Ketoasidosis Alkoholik - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ketoasidosis Alkoholik adalah kondisi dimana seseorang mengalami penumpukan keton yang ada di dalam darah. Keton merupakan zat sisa pembakaran lemak yang ada di dalam tubuh.

Pembakaran lemak terjadi sebagai upaya alternatif tubuh dalam menghasilkan energi. Untuk kelangsungan hidup, tubuh manusia membutuhkan energi. 

Energi dihasilkan dari pemecahan glukosa yang masuk ke tubuh dari asupan makanan. Pemecahan gula membutuhkan insulin yang dihasilkan oleh pankreas.

Gejala dan Penyebab Penyakit Ketoasidosis Alkoholik

Ketoasidosis Alkoholik umumnya terjadi pada individu yang sering mengkonsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan kurun waktu panjang. 

Konsumsi alkohol berlebih dapat menurunkan fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin, konsumsi alkohol berlebih juga dapat menyebabkan terabaikannya waktu makan sehingga jumlah glukosa (gula) yang masuk ke dalam tubuh berkurang. Sel tubuh membutuhkan glukosa dan insulin agar bisa menghasilkan energi.

Apabila jumlah glukosa dan insulin tidak memadai, maka tubuh mengubah cadangan lemak menjadi energi untuk mendukung fungsi organ tubuh agar dapat terus bertahan hidup. Hal ini dapat memicu penumpukkan keton dalam darah.

Seseorang data dicurigai mengidap ketoasidosis alkoholik apabila mengalami gejala berikut:

  • Berkurang sampai hilangnya nafsu makan
  • Mual dan muntah yang berkepanjangan
  • Gerakan tubuh yang kurang responsif dan lambat
  • Sakit atau nyeri pada bagian perut
  • Gangguan pencernaan
  • Pusing, sakit kepala dan vertigo
  • Badan mudah lelah
  • Sering merasa haus
  • Terlihat bingung dan susah konsentrasi
  • Napas menjadi cepat, tidak teratur dan dalam
  • Terlihat resah juga gelisah
  • Tingkat kewaspadaan menurun
  • Kondisi Koma

Apabila dirasakan mengalami gejala tersebut diatas, segeralah konsultasi ke tenaga medis. Karena apabila dibiarkan berlarut dikhawatirkan dapat menimbulkan resiko kematian.

Penderita ketoasisdosis alkoholik juga kemungkinan mengalami penurunan fungsi hati.

Perawatan Ketoasidosis Alkoholik

Untuk pasien penderita ketoasidosis alkoholik disarankan agar segera mendapatkan perawatan medis dibawah pengawasan profesional.

Umumnya dokter akan mengatasi penurunan cairan ekstraseluler, perbaikan rasio NADH menggunakan NAD+ dan mengatasi penurunan gula otot atau glikogen dengan pemberian infus. 

Cairan infus yang digunakan biasanya berupa cairan gula atau dextrose dan larutan garam fisiologis. Sedangkan pemberian obat dilakukan untuk mencegah efek samping dari kecanduan yang kemungkinan terjadi lagi.

Penangan oleh tenaga medis sangat penting agar kondisi tubuh mulai dari tekanan darah,gt;napas dan detak jantung pasien dapat dipantau dengan mudah. 

Dokter juga dapat melakukan tes darah secara teratur untuk mengetahui perkembangan atau kondisi dari pasien.

Sedangkan untuk penderita ketoasidosis alkoholik yang tidak segera dibawa ke rumah sakit, maka kemungkinan akan terjadi komplikasi. 

Komplikasi yang dibiarkan berlarut dapat mengancam jiwa. Komplikasi yang dimaksud mulai dari pneumonia, pendarahan sistem saluran pencernaan, kejang, radang pankreas dan koma.

Diagnosis Ketoasidosis Alkoholik

Seseorang data dicurigai menderita penyakit ini apabila memiliki gejala dan tingkat kecanduan dari alkohol yang sering dikonsumsi. Pemeriksaan diawali dengan pemeriksaan fisik dan beberapa prosedur pemeriksaan lanjutan.

Beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan untuk mengatahui fungsi organ prankeas:

  • pengukuran kadar oksigen darah dan keseimbangan asam / basa
  • perhitungan keseimbangan asam/ basa dan kadar natrium dan kalium
  • tes kadar alkohol dalam darah.
  • tes fungi ginjal, kadar alkohol dalam darah dan kadar keton dalam urine

Selain diagnosis fisik, gangguan konsumsi alkohol berlebih tidak jarang dikaitkan dengan gangguan kejiwaan lain seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan psikosis. Jika tidak ditanganin dengan baik, gangguan kejiwaan dapat memicu bunug diri.

Pencegahan Ketoasidosis Alkoholik.

Penerapan gaya hidup sehat minim alkohol dan asupan gizi yang cukup menjadi pedoman pencegahan nyata untuk penyakit ini. 

Konsumsi alkohol berlebih dapat dikarenakan kondisi kejiwaan yang kurang stabil, stress atau banyaknya tekanan dalam diri seseorang.

Oleh karenanya, dukungan dari keluarga dan teman sangat berperan penting untuk menghidari kecanduan alkohol. Apabila seseorang terlihat mengalami kecanduan, disarankan untuk tidak ragu untuk mencari bantuan ahli.

Walaupun konsumsi alkohol diperuntukkan bagi usia matang, saat ini tidak jarang dapat kita temui konsumsi alkohol pada anak remaja. 

Usia remaja yang cutup rentan secara psikologi data memicu penyalahgunaan alkohol yang berujung pada munculnya penyakit ketoasidosis alkoholik di usia muda.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ansstas, G. Medscape (2018). Alcoholic Ketoacidosis. (https://emedicine.medscape.com/article/116820-overview)
Burke, D. Wells, KD. Healthline (2016). Alcoholic Ketoacidosis. (https://www.healthline.com/health/alcoholism/ketoacidosis)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app