Gejala Asam Urat Tinggi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 4, 2019 Waktu baca: 2 menit

Gejala-gejala yang dapat timbul pada seseorang yang didiagnosis Asam Urat Tinggi (hyperuricemia, kadar asam urat > 7mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 6.5 mg/dl pada wanita, Kadar Nomal Asam Urat : 3-7 mg/dl) sebenarnya merupakan sebuah komplikasi dari kondisi Tingginya Asam Urat tersebut. Gejala Asam Urat Tinggi diantaranya nyeri sendi (gout), batu ginjal, dan gagal ginjal. Karakteristik dari masing-masing komplikasi tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Gout - Nyeri sendi Gout terjadi ketika ada akumulasi kristal asam urat dalam sendi. Sendi terasa sangat sakit walaupun disentuh dengan ringan, ini merupakan gejala gout yang paling menonjol. Gejala lain termasuk teraba hangat, bengkak dan memerah. Pengelupasan kulit di sekitar sendi yang terkena juga merupakan manifestasi dari gout, juga dapat disertai gerakan terbatas pada sendi yang mengalami peradangan.

Batu Ginjal Orang yang terkena batu ginjal ini mungkin tidak merasakan adanya gejala sampai batu tersebut telah  mengalami penyumbatan. Dan ketika itu terjadi, dapat menyebabkan rasa sakit di salah satu pinggang dan dapat menjalar ke pangkal paha, perut, dan/atau alat kelamin. Sering buang air kecil dan terasa sakit, mual atau muntah dan terdapat darah dalam urin merupakan gejala lain yang menyertai.

Gagal Ginjal

Gagal Ginjal dapat berupa akut atau kronis. Gagal ginjal akut adalah penurunan tiba-tiba fungsi dari ginjal, sedangkan bentuk kronis terjadi secara bertahap. Ginjal bekerja untuk menyaring racun dari tubuh dan membuangnya melalui urin. Bila hal ini tidak terjadi dengan benar, racun dalam tubuh dapat menyebabkan toksisitas. Gejala gagal ginjal akut termasuk buang air kecil berkurang ( kurang dari 0.5cc/kgBB/hari, pembengkakan pada kaki, kelelahan, nyeri di dada, sesak napas dan kebingungan mental. Dalam kasus ekstrim, orang mungkin mengalami kejang atau jatuh koma. Gagal ginjal kronis menyebabkan beberapa gejala yang mirip pada gagal ginjal akut. Pada gagal ginjal kronis biasanya keluhan terjadi lebih dari 3 bulan dan progresif. Oleh karena itu, Jika terdapat gejala seperti buang air kecil berkurang, pembengkakan pada tungkai, sesak napas, rasa bingung dan mengantuk terjadi pada seseorang dengan asam urat tinggi, maka dapat menunjukkan bahwa ia mengalami Gagal ginjal.

Meskipun Anda mengalami gejala di atas (gout, batu ginjal atau gagal ginjal) tidak selalu  asam urat tinggi yang menjadi penyebabnya. Hal ini karena, ketiga kondisi dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain juga. Jadi disarankan untuk konsultasi dengan dokter jika gejala-gejala tersebut muncul. Dan jika hyperuricemia ditemukan penyebabnya, maka terlepas dari apa yang diresepkan dokter sebagai obat, akan lebih bijaksana bagi Anda untuk mengubah pola makan anda. Artinya, makanlah makanan yang rendah purin. Hindari makanan yang tinggi protein dan alkaloid. Daging, makanan laut, alkohol, kerang, produk panggang, sarden, dan jenis makanan laut harus dihilangkan dari menu makanan. Sayuran seperti kacang kering dan kacang polong, asparagus, kacang-kacangan, jamur, bayam, Kacang merah, kacang lima, kembang kol, dll, juga harus dihindari, karena mengkonsumsinya juga terkait dengan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.

 

 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
8 natural ways to lower uric acid. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/325317.php)
How to Reduce Uric Acid: Lower Levels Naturally. Healthline. (https://www.healthline.com/health/how-to-reduce-uric-acid)
Uric Acid Test: Normal Range, High vs. Low Levels in Blood. WebMD. (https://www.webmd.com/arthritis/uric-acid-blood-test)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app