Gonore (Kencing Nanah): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 26, 2019 Waktu baca: 4 menit
Gonore (Kencing Nanah): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Apakah Gonore (Kencing Nanah) itu?

Gonore (Gonorrhea) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore dapat terjadi pada pria (di saluran kemih pria atau uretra) ataupun pada wanita (di mulut rahim). Uretritis gonore sering disalahartikan sebagai sifilis (raja singa), padahal penyakit ini disebut sebagai kencing nanah dengan gejala utama keluarnya nanah dari saluran kencing (penis).

Mengenai Gonore (Kencing Nanah)

Penyebab Gonore (Kencing Nanah)

Gonore atau kencing nanah merupakan salah satu penyakit menular seksual yang banyak terjadi. Penularannya sangat mudah dan paling sering terjadi melalui hubungan seksual (baik oral, anal, atau vaginal seks) dengan pasien gonore. Selain itu, Gonore juga dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh pasien gonore dan penularan dari ibu yang terinfeksi Gonore ke bayi dalam kandungan.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik STD via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket std hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Risiko terjadinya kencing nanah (gonorrhea) dapat meningkat pada orang yang suka berganti-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom atau memiliki riwayat penyakit menular seksual lainnya.

Bakteri Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri yang dapat hidup dan mudah berkembang biak di membran mukosa tubuh, serta daerah yang hangat dan lembab. Pada umumnya, bakteri dapat ditemukan di mata, rongga mulut, kerongkongan, anus, dan uretra (saluran tempat keluarnya air kencing). Namun pada wanita, bakteri juga dapat ditemukan di serviks (mulut rahim), uterus (rahim), dan tuba fallopi.

Wanita hamil yang terinfeksi Gonore dapat melahirkan bayi prematur atau abortus spontan. Penularan dari ibu ke bayi dapat terjadi karena pada saat dilahirkan bayi melewati jalan lahir dari ibu dan terdapat kontak langsung dengan bakteri. Daerah yang sering terpapar adalah bagian mata sehingga bayi dapat menderita conjunctivitis gonorrhea.

Gejala Gonore (Kencing Nanah)

Tidak semua orang yang terinfeksi Gonore akan mengalami gejala. Namun apabila gejala itu muncul, biasanya terjadi 2–10 hari setelah terpapar bakteri, ada juga yang mencapai sekitar 30 hari. Gejala Gonore yang dirasakan pada wanita dan pria biasanya berbeda. Hal yang perlu diingat adalah walaupun pasien sudah terinfeksi, namun bisa saja tidak menimbulkan gejala apapun, tetapi sudah bisa menularkan ke orang lain.

Tanda dan gejala infeksi Gonore pada wanita:

  • Keluarnya lendir yang berwarna kuning kehijauan atau putih susu dari vagina
  • Nyeri tajam (seperti tertusuk-tusuk) pada perut bagian bawah atau sekitar daerah panggul
  • Pada saat buang air kecil terasa nyeri dan panas
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Perdarahan vagina yang abnormal di luar siklus menstruasi
  • Adanya bercak darah setelah berhubungan seksual
  • Daerah vulva yang bengkak (terdapat vulvitis atau peradangan di daerah vulva)
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher
  • Konjungtivitis, yaitu peradangan pada kelopak mata bagian dalam
  • Demam

Pada wanita, keluhan dari infeksi Gonore biasanya ringan sehingga tidak disadari. Keluarnya keputihan seringkali dianggap sebagai infeksi jamur dan melakukan pengobatan sendiri dengan menggunakan obat-obatan anti-jamur. Padahal, terjadinya keputihan dari vagina dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk Gonore.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik STD via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket std hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Tanda dan gejala dari infeksi Gonore pada pria:

  • Keluarnya lendir kuning kehijauan atau putih susu dari lubang penis
  • Ujung penis tampak kemerahan dan bengkak
  • Pada saat buang air kecil terasa nyeri dan panas
  • Frekuensi buang air kecil meningkat dan tidak dapat ditahan
  • Tenggorokan terasa terbakar saat melakukan oral seks
  • Pembengkakan kelenjar getah benig di daerah leher
  • Nyeri pada testis atau bengkak

Pada pria, keluhan biasanya muncul 14 hari setelah infeksi terjadi.

Diagnosis Gonore (Kencing Nanah)

Infeksi kencing bernanah biasanya mudah ditegakkan dari anamnesis (wawancara atau pengajuan pertanyaan) mengenai keluhan pasien dan perilaku pasien saat berhubungan seksual. Untuk menegakkan diagnosis pasti Gonore atau kencing nanah dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium dari sampel lendir yang ada di uretra atau serviks hingga dilakukan pemeriksaan sampel urin untuk mengetahui ada tidaknya bakteri. Hasilnya biasa baru dapat diketahui setelah 3 hari pemeriksaan.

Pengobatan Gonore (Kencing Nanah)

Untuk mengobati infeksi Gonore atau kencing nanah ini dapat diberikan obat secara oral antibiotik atau dengan suntikan. Pengobatan tidak hanya diberikan pada pasien yang kontrol ke dokter, tetapi juga harus diberikan ke pasangan seksualnya untuk mencegah terjadinya infeksi berulang dan mencegah penyebaran infeksi bakteri lebih luas.

Beberapa obat untuk mengatasi penyakit kencing nanah (gonore):

  • Thiamycin 500 mg
  • Cefspan 100 mg
  • Super Tetra 250 mg

Catatan: Tiamfenikol, Ofloksasin dan Siprofloksasin merupakan kontraindikasi pada kehamilan sehingga tidak dianjurkan pada anak dan remaja

Apabila infeksi menular seksual ini tidak diobati dengan baik maka dapat menimbulkan komplikasi, baik pada wanita maupun pada pria. Pada wanita, dapat menyebabkan peradangan di daerah panggul yang dapat merusak organ-organ sistem reproduksi seperti tuba fallopi (saluran tempat keluarnya sel telur menuju ke uterus) bahkan dapat memicu terjadinya infertilitas atau kemandulan. Apabila terjadi proses kehamilan, maka infeksi Gonore berisiko menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik, yaitu kehamilan di luar rahim.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik STD via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket std hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Sedangkan pada pria, infeksi Gonore yang tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan nanah pada ujung penis dan epididymitis, yaitu peradangan pada epididymis (saluran keluar dan tempat penyimpanan sperma) sehingga dapat mengganggu kualitas sperma dan menyebabkan infertilitas. Selain itu, Gonore juga dapat menyerang organ prostat dan membentuk jaringan parut di lumen uretra sehingga mengganggu proses buang air kecil.

Infeksi bakteri penyebab Gonore juga dapat menyebar melalui aliran darah sehingga baik wanita maupun pria dapat terasa keluhan artritis, kerusakan katup jantung, atau peradangan di otak atau sistem saraf pusat. Jika hal ini terjadi maka dapat menimbulkan hal yang berbahaya atau fatal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang sudah terinfeksi gonore atau kencing nanah, antara lain:

  • Memberitahukan kepada pasangan seksual masing-masing apabila sudah terinfeksi Gonore
  • Batasi hubungan seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi untuk menghindari penularan ke pasangan
  • Tidak melakukan hubungan seksual sampai proses pengobatan tuntas dilakukan
  • Apabila mau berhubungan seksual gunakan pelindung seperti kondom

Pencegahan Gonore (Kencing Nanah)

Gonore yang merupakan penyakit kelamin mungkin dapat dicegah dengan memahami hal yang boleh dilakukan atau tidak terutama ketika berhubungan seks. Pencegahan terbaik agar tidak terinfeksi Gonore adalah dengan tidak melakukan hubungan seks bebas, melakukan hubungan seks hanya dengan 1 pasangan, dan menggunakan kondom ketika berhubungan seks.

23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What is Gonorrhea? What Causes It? (https://www.webmd.com/sexual-conditions/gonorrhea)
Wong, B. Medscape (2018). Gonorrhea. (https://emedicine.medscape.com/article/218059-overview)
Kiefer, et al. Healthline (2016). Gonorrhea. (https://www.healthline.com/health/gonorrhea)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app