Doripenem: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 18, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 30, 2019 Waktu baca: 3 menit

Seorang dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri. Obat antibiotik tidak efektif untuk melawan virus. Jika Anda terkena suatu infeksi, penting untuk mengetahui apakah infeksi tersebut berasal dari bakteri atau virus. Virus menyebabkan sebagian besar infeksi saluran pernapasan bagian atas, seperti flu,dll. Namun, obat antibiotik tidak dapat bekerja melawan virus tersebut.

Ada berbagai macam jenis Antibiotik, spektrum luas dan sempit. Dokter biasanya meresepkan antibiotik spektrum luas untuk mengobati berbagai macam infeksi. Sedangkan Antibiotik spektrum sempit hanya efektif terhadap beberapa jenis bakteri. 

Dalam beberapa kasus, antibiotik dapat diberikan untuk mencegah daripada mengobati suatu infeksi, seperti halnya sebelum melakukan suatu tindakan operasi. Hal ini bertujuan untuk pencegahan terjadinya suatu penyakit. Dokter biasanya menggunakan antibiotik ini sebelum operasi saluran pencernaan dan ortopedi.

Pada atikel ini akan membahas salah satu antibiotik spektrum luas yang biasa digunakan untuk mengatasi beberapa infeksi serius. Antibiotik tersebut yaitu Doripenem. 

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis, dan efek samping obat Doripenem. Selamat membaca.

Mengenai Doripenem

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Larutan intravena

Kandungan:

Obat antibiotik 

Kegunaan obat Doripenem

Obat Doripenem biasa digunakan untuk mengobati infeksi serius pada saluran kandung kemih, ginjal, dan perut yang disebabkan oleh bakteri. Obat Doripenem termasuk dalam kelas obat yang disebut antibiotik carbapenem. Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat beberapa protein pengikat penisilin.

Antibiotik seperti Doripenem tidak dapat bekerja untuk mengatasi pilek, flu, atau infeksi virus lainnya. Mengonsumsi antibiotik ketika tidak diperlukan dapat meningkatkan risiko terkena infeksi di kemudian hari yang menolak pengobatan antibiotik.

Dosis obat Doripenem

Obat Doripenem tersedia dalam bentuk injeksi. Berikut pemberian dosis obat Doripenem yang biasa digunakan:

  • Dosis obat intravena untuk infeksi intraabdomen

Dewasa: 500 mg setiap 8 jam dengan durasi pengobatan selama 5-14 hari. Dapat beralih ke terapi oral yang tepat, setelah setidaknya 3 hari terapi parenteral ada bukti perbaikan klinis.

  • Dosis obat intravena untuk infeksi saluran kemih, pielonefritis

Dewasa: 500 mg setiap 8 jam dengan durasi pengobatan selama 10 hari. Dapat beralih ke terapi oral yang tepat, setelah setidaknya 3 hari terapi parenteral ada bukti perbaikan klinis. Durasi dapat diperpanjang hingga 14 hari untuk pasien dengan bakteremia bersamaan.

Efek samping obat Doripenem

Seiring dengan efek obat yang dikonsumsi, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama. 

Seperti halnya dalam penggunaan obat Doripenem yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Diare
  • Ruam, pruritus, flebitis
  • Peningkatan enzim hati
  • Kandidiasis oral
  • Anemia
  • Trombositopenia, neutropenia.

Jika setelah mengonsumsi obat Doripenem terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Perhatian dan peringatan penggunaan obat Doripenem 

  • Hindari penggunaan obat untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Doripenem atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.
  • Jangan menambah atau mengurangi dosis obat tanpa ada saran dan anjuran dari dokter.
  • Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Doripenem.
  • Penggunaan obat ini dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala pada beberapa pasien. Disarankan agar Anda tidak melakukan aktivitas apapun seperti mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin jika Anda mengalami gejala-gejala ini selama perawatan dengan obat Doripenem.
  • Hati-hati penggunaan obat ini untuk ibu hamil dan menyusui. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai manfaat dan risiko yang terkait dengan penggunaan obat ini.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal. Selalu kontrol rutin fungsi hati dan ginjal saat atau sebelum menggunakan obat ini.

Jika setelah menggunakan obat Doripenem tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan pada kondisi kesehatan Anda, segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Doribax, (doripenem) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/doribax-doripenem-342563)
Doripenem Injection Drug Information. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a608015.html)
Doribax (Doripenem for Injection): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/doribax-drug.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app