Propolis: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Propolis merupakan materi mirip resin yang dibuat oleh lebah dari kuncup pohon poplar dan pohon berbentuk kerucut;
  • Propolis jarang tersedia dalam bentuk murni karena diperoleh dari sarang lebah sehingga mengandung beberapa materi lainnya yang diproduksi oleh lebah;
  • Propolis tampaknya memiliki aktivitas melawan bakteri, virus, dan jamur. Selain itu, propolis disebut-sebut memiliki efek anti-inflamasi sehingga dapat membantu proses penyembuhan kulit;
  • Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian dan bukti lebih lanjut terkait indikasi propolis tersebut;
  • Klik untuk membeli propolis, obat herbal, serta asupan vitamin dan suplemen lainnya dari rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Mengenai obat

Propolis merupakan materi mirip resin yang dibuat oleh lebah dari kuncup pohon poplar dan pohon berbentuk kerucut. Propolis jarang tersedia dalam bentuk murni karena diperoleh dari sarang lebah sehingga mengandung beberapa materi lainnya yang diproduksi oleh lebah. Lebah menggunakan propolis untuk membangun sarang mereka.

Propolis tampaknya memiliki aktivitas melawan bakteri, virus, dan jamur. Selain itu, propolis juga disebut-sebut memiliki efek anti-inflamasi sehingga dapat membantu proses penyembuhan kulit.

Manfaat

Indikasi

Propolis disebut bermanfaat untuk:

  • Membantu proses penyembuhan luka;
  • Pengobatan setelah operasi mulut;
  • Membantu mengatasi gangguan pencernaan;
  • Meredakan nyeri pada herpes mulut dan herpes genital;
  • Membantu menghambat pertumbuhan gigi berlubang;
  • Manajemen diabetes;
  • Mendukung terapi kanker.

Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian dan bukti lebih lanjut terkait indikasi propolis tersebut.

Efek samping

Propolis cenderung aman bila dikonsumsi atau dioleskan ke kulit dengan tepat. Propolis dapat menyebabkan reaksi alergi, terutama pada orang yang alergi terhadap lebah atau produk lebah. Obat pelega tenggorokan yang mengandung propolis dapat menyebabkan iritasi dan sariawan.

Dosis dan petunjuk penggunaan

Dosis

Dosis propolis yang tepat bergantung pada beberapa faktor, seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pada saat ini tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis propolis yang tepat.

Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosisnya merupakan hal yang penting. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada label produk dan konsultasikan dengan apoteker atau dokter Anda atau profesional kesehatan lainnya sebelum mengkonsumsinya.

Interaksi

Saat ini kami tidak memiliki informasi terkait interaksi propolis.

Perhatian

  • Kehamilan dan menyusui: Tidak ada informasi yang cukup tentang keamanan penggunaan propolis pada ibu hamil atau menyusui. Hindari penggunaan propolis atau berkonsultasi dokter demi keamanan;
  • Asma: Beberapa ahli percaya bahan kimia tertentu dalam propolis dapat memperburuk asma. Hindari menggunakan propolis jika Anda menderita asma;
  • Kondisi pendarahan: Zat kimia tertentu dalam propolis dapat memperlambat pembekuan darah. Penggunaan propolis dapat meningkatkan risiko perdarahan pada orang dengan gangguan perdarahan;
  • Alergi: Jangan menggunakan propolis jika Anda alergi terhadap produk sampingan lebah termasuk madu, konifer, poplar, balsem peru, dan salisilat;
  • Pembedahan: Bahan kimia tertentu dalam propolis mungkin dapat memperlambat pembekuan darah. Penggunaan propolis dapat meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah operasi. Berhenti mengonsumsi propolis 2 minggu sebelum tindakan operasi.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app