6 Cara Mudah Menahan Emosi Saat Puasa

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
6 Cara Mudah Menahan Emosi Saat Puasa

Bulan Ramadhan adalah salah satu momen tepat bagi Anda untuk belajar sabar. Meskipun memang tidak mudah untuk menahan emosi yang bergejolak, apalagi saat puasa. Terlebih lagi, kondisi lapar dan haus sering kali membuat Anda jadi lebih sensitif dan mudah marah.

Namun, ini bukan berarti menebar emosi saat puasa boleh dilakukan. Supaya suasana hati Anda jadi lebih tenang, yuk, simak berbagai cara menahan emosi saat puasa Ramadhan berikut ini!

Cara menahan emosi saat puasa

1. Hindari situasi yang bisa memancing emosi

Berbagai emosi negatif seperti marah, iri, atau sensitif cenderung lebih mudah lepas kendali jika Anda pemicunya. Anda mungkin bisa memendam emosi selama beberapa saat. Namun hati-hati, emosi yang dibiarkan terpendam terlalu lama bisa meledak bagai bom waktu di kemudian hari.

Nah, supaya emosi Anda tidak semakin meledak-ledak, baiknya hindari situasi yang memancing emosi Anda saat puasa. Bila emosi Anda berasal dari omongan teman atau rekan kerja, tidak ada salahnya untuk menjauh sementara waktu. 

Sedangkan jika Anda merasa emosi karena urusan pekerjaan, ambil jeda sebentar dengan jalan-jalan ke luar ruangan. Cara ini sedikit banyak bisa membantu menahan emosi saat puasa Ramadhan.

2. Usahakan tetap rileks

Memang, menahan emosi saat puasa itu sulit dan membuat Anda tidak nyaman. Akan tetapi, ingat lagi apa tujuan Anda berpuasa di bulan Ramadhan. Anda tentu tidak ingin menghabiskan bulan suci ini dengan lapar, haus, dan emosi saja, bukan?

Meski tidak mudah, usakahan tetap rileks. Tarik napas panjang lewat hidung dan keluarkan pelan-pelan lewat mulut. Rasakan setiap tarikan napas Anda merilekskan otot-otot yang tegang dan lakukan sampai detak jantung Anda kembali normal.

Buang jauh-jauh pikiran bahwa menahan emosi saat puasa itu susah. Ingatlah bahwa emosi yang Anda rasakan saat ini hanya bersifat sementara. Dengan berlatih napas panjang, Anda akan lebih mampu mengendalikan amarah di bulan Ramadhan.

3. Jangan balas dengan balik marah, tapi alihkan dengan humor

Ketika merasa sulit menahan emosi saat puasa, kebanyakan orang memilih untuk mengekspresikannya dengan marah-marah. Memang, hal ini bisa membantu membuat perasaan Anda jauh lebih lega. Namun hati-hati, ini juga bisa menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri, apalagi jika Anda melampiaskan emosi ke orang lain.

Selama di bulan Ramadhan, tidak semua omongan negatif dari orang lain boleh dimasukkan ke dalam hati. Anda mungkin tidak dapat mengubah situasi yang memicu emosi, tapi setidaknya Anda bisa mengubah cara merespon emosi tersebut. Salah satu caranya adalah anggaplah sebagai bahan bercandaan supaya Anda tidak cepat emosian.

Ada baiknya, hindari juga bacaan gosip atau hal-hal umum yang berkaitan dengan kebencian. Dengan begitu, ibadah puasa Anda di bulan Ramadhan bisa tetap maksimal dan berpahala tanpa tersulut emosi.

4. Olahraga

Ketika Anda sudah berhasil menahan emosi saat puasa, kini Anda harus melepaskannya dengan cara yang sehat. Salah satunya dengan olahraga.

Olahraga dapat membantu mengatasi stres yang sering kali memicu emosi. Pasalnya, olahraga dapat merangsang produksi hormon endorfin alias hormon bahagia, sehingga pikiran Anda jauh lebih tenang.

Ada banyak jenis olahraga yang bisa Anda lakukan. Bila Anda hanya ingin melepaskan penat dan emosi sejenak, maka yoga atau meditasi bisa menjadi pilihan tepat. Namun, jika Anda ingin olahraga sekaligus melampiaskan perasaan emosi, pilihlah jenis olahraga yang lebih agresif seperti boxing atau bela diri.

Lakukan aktivitas apa pun yang paling cocok untuk Anda. Kuncinya adalah pastikan semua emosi negatif terbebas dari pikiran dan hati, sehingga Anda bisa menjalani hari-hari di bulan Ramadhan dengan lebih positif dan ceria.

Baca Juga: Olahraga Saat Puasa, Siapa Takut?!

5. Maafkan dengan ikhlas

Cara paling penting untuk menahan emosi saat puasa adalah memaafkan. Meski terdengar klise, memaafkan justru bisa membantu melepaskan energi-energi negatif yang memenuhi hati dan pikiran Anda.

Dengan belajar memaafkan, Anda juga belajar melepaskan diri dari kebencian, kecemburuan, atau kemarahan yang ada dalam diri Anda. Tak hanya berhasil menahan emosi saat puasa, memaafkan juga akan membuat hati Anda jauh lebih lapang. Alhasil, ibadah puasa di bulan Ramadhan tak terganggu dengan hal-hal negatif yang merugikan.

6. Istirahatkan diri

Anda sudah melakukan berbagai cara, tapi masih saja susah menahan emosi saat puasa? Bisa jadi Anda sedang kelelahan.

Ada baiknya, pergilah ke tempat sepi dan istirahatkan diri Anda. Duduklah dengan posisi yang nyaman atau berbaringlah sejenak, lalu tutup kedua mata. 

Buang jauh-jauh pikiran negatif di kepala, kemudian ganti dengan solusi-solusi positif untuk masalah Anda. Setelah tubuh jadi lebih rileks, pikiran akan jauh lebih tenang dan dijamin Anda akan lebih mampu menahan emosi saat puasa. 

Baca Selengkapnya: 5 Cara Jitu Meningkatkan Kualitas Tidur Saat Puasa


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Weight loss: Gain control of emotional eating. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/weight-loss/in-depth/weight-loss/art-20047342)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app