil dengan penuh kesabaran. Tanpa harus marah-marah, anak akan mengungkapkan kemauannya dengan sendirinya.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Kalau dibicarakan baik-baik, anak akan lebih mudah berkata jujur bahwa ia sedang capek sehingga tidak mau membereskan mainannya. Sementara kalau Anda membentak, anak malah akan semakin melawan dan tidak bisa dikendalikan.

Sebelum menyuruh atau meminta tolong anak, sesuaikan juga dengan kemampuan anak. Seorang anak usia 5-6 tahun mungkin akan kesulitan membereskan kamarnya sendiri, jadi sebaiknya berikan tugas yang lebih sederhana seperti membereskan mainan.

Baca juga: Ketahui Efek Buruk Jika Anda Terlalu Memanjakan Anak

2. Pilih momen yang tepat

Selain memperhatikan kemampuan anak, memilih momen yang tepat juga dapat membantu meredam sifat anak suka membantah dan melawan. Hindari situasi-situasi saat anak dirasa paling sering mengabaikan perintah Anda.

Misalnya, Anda tahu bahwa si kecil susah diatur saat sedang lapar. Sebagai solusinya, coba biarkan anak makan sampai kenyang kemudian barulah Anda boleh meminta tolong anak melakukan sesuatu.

Begitu juga setelah pulang sekolah, anak biasanya sudah lelah dengan kegiatan di sekolah. Sebaiknya hindari meminta tolong anak di waktu ini dan ganti ke waktu lain yang lebih luang.

3. Berikan contoh yang baik

Ingat, anak adalah peniru ulang. Ia akan menyerap dan mengikuti apa pun yang ia lihat.

Kalau Anda ingin memiliki anak yang santun dan berperilaku baik, maka berikanlah contoh yang baik pula. Kalau Anda menghadapi anak suka membantah dengan marah-marah, maka jangan heran kalau si kecil juga akan terus melawan perintah Anda.

Saat ingin meminta tolong pada anak, sampaikan dengan lembut tanpa harus pakai urat. Katakan padanya, "Kalau sudah selesai main, tolong dibereskan lagi, ya," daripada mengucapkan, "Cepat bereskan mainannya. Kamu harus tanggung jawab!"

Baca juga: Manfaat yang Didapat Bagi Anak Jika Bermain Sendiri

4. Buat kesepakatan bersama

Pastikan anak Anda tahu persis apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan. Beri tahukan juga mengenai konsekuensi yang harus anak terima jika ia melakukan hal-hal yang dilarang dalam rumah.

Misalnya anak mulai berbicara kasar dan melawan perintah Anda. Pertama-tama, ajarkan anak untuk meminta maaf dan sampaikan bahwa itu perilaku tidak sopan.

Setelah itu, buatlah kesepakatan bersama dengan anak mengenai konsekuensi apa yang harus ia terima jika mengulangi hal yang sama. Contohnya mendapatkan time-out alias berdiri selama 15 menit di pojok tembok, tidak boleh nonton TV seharian, atau harus membantu membereskan mainan.

Jangan lupa berikan penghargaan bila si kecil berhasil mematuhi kesepakatan tersebut. Jadi, anak akan paham kenapa ia harus patuh dan tak lagi berani melawan.

5. Berikan pilihan

Terkadang, anak suka membantah dan melawan karena ia juga ingin berpendapat. Namun setelah ia mendapatkan omelan dari orangtuanya, anak malah merasa terancam dan berusaha melawan demi melindungi dirinya sendiri.

Nah, salah satu cara terbaik untuk mengatasi anak suka membantah adalah dengan memberinya kesempatan berpendapat. Misalnya saat anak sibuk bermain tapi harus menyelesaikan PR-nya, coba berikan pilihan. "Kamu mau lanjut main selama 30 menit dan setelah itu mengerjakan PR, atau sekarang mengerjakan PR dulu biar bisa main sepuasnya?"

Di sini, anak akan belajar berpendapat dan memutuskan sesuatu untuk dirinya sendiri. Bantu si kecil menentukan pilihannya dengan menyampaikan kelebihan dan kekurangan masing-masing opsi tadi.

Baca selengkapnya: Tips-Tips Berguna untuk Membantu Anak Anda Melakukan PR Sekolah

2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
8 Ideas to Stop Kids From Fighting. Verywell Family. (https://www.verywellfamily.com/eight-ideas-to-stop-kid-fighting-616568)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app