Droperidol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 20, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 25, 2019 Waktu baca: 3 menit

Droperidol merupakan salah satu jenis obat penenang dengan efek analgetik yang kuat. Obat ini banyak digunakan pada kasus gelisah sebelum operasi. Mekanisme obat ini sama seperti haloperidol yang diberikan pada pemberian anestesi. Obat ini juga digunakan sebagai terapi akus psikosis

Obat droperidol adalah obat yang memiliki efek antidopaminergik, antiemetik, dan anipsikotik. Obat ini sudah dikenal pada tahun 1961 dan bekerja pada antagonis reseptor dopamine serta aktivitas anagonis serotonin dan histamin.

Obat droperidol memiliki agen sedatif yang sangat tinggi. Droperidol menyebabkan penurunan sistem saraf pusat pada subkortikal di otak dan batang otak. Obat ini menghambat aksi asam glutamat di sistem ekstrapiramidal. Droperidol juga menghambat reseptor cathecolamine dan pengambilan neurotransmiter. Obat ini juga memproduksi penghambat ganglion dan berpengaruh ke pada respon di otak.

Mengenai Droperidol

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Suntikan

Kandungan:

Obat sedatif

Manfaat obat Droperidol

Obat droperidol digunakan pada beberapa kondisi antara lain:

1. Psikotik akut
Akut psikoik merupakan suatu kelainan jiwa yang ditandai dengan adanya ketidakmampuan sesorang untuk mengenali kenyataan pribadi. Gangguan psikotik dapat menimbulkan halusinasi, waham, dan perubahan perilaku. Penyebab psikosis hingga saat ini belum diketahui. Tetapi beberapa kasus seperti trauma, penggunaan obat terlarang, dan riwayat gangguan jiwa lain memicu terjadinya gangguan psikotik. 

Gejala yang ditimbulkan antara lain:

  • Waham, keyakinan pada diri bahwa ada sesuatu hal yang di luar nalar orang sehat
  • Halusinasi, perasaan pribadi bahwa dapat mendengar, mencium, melihat, atau merasakan adanya sesuatu di sekitar mereka tanpa dirasakan orang sehat
  • Perubahan perilaku di luar kewajaran

2. Anestesi
Obat droperidol dapat digunakan sebagai anestesi karena memiliki efek analgetik yang sangat kuat. Obat ini juga memberikan efek tenang pada pasien gangguan jwwa, sama halnya pada pemberian haloperidol.

3. Anti muntah
Obat droperidol memberikan efek anti emetik yang dapat diberikan terutama sesaat sebelum operasi dimulai.

 4. Postoperative Nausea and Vomiting
Obat droperidol memberikan efek anti mual muntah pada pasien yang telah menjalankan operasi selama 24 jam dan pemberian anestesi yang cukup banyak. Ini disebabkan adanya stimulasi dari chemoreceptor trigger zone.

Dosis dan cara pemberian Droperidol

Obat droperidol tersedia dalam bentuk injeksi yang disuntik di daerah otot (intramuskular) dan pembuluh darah (intravena) dan hanya dilakukan di rumah sakit oleh dokter yang berpengalaman. 

Droperidol tersedia dalam larutan 2,5 mg/ml dengan dosis maksimal dewasa 2,5ml dengan tambahan 1,25 mg dosis tambahan. 

Selama pemberian droperidol, dokter akan memasang alat EKG untuk melihat adanya efek interval QT, bradikardi, dan hipertrofi jantung yang dipicu akibat efek samping obat droperidol.

Efek samping obat Droperidol

Hampir semua obat memiliki efek samping, terutama obat droperidol yang pemakaiannya harus diperhatikan karena dapat memiliki efek samping pada beberapa organ penting seperti jantung dan otak. Efek samping tersebut di antaranya:

  • Mengantuk
  • Nyeri kepala
  • Mati rasa
  • Halusinasi
  • Sesak napas, dada tertekan, kesulitan bernapas
  • Tekanan darah menurun atau hipotensi
  • Perasaan cemas dan gelisah
  • Efek samping  ekstrapiramidal seperti parkinsonism, kontraksi otot berulang (distonia), gerakan semakin melambat (bradikinesia), tremor, gerakan kaku (diskinesia tardif)
  • Sindrom neuroleptik maligna, seperti demam tinggi, kaku, perubahan tekanan darah, berkeringat
  • Gangguan jantung seperti peningkatan interval QT pada hasil EKG

Interaksi Obat

Interaksi obat droperidol apabila diberikan bersamaan dengan obat lain yaitu:

  • Obat antibiotik seperti azithromycin, erythromycin, pntamidine
  • Obat antidepresan, seperti citalopram
  • Obat anti malaria
  • Diuretik
  • Obat terapi kanker, seperti vandetanib, vemurafenib
  • Obat hipertensi, amlodipine, nifedipine, verapamil
  • Laksatif
  • Obat antipsikotik lainnya, seperti haloperidol, pimozide, chlorpromazine

Perhatian 

Beberapa informasi khusus sebelum memberikan obat droperidol antara lain:

  • Memiliki riwayat peningkatan tekanan darah
  • Memiliki penyakit jantung
  • Memiliki riwayat gagal jantung
  • Penyakit liver dan ginjal
  • Riwayat konsumsi alkohol
  • Ngidap pheochromocytoma
  • Gangguan elektrolit seperti potasium dan magnesium rendah
  • Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui

2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Droperidol Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/droperidol.html)
Droperidol - C22H22FN3O2. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Droperidol)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app