GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Dienogest: Manfaat, Efek Samping, dan Dosis

Dipublish tanggal: Nov 17, 2020 Update terakhir: Des 7, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Dienogest adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah endometriosis pada wanita dan membantu meredakan rasa nyeri
  • Salah satu merk obat yang mengandung Dienogest adalah Visanne tablet 2 mg, yang bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter
  • Untuk meredakan rasa nyeri akibat endometriosis, dosis umum obat Dienogest adalah 1 tablet 2 mg 1 kali sehari (saat mulai haid)
  • Obat Dienogest sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat antibiotik, antijamur, ataupun obat antidepresan
  • Klik untuk mendapatkan obat Dienogest merk Visanne atau obat kontrasepsi & hormon lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Dienogest obat apa? Dienogest adalah obat yang umumnya digunakan untuk membantu mengatasi masalah endometriosis pada wanita dengan cara meredakan rasa nyeri yang terjadi. Salah satu merk obat yang mengandung Dienogest adalah Visanne tablet 2 mg.

Obat Dienogest juga dapat mengatasi perdarahan hebat saat menstruasi serta bertindak sebagai obat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Karena obat Dienogest juga sering dikombinasikan dengan obat kontrasepsi seperti ethinylestradiol atau obat kontrasepsi lainnya. 

Dienogest termasuk obat progestogen yang berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi dan kehamilan. Kandungan progestin dalam obat Dienogest sendiri bekerja dengan cara menurunkan kadar hormon estrogen dalam tubuh yang dihasilkan oleh ovarium (estradiol). Penggunaan obat akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan endometriosis itu sendiri dan mengurangi rasa nyeri.

Mengenai Dienogest

Golongan

Obat resep

Kemasan

Tablet 2 mg

Kandungan

Dienogest

Manfaat Dienogest

Penggunaan obat Dienogest pada wanita digunakan untuk membantu mengatasi masalah endometriosis. Penyakit endometriosis sendiri merupakan kondisi di mana jaringan pembentuk lapisan dalam dinding rahim (endometrium) justru terdapat atau tumbuh di luar rahim. Pertumbuhan terjadinya endometriosis ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dalam tubuh dan bisa menyebabkan rasa nyeri yang teramat sangat di area perut atau pinggul ketika menstruasi.

Dosis Dienogest

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan obat Dienogest dalam bentuk tablet yang digunakan untuk meredakan rasa nyeri akibat endometriosis, yaitu:

  • 1 tablet 2 mg 1 kali sehari, diminum saat mulai menstruasi
  • Obat Dienogest sebaiknya dikonsumsi setelah makan

Penggunaan obat dengan kandungan Dienogest harus dengan resep dokter karena termasuk obat keras. Ikuti petunjuk dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan, hindari penggunaan dengan dosis berlebih, baik dalam jumlah maupun waktu penggunaan.

Jika mengalami muntah atau diare dalam waktu 3-4 jam setelah mengonsumsi Dienogest, maka itu berarti tablet mungkin tidak terserap dengan baik oleh tubuh. Hal tersebut bisa dianggap sebagai dosis yang terlewat sehingga Anda harus mengonsumsi tablet pengganti.

Efek samping Dienogest

Sejumlah efek samping dari penggunaan Dienogest yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Masa menstruasi yang tidak teratur
  • Nyeri pada payudara
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Sakit punggung
  • Sakit perut
  • Peningkatan berat badan

Efek samping lain yang tergolong serius tapi jarang terjadi adalah terjadinya pembekuan darah. Selain itu, kemungkinan adanya efek samping lain juga mungkin saja terjadi meski tidak tercantum di atas. Jika efek samping obat semakin memburuk atau parah, segera periksakan diri ke dokter.

Reaksi alergi juga mungkin terjadi akibat pemakaian obat Dienogest. Jika mengalami reaksi alergi, seperti munculnya ruam kulit, gatal, pembengkakan di area tubuh tertentu, atau sulit bernapas, maka segera hentikan terlebih dahulu penggunaan obat dan beritahu dokter.

Interaksi obat

Penggunaan obat Dienogest sebaiknya tidak dikonsumsi dengan obat lain secara bersamaan karena bisa menimbulkan interaksi obat, seperti:

  • Obat antibiotik, seperti rifampicin
  • Obat antijamur, seperti itraconazole, ketoconazole
  • Obat antidepresan, seperti nefazodone, fluvoxamine
  • St John's wort
  • Jeruk bali (grapefruit)

Selain itu, sebelum menggunakan obat Dienogest, sebaiknya beritahu dokter seluruh obat yang sedang dikonsumsi dan perhatikan juga kandungan obat yang tertera sehingga risiko interaksi obat bisa dihindari.

Perhatian

  • Hindari penggunaan obat Dienogest jika memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat
  • Dienogest tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, wanita yang berencana hamil, ataupun ibu menyusui
  • Penderita gangguan fungsi hati, jantung, diabetes, kanker, stroke tidak boleh menggunakan obat
  • Wanita yang sedang megngunakan alat atau obat kontrasepsi, baik dalam bentuk tablet patch, atau IUD
  • Berhenti merokok selama penggunaan obat Dienogest, karena merokok dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app