Waspada! Inilah Ciri-Ciri Ginjal Bermasalah

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Waspada! Inilah Ciri-Ciri Ginjal Bermasalah
Dalam banyak kasus, kurangnya kesadaran akan ciri-ciri ginjal bermasalah kerap membuat penderitanya harus menelan pil pahit lantaran kerusakan ginjal telah mencapai tahap akhir. Maka sebelum terlambat, perhatikan dengan benar dan jangan sekalipun abai terhadap berbagai pertanda kesehatan yang mungkin menunjukkan adanya penurunan fungsi ginjal.

Ciri-ciri ginjal bermasalah yang dapat dikenali

Ginjal menjadi salah satu organ tubuh manusia yang memiliki peran teramat vital, terutama dalam sistem ekskresi. Ketika fungsinya menurun, tubuh pun akan memberikan beberapa pertanda, seperti kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, demam dan menggigil akibat berkurangnya produksi sel darah merah. Pertanda lain yang dapat dikenali meliputi sesak napas, gatal, menurunnya nafsu makan, pembengkakan di beberapa area tubuh, bau mulut yang menyengat, masalah perkemihan dan nyeri pinggang. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Kelelahan di Sepanjang Hari

Ginjal yang sehat akan memproduksi hormon eritropoietin yang berfungsi untuk mematangkan sel darah merah di sumsum tulang sebagai penghantar nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika fungsi ginjal terganggu, produksi hormon eritropoietin pun akan berkurang. Lantas diikuti pula dengan semakin rendahnya produksi sel darah merah dan tingkat oksidasi di dalam tubuh yang ditandai dengan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, demam dan menggigil.

2. Sesak Napas

Ginjal yang bermasalah dapat menyebabkan terjadinya penumpukan cairan di paru-paru dan juga anemia yang memicu menurunnya pasokan oksigen ke seluruh tubuh. Dua hal tersebutlah yang melatarbelakangi keterkaitan sesak napas sebagai salah satu ciri-ciri ginjal bermasalah.

3. Gatal dan Menurunnya Nafsu Makan

Timbulnya rasa gatal di sekujur tubuh menjadi ciri-ciri ginjal bermasalah yang patut diwaspadai, terlebih bila disertai pula dengan menurunnya nafsu makan. Rasa gatal timbul dikarenakan adanya peningkatan kadar ureum yang menyebar di dalam darah. Sedangkan menurunnya nafsu makan disebabkan oleh menumpuknya sisa-sisa metabolisme, seperti asam amino di dalam darah yang menyebabkan efek toksik dan mengganggu fungsi kontrol nafsu makan di otak. Tak jarang disertai pula dengan keluhan mual dan muntah.

4. Pembengkakan

Terganggunya fungsi ginjal berdampak pada menurunnya kemampuan ginjal dalam mengekskresi cairan juga natrium ke dalam urine. Akibatnya cairan akan menumpuk di jaringan tubuh sehingga terjadilah pembengkakan, terutama di area wajah, kaki dan tangan.

5. Bau Mulut Menyengat

Tingginya kadar ureum yang menyebar dalam darah tak hanya menyebabkan timbulnya rasa gatal di sekujur tubuh. Melainkan dapat menghasilkan gas amonia yang berbau menyengat, seperti bau urine atau bau amis di dalam mulut. Lidah pun akan terasa seperti mengecap logam.

6. Masalah Perkemihan

Sering terbangun di malam hari karena timbul keinginan buang air kecil? Hati-hati, karena bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu ciri-ciri ginjal bermasalah. Perlu diketahui, dalam kondisi ini yang meningkat hanya frekuensi keinginan buang air kecilnya saja, bukan kadar urinenya. Jadi, bila dalam kondisi normal keinginan buang air kecil disertai pula dengan keluarnya urine/air seni yang cukup deras. Lain halnya dalam kasus bermasalahnya fungsi ginjal. Dimana urine yang keluar justru hanya sedikit, tersendat-sendat bahkan tidak keluar sama sekali. Kondisi ini akan semakin dipertegas, bila saja terdapat perubahan warna pada urine yang menjadi keruh cenderung gelap dan berbusa akibat bocornya sel-sel darah merah dan protein ke dalam urine.

7.  Nyeri Pinggang

Nyeri pinggang akibat ginjal bermasalah memiliki karakterisik yang khas, yakni berlokasi di bagian atas punggung bawah dan dapat menjalar hingga ke daerah kemaluan. Rasa nyerinya pun bersifat menetap. Perubahan postur tubuh atau istirahat tidak akan memperbaiki keadaan. Karakteristik lain yang dapat diamati, diantaranya seperti timbulnya masalah perkemihan, rasa nyeri semakin hebat bila area yang sakit ditekan atau dipijat dan ketegangan pada perut, seperti ingin buang angin atau BAB namun terasa sulit. Ingat, kerusakan fungsi ginjal yang telah mencapai tahap akhir hanya dapat diatasi dengan dialisis atau cuci darah, kecuali transplantasi ginjal memungkinkan untuk dilakukan. Dengan demikian, jangan sekalipun abai terhadap berbagai pertanda kesehatan yang ada. Segera periksakan diri ke dokter apabila merasa mengalami beberapa ciri-ciri ginjal bermasalah seperti di atas, baik terjadi secara bersamaan maupun tidak. Pemeriksaan urine dan darah secara rutin diperlukan guna memastikan adanya perubahan fungsi ginjal. Terapkan gaya hidup sehat sedari dini agar ginjal dapat selalu berfungsi sebagaimana mestinya. Tindakan preventif yang begitu sederhana dan dapat dengan mudah diterapkan, yakni cukup minum air putih, membatasi asupan garam maupun gula dan aktif berolahraga setidaknya jogging selama 20-30 menit setiap hari.
21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Warner KJ. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. May 6, 2019.
Kidney failure: Choosing a treatment that's right for you. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/kidney-disease/kidney-failure-choosing-a-treatment-thats-right-for-you/Pages/facts.aspx.
Chronic kidney disease (CKD) and diet: Assessment, management and treatment. National Kidney Disease Education Program. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-communication-programs/nkdep/a-z/Documents/ckd-diet-assess-manage-treat-508.pdf.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app