Pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang tepat dengan gizi seimbang tentu akan mempengaruhi kesehatan fisik. Hal tersebut juga berperan penting untuk terbentuknya sistem imun tubuh yang kuat untuk melawan penyakit.
Meski efeknya tak bisa langsung dirasa dengan segera, tetapi kandungan penting yang terdapat dalam makanan sehat seperti vitamin dan mineral akan menjadi sebuah investasi kesehatan jangka panjang.
Kebiasaan sehat yang baik ini tentu harus diimbangi pula dengan penerapan pola hidup sehat lainnya, termasuk rajin olahraga, mencukupi kebutuhan tidur, serta mampu mengendalikan stress demi terjaganya sistem imun tubuh yang baik.
Beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan dalam pembentukan sistem kekebalan tubuh, antara lain vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan Zinc.
Ketika tubuh mengalami defisit atau kekurangan gizi tersebut, maka kemampuan sistem imun tubuh juga akan menurun karena fungsi sistem imun tidak dapat bekerja secara normal dalam melawan patogen penyebab penyakit.
Baca juga: Fungsi Sistem Imun Tubuh dalam Melawan Virus Corona (Covid-19)
Gizi penting untuk menjaga sistem imun tubuh
Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu vitamin untuk daya tahan tubuh karena mengandung antioksidan yang tinggi dalam melindungi sel tubuh dari virus atau patogen berbahaya. Selain itu, vitamin C juga ikut membantu memproduksi dan menjalankan fungsi daya tahan tubuh dalam melawan virus dan bakteri.
Selain itu, manfaat vitamin C lainnya adalah untuk menjaga tekanan darah, menurunkan risiko penyakit jantung ataupun asam urat, serta menjaga daya ingat. Kandungan antioksidan juga penting dalam mencegah peradangan atau infeksi penyebab penyakit.
Beberapa buah dan sayur dan yang mengandung vitamin C tinggi antara lain buah jeruk, mangga, tomat, paprika, stroberi, kiwi, pepaya, dan brokoli.
Para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi 90 mg vitamin C per hari untuk pria dan 75 mg vitamin C per hari untuk wanita.
Baca juga: 7 Manfaat Vitamin C untuk Kesehatan Tubuh
Vitamin D
Sumber vitamin D alami dan terbaik adalah sinar matahari, maka dari itu vitamin D juga disebut sebagai vitamin sinar matahari. Vitamin D juga berperan penting dalam menjaga sistem imun tubuh serta membantu penyerapan kalsium dalam tubuh sehingga kekuatan tulang tetap terjaga serta mencegah osteoporosis.
Tetapi Anda juga bisa mendapatkan nutrisi vitamin D dari makanan seperti ikan salmon, makarel, sarden, tuna, dan minyak ikan kod. Selain itu, susu, telur, sereal, hati sapi, dan jeruk juga kaya akan vitamin D. Untuk dosis vitamin D harian yang direkomendasikan berkisar di angka 600 IU (15 mcg) setiap hari.
Vitamin E
Vitamin E dikenal sebagai vitamin yang baik untuk kesehatan kulit. Tetapi tak hanya itu, ternyata vitamin E juga mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan fungsi sistem imun tubuh, menangkal radikal bebas, dan mencegah pertumbuhan sel kanker.
Kandungan vitamin E pada makanan bisa ditemukan di buah mangga, wortel, alpukat, pepaya, tomat, sayur bayam, sawi, brokoli serta kacang-kacangan.
Jumlah nutrisi vitamin E yang dibutuhkan tubuh dalam sehari berkisar antara 100-300 IU bagi orang dewasa sehingga suplemen yang mengandung biji bunga matahari atau biji gandum juga dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin E tubuh.
Baca juga: Manfaat Vitamin E Bagi Kesehatan dan Kecantikan
Zinc
Kandungan zinc atau seng juga memiliki peran penting dalam memelihara daya tahan tubuh. Jika jumlah zinc pada tubuh kurang atau tidak tercukupi maka dapat menyebabkan sel tubuh rusak dan tidak berfungsi dengan baik. Hal ini terutama dialami oleh mereka yang telah berusia lanjut di atas 60 tahun.
Beberapa sumber makanan yang kaya akan mineral zinc adalah daging merah, kerang, dan kacang-kacangan. Zinc juga memiliki manfaat lain bagi tubuh, di antaranya mencegah peradangan atau risiko infeksi, mempercepat penyembuhan luka, dan menurunkan risiko penyakit penuaan.
Untuk menjaga kebutuhan gizi vitamin dan mineral di atas terpenuhi dan demi kinerja sistem imun yang optimal, maka penuhilah asupan makanan yang seimbang terutama buah dan sayur.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
