ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Ipratropium Bromide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Sep 9, 2020 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Ipratropium bromide adalah bronkodilator yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis, emfisema, asma, dan rhinitis.
  • Obat ini tersedia dalam bentuk cairan inhalasi yang digunakan dengan cara dihirup lewat mulut, namun ada juga sediaan cairannya yang uapnya dihirup lewat hidung menggunakan nebulizer.
  • Dosis ipratropium bromide untuk dewasa adalah 4 x sehari 2 inhalasi (34 mcg) dengan inhaler sedangkan dosis anak usia > 12 tahun adalah 3-4 x sehari 500 mcg.
  • Efek samping ipratropium bromide yang mungkin terjadi adalah hidung kering, batuk berdahak, sakit kepala, hingga gejala pilek seperti sakit tenggorokan.
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan ipratropium bromide pada ibu hamil atau menyusui.
  • Klik untuk mendapatkan ipratropium bromide atau obat asma lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Ipratropium bromida atau ipratropium bromide adalah bronkodilator yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah penyakit pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis, emfisema, asma, dan rhinitis. Obat ini tersedia dalam bentuk obat semprot yang digunakan dengan cara dihirup lewat mulut menggunakan inhaler, namun ada juga sediaan cairan yang uapnya dihirup lewat hidung menggunakan bantuan nebulizer.

Bronkodilator sendiri merupakan kelompok obat yang digunakan untuk melegakan pernapasan, terutama pada penderita asma. Obat ini mampu melebarkan saluran bronkial di paru-paru sehingga pasien bisa bernapas dengan mudah tanpa rasa sesak.

Mengenai Ipratropium Bromide

Golongan

Resep dokter

Kemasan

  • Cairan
  • Obat semprot (inhaler)

Kandungan

Ipratropium bromide

Manfaat Ipratropium Bromide

Ipratropium bromide dapat digunakan untuk mengatasi gangguan yang terkait dengan sistem pernapasan, seperti:

  • Asma
  • Bronkitis kronis
  • Emfisema
  • Rhinitis
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Hidung tersumbat karena pilek biasa atau alergi musiman

Pada asma dan penyakit paru obstruktif kronik, saraf kolinergik yang menuju paru-paru menyebabkan otot-otot di sekitar saluran udara mengalami kontraksi. Kondisi ini menyebabkan saluran udara jadi menyempit sehingga pasien sulit bernapas.

Sifat antikolinergik dari ipratropium mampu menghalangi efek saraf kolinergik tadi. Akibatnya, otot-otot pada saluran udara jadi lebih rileks dan melebar, sehingga pasien bisa menghirup udara dengan mudah dan kembali bernapas lega.

Kontraindikasi

  • Anak usia < 18 tahun (untuk bentuk inhaler)
  • Anak usia < 12 tahun (untuk bentuk larutan nebulizer)

Efek samping Ipratropium Bromide

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan ipratropium bromide dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping ipratropium bromide yang dapat terjadi antara lain:

  • Gejala pilek seperti hidung tersumbat, bersin, atau sakit tenggorokan
  • Batuk berdahak
  • Hidung kering
  • Dada terasa sesak
  • Sulit bernapas
  • Kelelahan
  • Sakit kepala

Kemungkinan ada efek samping lainnya yang belum dicantumkan di atas. Jika efek samping memburuk atau bahkan semakin parah, segera periksakan diri ke dokter.

Dosis Ipratropium Bromide

Dosis ipratropium bromide untuk menangani penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah sebagai berikut:

Dewasa

  • Inhaler: 4 x sehari 2 inhalasi (34 mcg), atau sesuai kebutuhan. Tidak lebih dari 12 inhalasi per hari.
  • Nebulizer: 3-4 x sehari 500 mcg, dengan jeda 6-8 jam setiap dosis

Anak

  • Nebulizer untuk anak usia > 12 tahun: 3-4 x sehari 500 mcg, dengan jeda 6-8 jam setiap dosis

Batas penggunaan ipratropium bromide dalam sehari adalah 12 inhalasi. Hindari melebihi batas tersebut agar tidak malah membahayakan kesehatan.

Interaksi Ipratropium Bromide

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan ipratropium bromide adalah sebagai berikut:

  • Clozapine
  • Glycopyrrolate
  • Glycopyrronium tosylate
  • Methacholine
  • Revefenacin
  • Scopolamine
  • Secretin human
  • Tiotropium

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan ipratropium bromide adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda mengalami atau memiliki riwayat glaukoma, pembesaran prostat, obstruksi kandung kemih maupun masalah perkemihan lainnya.
  • Beri tahukan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu terutama obat depresi, alergi, demam, penyakit Parkinson, gangguan pencernaan, dan obat golongan bronkodilator lainnya.
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan ipratropium bromide pada ibu hamil atau menyusui.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Hindari kontak dengan mata, sebab bisa menyebabkan nyeri, iritasi, hingga pandangan kabur. Jika terkena mata, segera periksakan diri ke dokter.

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app