Infeksi virus corona memang meresahkan siapa pun, termasuk para ibu menyusui. Masalahnya, bagaimana jadinya jika seorang ibu menyusui dinyatakan positif COVID-19? Bolehkah si ibu tetap menyusui anaknya?
Pertanyaan ini sepertinya menjadi polemik. Terlebih, air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi utama yang dibutuhkan bayi. Toh, ASI juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh yang melindungi bayi dari serangan penyakit.
Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO ternyata merekomendasikan ibu menyusui yang dinyatakan positif COVID-19 untuk tetap menyusui, terutama bagi para ibu yang tidak merasakan sakit atau gejala fisik berarti. Hingga saat ini, tidak ditemukan bukti yang menyatakan virus corona dapat menyebar melalui ASI. Meski demikian, para ibu tetap harus memperhatikan cara aman untuk menyusui. Simak tips berikut.
Baca juga: Seseorang Diduga Tertular Virus Corona? Ini yang Harus Dilakukan
1. Wajib mencuci tangan sebelum memegang si kecil
Sebelum menyentuh si kecil atau peralatan menyusui, para ibu wajib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesuai standar kesehatan. Cuci tangan Anda--setidaknya--selama 20 detik. Jangan lupa saat mencuci tangan, yang dibersihkan bukan hanya telapak, tetapi juga kuku, jari dan sela-selanya, serta pergelangan tangan. Mencuci tangan dengan cara demikian terbukti ampuh membunuh virus corona yang bisa saja menempel pada tangan.
Anda juga diharuskan untuk membersihkan puting payudara. Mandi dan gantilah baju terlebih dahulu sebelum menyusui si kecil. Intinya, ekstra jaga kebersihan. Langkah-langkahnya mungkin terkesan lebih merepotkan, tetapi ingatlah bahwa kesehatan Anda, si kecil, dan keluarga adalah yang utama.
2. Selalu menggunakan masker dengan benar
Gunakan masker dengan benar selama menyusui si kecil. Gunakan masker bedah atau N95 untuk perlindungan ekstra dan jangan lupa untuk menggantinya secara berkala. Penggunaan masker dengan benar dapat mencegah bayi Anda terkena percikan liur saat Anda berbicara, bersin, atau batuk.
Baca juga: Cegah Virus Corona dengan Masker
3. Siapkan alternatif menyusui
Jika sedang tidak bisa menyusui--misalnya, karena lemas atau tidak berenergi akibat COVID-19--Anda dapat memompa ASI sehingga kebutuhan nutrisi si kecil tetap terpenuhi. Selain itu, Anda bisa, kok, memenuhi kebutuhan si kecil lewat susu formula.
Intinya, jangan memaksakan diri dan merasa bersalah jika memang sedang tidak memungkinkan untuk memberikan ASI. Ingatlah bahwa Anda melakukannya untuk kebaikan si kecil.
4. Jaga kebersihan peralatan dan perlengkapan menyusui
Jangan mengabaikan kebersihan peralatan dan perlengkapan menyusui Anda, ya. Disiplinlah untuk mendisinfeksi atau mensterilkan benda-benda yang ada sekitar Anda, termasuk rumah atau ruangan tempat Anda menyusui si kecil. Jika memberikan ASI perah melalui dot, Anda wajib membersihkan permukaan dot dan mencuci tangan. Setelah itu, dot dapat diberikan kepada si kecil.
Baca juga: 17 Macam Buah yang Baik bagi Ibu Menyusui
5. Jalani pengobatan dan penuhi kebutuhan nutrisi Anda
Paparan virus corona mungkin akan mempengaruhi nafsu makan Anda. Namun, kondisi seperti ini harus dilawan. Tetap penuhi kebutuhan gizi Anda dengan mengonsumi makanan sehat. Tentu saja, Anda juga mesti mengikuti pengobatan dan perawatan medis yang diberikan dokter secara disiplin.
Beberapa obat yang dikonsumsi mungkin memiliki risiko efek samping mengganggu produksi ASI. Karena itu, tetaplah berkonsultasi ke dokter, terutama jika Anda mengalami kesulitan saat menyusui.
6. Beristirahat cukup dan mengelola stres
Terinfeksi virus corona dalam kondisi menyusui memang memberikan tekanan lebih. Namun, jangan menyerah, ya. Belajarlah mengelola stres supaya Anda dapat beristirahat dengan cukup dan berkualitas.
Jika merasa mengalami tekanan, manfaatkan fasilitas konsultasi psikologi daring (online). Informasikan dokter dan tim medis yang merawat jika Anda mengalami kesulitan tidur saat menyusui dalam kondisi seperti ini. Pun dengan kondisi bayi Anda. Selalu konsultasikan dengan dokter soal kondisi anak Anda selama menyusui.
Baca juga: Meski Online, Ini Tips agar Konsultasi Kesehatan Mentalmu Tetap Optimal
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
