Mimpi Orang Buta Itu Seperti Apa, Sih? Ini Fakta Mimpi Lainnya

Dipublish tanggal: Des 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Mimpi Orang Buta Itu Seperti Apa, Sih? Ini Fakta Mimpi Lainnya

Tidak semua orang pasti akan bermimpi saat tidur. Anda mungkin pernah beberapa kali tidur dan terbangun tanpa mimpi apa-apa, tapi kadang juga bisa melewati banyak mimpi sekaligus. 

Terkadang, mimpi yang muncul setiap malam merupakan gambaran dari apa yang Anda lihat setiap harinya. Namun, bagaimana dengan mimpi orang buta yang tidak bisa melihat? Simak fakta unik seputar tidur dan mimpi berikut ini.

Seperti apa mimpi orang buta?

Pada dasarnya, mimpi berasal dari apa yang kita lihat. Lantas, bagaimana dengan orang-orang yang tidak bisa melihat seperti penderita tunanetra? Apakah mimpi orang buta hanya layar gelap saja?

Ternyata, bentuk mimpi orang buta tergantung dari kapan seseorang mulai tidak bisa melihat. Apakah mereka tidak bisa melihat sejak lahir atau mengalami kebutaan akibat trauma maupun kecelakaan sehingga merenggut penglihatannya.

Orang yang tunanetra sejak kecil ternyata tetap bisa bermimpi, lho! Bedanya, mimpi yang didapatkan tidak berasal dari indera penglihatannya, tapi tergantung pada indera lainnya yang selama ini mereka rasakan. 

Sedangkan orang tunanetra yang sebelumnya sempat bisa melihat, masih dapat mengalami mimpi berdasarkan hal-hal yang pernah dilihat sebelumnya. 

Fakta seputar tidur dan mimpi

Setelah tahu seperti apa mimpi orang buta, ada beberapa fakta unik seputar tidur dan mimpi yang juga sangat menarik untuk Anda ketahui. Antara lain:

1. Otak tidak berhenti bekerja saat tidur

Meskipun tubuh Anda beristirahat saat tidur, ternyata otak Anda tidak demikian. Saat Anda tidur, otak tetap bekerja untuk mengisi energi kembali sekaligus mengatur beberapa fungsi tubuh.

Buktinya, Anda masih bisa bernapas saat tidur. Hal ini menandakan bahwa otak Anda masih bekerja dan tidak beristirahat walaupun Anda sedang tidur.

2. Mimpi baru terjadi setelah melewati beberapa fase tidur

Mimpi tidak bisa langsung terjadi setelah Anda memejamkan mata dan tertidur. Ada 2 fase yang akan Anda lalui terlebih dahulu, yaitu fase non-REM dan REM.

Fase non-REM adalah fase saat Anda sudah mulai mengantuk dan ingin tidur, tapi masih gampang dibangunkan. Sedangkan fase REM adalah fase saat Anda sudah tertidur nyenyak dan sulit dibangunkan. Nah, di fase REM inilah mimpi baru bisa muncul, biasanya diperlukan waktu sekitar 90 menti sampai Anda bisa bermimpi.

3. Anda tidak bisa 'membalas' tidur panjang

Anda mungkin sering 'membalas' tidur lebih lama setelah semalaman begadang dan kurang tidur. Sayangnya, hal ini malah jadi sesuatu yang sia-sia.

Pembalasan tidur tetap tidak akan mampu menggantikan tenaga yang terkuras saat begadang di hari sebelumnya. Sebaiknya tetap hindari begadang dan pastikan Anda tidur cukup sekitar 7-9 jam agar tubuh tetap fit.

4. Orang yang ada di mimpi sebetulnya pernah Anda lihat di kehidupan nyata

Anda mungkin pernah memimpikan seseorang yang Anda pun tidak mengenalinya. Padahal, sosok yang muncul dalam mimpi Anda sebetulnya sudah pernah Anda lihat atau temui sebelumnya, tapi Anda mungkin tidak sadar.

Sekecil apa pun itu, otak Anda akan mengingatnya dan menampilkannya dalam mimpi. Jadi, tidak mungkin kalau Anda memimpikan seseorang yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lopes da Silva, Fernando. (2003). Visual dreams in the congenitally blind?. Trends in cognitive sciences. 7. 328-330. 10.1016/S1364-6613(03)00155-4. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/10623184_Visual_dreams_in_the_congenitally_blind)
Zadra A, et al. (2017). Chapter 50: Dream content: Quantitative findings. Principles and practice of sleep medicine. Philadelphia, PA: Elsevier.
Meaidi A, et al. (2014). The sensory construction of dreams and nightmare frequency in congenitally blind and late blind individuals. DOI: (http://doi.org/10.1016/j.sleep.2013.12.008)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app