GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Genistein: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Okt 5, 2020 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Genistein biasanya ditemukan pada produk kedelai, seperti kacang kedelai dan susu kedelai serta tersedia dalam suplemen bentuk pil
  • Genistein diperkirakan dapat membantu menurunkan risiko penyakit kanker, terutama kanker payudara serta meredakan gejala osteoporosis dan menopause
  • Genistein sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil dan ibu menyusui, penderita gangguan/masalah tulang, dan pengguna obat hormon
  • Genistein umumnya dikonsumsi dengan dosis sebanyak 30-60 mg 1 kali sehari dan hanya boleh digunakan dalam pengobatan jangka pendek
  • Klik untuk mendapatkan Genistein atau obat hormon lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Genistein adalah salah satu kandungan yang mudah ditemukan pada produk kedelai, seperti kacang kedelai dan susu kedelai. Genistein juga tersedia dalam bentuk pil dan bermanfaat untuk meredakan gejala menopause, mencegah osteoporosis, serta menjaga kadar gula darah.

Selain itu, Genistein diperkirakan dapat membantu menurunkan risiko penyakit kanker, terutama kanker payudara, kanker saluran kemih, ataupun kanker prostat. Hal tersebut dikarenakan kandungan isoflavonoid yang terdapat di dalamnya bisa menghambat aktivitas protein-tirosin kinase dan DNA topoisomerase tipe II yang berfungsi sebagai agen antineoplastik dan antitumor.

Mengenai Genistein

Golongan

Suplemen vitamin

Kemasan

Produk kedelai, suplemen bentuk pil

Kandungan

Genistein 

Manfaat Genistein

Menurut sejumlah penelitian, Genistein memiliki manfaat baik bagi kesehatan dan mengobati sejumlah penyakit, di antaranya:

  • Kanker payudara
  • Menopause 
  • Osteoporosis 
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol

Tak hanya itu, Genistein juga mungkin efektif jika digunakan dalam mengatasi penyakit seperti kanker prostat, diabetes, obesitas, maupun kanker saluran kemih. Di mana dalam sebuah studi, penderita kanker prostat yang mengonsumsi Genistein dengan polisakarida selama 6 minggu menunjukkan hasil yang lebih baik.

Genistein juga sering dikombinasikan dengan polysaccharide (polisakarida) yang keluar dari kedelai dan diproses secara khusus melalui proses fermentasi yang bertindak sebagai estrogen dan diperkirakan mampu menurunkan produksi hormon tertentu, terutama penyebab penyakit kanker.

Kontraindikasi

  • Ibu hamil dan ibu menyusui
  • Penderita gangguan/masalah tulang
  • Pasien yang sedang menggunakan obat hormon

Dosis Genistein

Dosis obat yang tepat harus disesuaikan dengan indikasi penggunaan dan telah mendapatkan instruksi dari dokter. Penggunaan Genistein juga perlu memperhatikan segi usia, kondisi kesehatan, dan riwayat penyakit pasien. Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Genistein.

Genistein yang umumnya terdapat dalam produk kedelai, termasuk tahu dan tempe digunakan dengan dosis sebanyak 30-60 mg yang dikonsumsi 1 kali sehari. Penggunaan pil Genistein mungkin terbilang aman dikonsumsi jika digunakan dalam dosis kecil dan hanya untuk jangka waktu pendek. Tetapi belum diketahui apa efeknya jika Genistein dikonsumsi dalam jangka panjang.

Efek samping Genistein

Belum ada cukup informasi untuk mengetahui efek samping dari penggunaan kombinasi polisakarida dan Genistein. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadinya efek samping ringan dari penggunaan pada sebagian orang. 

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dan mendapatkan peringatan khusus, yakni:

  • Kehamilan dan menyusui: Tidak cukup jelas mengenai penggunaan polisakarida dan genistein selama kehamilan dan menyusui. Sebaiknya hindari penggunaan
  • Penderita kondisi sensitif hormon: Polisakarida gabungan Genistein mungkin bertindak seperti estrogen. Sebaiknya hindari penggunaan

Interaksi obat

Penggunaan sejumlah obat yang digunakan bersamaan dengan beberapa obat lainnya mungkin bisa menimbulkan interaksi obat. Akibatnya, obat tidak dapat bekerja maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh karena terjadi perubahan cara kerja obat.

Tetapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda efek samping pemakaian Genistein yang dilaporkan. Walau begitu, tetap perhatikan bahwa penggunaan Genistein sebaiknya digunakan sesuai aturan pakai atau petunjuk dokter. Beritahukan juga seluruh obat yang sedang Anda gunakan, termasuk obat herbal maupun suplemen vitamin untuk menghindari terjadinya interaksi obat.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Genistein, antara lain:

  • Penderita masalah tulang/ sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter karena obat yang digunakan umumnya bisa menimbulkan interaksi obat
  • Penderita masalah hormon ataupun pengguna obat hormon sebaiknya bertanya dulu ke dokter sebelum menggunakan Genistein
  • Sebaiknya hindari penggunaan pil yang mengandung Genistein bagi ibu hamil maupun ibu menyusui karena belum diketahui keamanannya

Artikel terkait:


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app