Begini Cara Merawat Kaki Palsu Dengan Benar

Dipublish tanggal: Sep 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Begini Cara Merawat Kaki Palsu Dengan Benar

Penggunaan kaki palsu sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang kakinya diamputasi karena alasan tertentu. Kaki palsu ini berfungsi sebagai organ tubuh pengganti yang memudahkan pasien untuk tetap bergerak seperti orang normal pada umumnya. Selain menjaga kebersihan dan kondisi bagian tubuh yang diamputasi, Anda juga perlu mengetahui cara merawat kaki palsu agar tetap awet dan nyaman digunakan.

Apa itu kaki palsu?

Kaki palsu adalah alat yang digunakan untuk menggantikan peran kaki yang hilang akibat kondisi bawaan, penyakit, maupun kecelakaan. Proses pemasangan kaki palsu dilakukan oleh fisioterapis atau prostetis, yakni ahli yang membuat prostesa atau pengganti anggota tubuh palsu.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Memang tidak mudah menerima kenyataan bahwa ada salah satu bagian tubuh yang harus diamputasi. Selain harus bersabar dalam menerima ujian, mereka juga mau tak mau harus membeli kaki palsu yang umumnya tidak murah. Harga kaki palsu sendiri ditentukan oleh komponen yang digunakan, jika komponennya impor, maka harganya bisa cukup mahal.

Bagaimana proses pemasangan kaki palsu?

Sebelum kaki palsu dipasang, ada sejumlah proses yang harus dilalui, antara lain: 

  • Mengecek kesehatan daerah sekitar kaki.
  • Mengukur stump (ujung tubuh yang diamputasi) agar ukuran kaki palsu sesuai dengan ukuran tubuh.
  • Membuat cetakan kaki dari plester.
  • Mendesain penyangga yang nyaman.
  • Memasang poros pada calon kaki palsu.
  • Memperindah calon kaki palsu agar cocok dengan estetika tubuh.

Namun, sebelum kaki palsu dipasang, akan dilakukan desensitisasi pada kulit di sekitar stump atau bagian pangkal yang nanti dipasang kaki palsu. Desensitisasi adalah proses pengurangan tingkat sensitivitas kulit di area stump agar kaki palsu lebih nyaman saat dipakai.

Berikut adalah proses desensitasi:

  • Menekan kulit yang menutupi stump dengan memakai kain yang lembut. Guna mengurangi pembengkakan, bagian tersebut dibalut dengan compression bandage untuk mencegah penumpukan cairan pada stump.
  • Pasien dianjurkan untuk menarik dan pelan-pelan menggosok kulit di area tulang guna menghindari pembentukan jaringan parut yang berlebihan. Proses ini dapat dikerjakan secara mandiri jika sudah terbiasa.

Pasien akan mulai berlatih memakai kaki palsu sekitar 10 hari sampai 2 minggu pasca operasi. Hal ini bisa berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung dari keadaan kaki, luka, serta proses penyembuhan setelah operasi.

Setelah kaki palsu terpasang, pasien dianjurkan untuk tetap melatih menggerakkan otot-otot yang di sekitar kaki. Ahli fisioterapi akan membantu untuk melatih proses ini. Terus ikuti latihan yang diinstruksikan oleh fisioterapis agar terbiasa dengan anggota tubuh buatan ini.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health

Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Baca Juga: Bisakah Kanker Tulang Kambuh Lagi Meski Sudah Diamputasi?

Cara merawat kaki palsu yang benar

Tidak hanya penting untuk merawat kaki palsu, Anda juga perlu merawat bagian kaki asli yang memakai kaki palsu. Begini cara perawatannya:

  • Lepas kaki palsu saat Anda hendak tidur.
  • Periksa kaki palsu guna memastikan tidak ada bagian yang rusak, longgar, atau hal-hal lainnya.
  • Periksa stump dan pastikan tidak ada iritasi, melepuh, atau mengalami gangguan lain.
  • Bersihkan stump, lalu pijat kulit perlahan-lahan dengan menggunakan losion.
  • Guna mengurangi pembengkakan, sebaiknya balut stump dengan perban saat sedang tidak memakai kaki palsu.
  • Lakukan latihan guna menopang daya tahan, rentang gerak, posisi tubuh, dan peregangan. Lakukan hal ini sesuai dengan arahan dan anjuran dari terapis.
  • Pilih sepatu yang pas dan sesuai. Sebaiknya jangan mengubah tinggi hak sepatu.
  • Pakai kaus kaki setiap Anda hendak memakai kaki palsu.
  • Bersihkan soket dengan teratur menggunakan sabun.

Selain mengetahui cara merawat kaki palsu, pasien juga dianjurkan untuk menjaga berat badan tetap ideal. Hal ini penting agar kaki palsu tetap sesuai ukuran tubuh dan nyaman untuk dipakai.

Selain itu, periksakan kaki palsu pada prostetis secara rutin, setidkanya 1 kali setahun. Tujuannya untuk memastikan kaki palsu masih layak dan bisa berfungsi dengan baik. Dengan merawat kaki palsu secara tepat, hal ini dapat membantu menghindari berbagai masalah kesehatan yang bisa muncul akibat penggunaan anggota tubuh buatan ini. 

Baca Juga: Obat Luka Diabetes Ampuh Agar Cepat Kering Tanpa Amputasi

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What You Should Know Before Getting a Prosthetic Leg. Johns Hopkins Medicine. (Accessed via: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/what-to-know-before-getting-prosthetic-leg)
Skin Care of the Residual Limb - Special Subjects - Merck Manuals Consumer Version. Merck and the Merck Manuals. (Accessed via: https://www.merckmanuals.com/home/special-subjects/limb-prosthetics/skin-care-of-the-residual-limb)
Using Prosthetic Limbs: Safety, Care, and Concerns. WebMD. (Accessed via: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/using-prosthetic-limbs#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app