Ebastine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 21, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Obat ebastine merupakan salah satu jenis obat yang digunakan meredakan reaksi alergi yang menyebabkan gatal dan iritasi. Obat ini dapat meredakan rhinitis alergi dan urtikaria. 

Obat ini memiliki efek mengantuk yang sangat rendah di tambah efek antihistamin yang cukup tinggi sehingga tidak mengganggu aktvitas sehari-hari pada manusia aktif.

Obat ebastine sudah dikenal sejak lama dan pertama kali digunakan di negara Amerika Serikat dan beberapa negara di benua Eropa. Obat ini merupakan golongan antihistamin H-1 yang menghambat reseptor histamin sehingga mengurangi efek gatal.

Secara normal histamin mengikat reseptor H1 dan meningkatkan aktivasi reseptor, sehingga antagonis reseptor dapat menghambat aktivasi reseptor histamin. Alergen yang masuk ke dalam tubuh juga disebabkan terbentuknya antibodi IgE. 

Antibodi IgE kemudian berikatan dengan Fc-reseptor di sel mast dan basofil. IgE juga menimbulkan aktivasi fosfolipase A2 dan mengubah fosfolipid menjadi asam arakidonat yang mengakibatkan proses peradangan. Ikatan IgE menghasilkan transduksi signal dan menyebabkan pelepasan histamin dari sel mast dan basofil.

Mengenai Ebastine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat antihistamine 

Manfaat obat Ebastine

Obat ebasitine digunakan untuk mengurangi efek iritasi dan gatal pada beberapa penyakit antara lain:

1. Rhinitis Alergi

Rhinitis sangat mengganggu aktivitas kita dan mengganggu pernapasan. Terjadinya rhinitis tidak hanya akibat infeksi virus atau bakteri tetapi adanya alergi dari bahan alergen yang masuk ke hidung. Rhinitis dapat menyebabkan peradangan selaput lendir yang tidak mengancam jiwa.

Rhinitis alergi terjadi akibat adanya respon hidung yang terpapar alergen dan menyebabkan iritasi pada rongga hidung. Beberapa alergen yang menyebabkan rhinitis alergi pada beberapa orang antara lain: 

  • Debu
  • Bulu binatang anjing, kucing, domba
  • Tungau
  • Bahan kimia yang terhirup
  • Pewangi ruangan, kamper
  • Asap rokok

 Gejala rhinitis antara lain:

  • Hidung gatal
  • Hidung tersumbat
  • Batuk ringan
  • Keluar cairan bening
  • Cepat lelah

2. Urtikaria

Urtikaria merupakan rasa gatal pada kulit akibat suatu alergi. Selain gatal, terdapat benjolan yang berkumpul dan tanda kemerahan di daerah kulit yang terkena paparan. Ini menjadi suatu tanda alergi yang dapat memicu ke penyakit kulit lainnya apabila sumber paparan sangatlah aktif dan berbahaya. 

Urtikaria dapat sembuh sendiri, tetapi pada beberapa kasus juga memerlukan obat seperti Cyproheptadine untuk mengurangi gatal.

Dosis dan cara pemberian obat Ebastine

Obat ebastine tersedia dalam bentuk tablet sediaan 5 mg, 10 mg, dan 20 mg. Dosis yang digunakan pada orang dewasa biasanya 10 mg. Obat ini diminum sekali sehari. 

Meskipun obat ini memiliki efek mengantuk yang rendah, dokter biasanya menyarankan untuk mengonsumsi obat pada sore atau malam hari untuk mencegah terjadinya efek samping. 

Selama mengonsumsi obat ini dihimbau tidak mengaplikasikan alat atau beban berat. Jauhkan dari jangkauan anak-anak, simpan obat dalam suhu ruangan 25 hingga 35 derajat selsius dalam keadaan tertutup. 

Selama mengonsumsi ebastine, dihimbau untuk tidak merokok, mengonsumsi alkohol dan tetap jaga kesehatan tubuh dengan makan dan istirahat yang cukup untuk membantu meringankan gejala lebih cepat dan meningkatkan daya tahan tubuh

Efek samping obat Ebastine

Efek samping yang ditimbulkan pada pengobatan ebastine antara lain:

  • Mual muntah
  • Nyeri kepala
  • Nyeri perut
  • Tubuh menjadi lemas
  • Inflamasi permukaan hidung
  • Mengantuk

Obat ebastine memiliki efek mengantuk yang cukup rendah dibanding obat golongan antihistamin lainnya. Tetapi penggunaannya juga harus diperhatikan terkait dosis sesuai dengan keparahan gejala.

Interaksi obat Ebastine

Beberapa jenis obat yang memiliki interaksi dengan obat ebastine yaitu:

  • Obat antibiotik seperti clarithromycin dan erithromycin
  • Obat jamur ketoconazole dan itraconazole

Perhatian khusus selama pemberian obat Ebastine

Informasi penting yang perlu diketahui sebelum mengonsumsi obat ebastine antara lain:

  • Obat ini memiliki reaksi alergi
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada riwayat gangguan jantung dengan pemanjangan QT interval pada hasil EKG
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui
  • Tidak boleh diberikan pada pasien yang akan menjalankan operasi
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada gangguan fungsi ginjal


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hurst, M & Spencer, C. (2000). Ebastine: An update of its use in allergic disorders. Drugs. 59. 981-1006.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/12513854_Ebastine_An_update_of_its_use_in_allergic_disorders)
Ebastine Dosage & Drug Information. MIMS.com. (https://www.mims.com/malaysia/drug/info/ebastine/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app