Epoprostenol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 21, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 27, 2019 Waktu baca: 4 menit

Penggunaan Epoprostenol dalam mengatasi hipertensi paru

Hipertensi paru adalah tekanan darah tinggi yang terjadi di pembuluh darah (pulmonary artery) yang membawa darah dari sisi kanan jantung (ventrikel) ke paru-paru. Tekanan darah tinggi tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketika pembuluh darah tersebut mengalami penyempitan akibat pembuluh darah yang kaku atau mungkin penimbunan kolesterol. 

Ketika terdapat tahanan yang tinggi pada pembuluh darah ini, jantung (ventrikel) bagian kanan harus bekerja lebih keras untuk memompa cukup darah agar dapat melalui paru-paru. Ketika hal ini terjadi, maka hal ini disebut dengan hipertensi paru, hipertensi paru merupakan penyakit yang cukup berbahaya dan dapat mengancam jiwa.

Salah satu pengobatan hipertensi paru adalah menggunakan obat-obatan. Obat tersebut diberikan dengan tujuan untuk mengurangi tahanan pada pembuluh darah sehingga tekanan darah dapat terkendali. Epoprostenol adalah salah satu obat yang dapat digunakan.

Epoprostenol memiliki fungsi yang sama dengan prostasiklin. Prostasiklin suatu zat alami dalam tubuh, yang memiliki efek pada pelebaran pembuluh darah. Epoprostenol bekerja dengan cara melemaskan pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah ke paru-paru, sehingga dapat mengurangi beban kerja jantung.

Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter Anda. Epoprostenol disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) pada tahun 1995. Epoprostenol juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan ini.

Mengenai Epoprostenol

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Injeksi

Kandungan:

Obat golongan vasodilator

Bagaimana cara kerja Epoprostenol?

Fungsi utama epoprostenol adalah melebarkan pembuluh darah paru dan sistemik (pelebaran pembuluh darah menyempit di paru-paru dan bagian lain dari tubuh), dan penghambatan penggumpalan trombosit (agregasi). 

Epoprostenol juga dilaporkan dapat meningkatkan performa olahraga. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian 3 bulan epoprostenol intravena yang diberikan kepada pasien dengan hipertensi arteri pulmonalis idiopatik (tanpa sebab).

Bagaimana cara pemberian Epoprostenol?

Epoprostenol tersedia dalam bentuk bubuk yang dicairkan. Epoprostenol dikemas di dalam botol yang mengandung 0,5 atau 1,5 mg bubuk epoprostenol. Sebuah botol terpisah yang berisi pengencer (bahan kimia yang dibutuhkan untuk membantu melarutkan epoprostenol) juga disediakan.

Epoprostenol diberikan dalam dua cara: jangka panjang dan jangka pendek.

  • Epoprostenol jangka panjang, diberikan melalui pemasangan selang pada pembuluh darah besar (kateter vena sentral) yang ditempatkan melalui prosedur operasi. Pompa kecil bertenaga baterai (CADD Legacy Pump) menjaga obat tetap mengalir ke tubuh dari luar tubuh.
  • Epoprostenol jangka pendek, epoprostenol dapat diberikan melalui infus kecil yang ditempatkan di lengan.

Epoprostenol tidak stabil pada suhu kamar, sehingga membutuhkan pendinginan untuk penyimpanan dan harus tetap dingin saat diinfuskan.

Berapa dosis obat Epoprostenol yang biasa digunakan?

Epoprostenol biasanya diberikan dengan dosis awal 2 ng / kg / menit dan dosis secara bertahap ditingkatkan dan peningkatan 1-2 ng / kg / menit untuk mencapai pengurangan gejala. Tidak jarang bagi beberapa pasien menggunakan dosis 40-70 ng / kg / menit, atau lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Penyesuaian dosis bertujuan untuk mendapatkan manfaat optimal dengan efek samping yang minimal. Oleh karena itu pemberian dosis epoprostenol harus disesuaikan dengan masing-masing pasien.

Pasien dengan insufisiensi hati ringan atau sedang dapat mulai dengan dosis awal yang lebih rendah dan mungkin lebih sensitif terhadap peningkatan dosis. Epoprostenol belum diteliti pada orang yang memiliki gangguan hati yang parah.

Karena epoprostenol sebagian besar diekskresikan melalui ginjal, kemungkinan Epoprostenol juga tidak disarankan untuk digunakan pada orang dengan gangguan ginjal. Tetapi belum ada penelitian yang membuktikan hal ini.

Apa efek samping utama Epoprostenol?

Efek samping dari epoprostenol mirip dengan yang terlihat dengan semua agen prostasiklin (obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan hipertensi paru), efek samping yang dapat ditimbulkan meliputi:

  • Sakit kepala
  • Diare
  • Mual
  • Nyeri rahang
  • Pembilasan kulit
  • Pusing
  • Bengkak
  • Gatal
  • Nyeri otot atau sendi
  • Tekanan darah sistemik rendah

Selain efek samping dari obat, mungkin ada efek samping karena sistem infus. Infeksi dan perdarahan dapat terjadi di tempat infus. Waktu paruh epoprostenol adalah sekitar 3 menit. Menghentikan penggunaan epoprostenol bisa berakibat fatal jika dilakukan secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Interaksi Obat

Beri tahu dokter Anda tentang semua obat lain yang Anda gunakan, terutama:

  • pil diuretik
  • obat tekanan darah; atau
  • pengencer darah - Warfarin, Coumadin, Jantoven

Daftar ini tidak lengkap. Obat-obatan lain dapat memengaruhi epoprostenol, termasuk obat resep, obat-obatan yang dijual bebas, vitamin, dan produk herbal.

Perhatian

Anda tidak boleh menggunakan epoprostenol jika Anda memiliki riwayat alergi terhadapnya, atau jika Anda memiliki: cairan di paru-paru Anda (edema paru); atau gagal jantung kongestif yang disebabkan oleh penurunan kemampuan jantung Anda untuk memompa darah kembali ke tubuh. Beri tahu dokter Anda jika Anda pernah memiliki masalah pernapasan saat menggunakan epoprostenol. 

Tidak diketahui apakah obat ini akan membahayakan bayi yang belum lahir. Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. Mungkin tidak aman untuk menyusui saat menggunakan obat ini. Tanyakan kepada dokter Anda tentang risiko apa pun yang dapat muncul bersama dengan penggunaan menggunakan obat ini.



8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sitbon, O., & Vonk Noordegraaf, A. (2017). Epoprostenol and pulmonary arterial hypertension: 20 years of clinical experience. European Respiratory Review, 26(143), 160055. https://doi.org/10.1183/16000617.0055-2016. European Respiratory Society. (https://err.ersjournals.com/content/26/143/160055)
Two formulations of epoprostenol sodium in the treatment of pulmonary arterial hypertension: EPITOME-1 (epoprostenol for injection in pulmonary art... National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24439983)
Flolan (Epoprostenol sodium): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/flolan-drug.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app