Cara Membuat Anak Nafsu Makan Dengan 5 Langkah Mudah

Dipublish tanggal: Apr 9, 2019 Update terakhir: Jan 2, 2023 Waktu baca: 3 menit
Cara Membuat Anak Nafsu Makan Dengan 5 Langkah Mudah

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Penurunan nafsu makan merupakan tahap perkembangan yang normal di usia 1-5 tahun karena pengaruh laju pertumbuhan anak;
  • Penyebab anak susah makan juga bisa karena faktor sakit, stres, pengaruh obat-obatan, hingga anemia;
  • Pada dasarnya, tidak ada satu pun vitamin atau suplemen yang bisa meningkatkan nafsu makan anak;
  • Cara membuat anak nafsu makan bisa dimulai dengan memberikan contoh yang baik, melibatkan anak saat menyiapkan makanan, berikan porsi kecil tapi sering, sajikan makanan yang menarik, dan buat waktu makan jadi momen yang menyenangkan;
  • Hindari memberikan gadget saat makan atau menyuapi anak sambil berlarian, karena anak justru tidak menikmati makanannya.

Anda pasti pernah mengalami saat-saat dimana anak susah makan. Ya, apa pun yang Anda berikan ditolak mentah-mentah karena Si Kecil mengeluarkan jurus GTM alias Gerakan Tutup Mulut. Mau tidak mau, Anda harus putar otak dan pasang strategi baru supaya anak mau makan. Lantas, bagaimana cara membuat anak nafsu makan? Mari simak ulasannya berikut ini.

Apa saja penyebab anak susah makan?

Penurunan nafsu makan adalah fase yang pasti dialami oleh semua anak. Sebetulnya, ini merupakan tahap perkembangan yang normal di usia 1-5 tahun karena pengaruh laju pertumbuhan anak.

Fase anak susah makan sejatinya adalah tanda bahwa anak akan tumbuh besar. Semakin bertambahnya usia, laju pertumbuhan akan melambat dan anak merasa semakin mandiri untuk melakukan segala sesuatu. Akibatnya, nafsu makan anak jadi menurun dan cenderung pilih-pilih makanan (picky eater).

Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang bisa jadi penyebab anak susah makan adalah:

  1. Sakit: Anak yang sedang sakit radang tenggorokan, sakit perut, sakit kepala, sembelit, atau demam cenderung mengalami penurunan nafsu makan.
  2. Stres: Penurunan nafsu makan pada anak bisa jadi karena anak sedang stres. Biasanya diikuti juga dengan gejala susah tidur pada anak.
  3. Pengaruh obat-obatan: Antibiotik sering kali menyebabkan nafsu makan anak menurun.
  4. Anemia: Anak yang mengalami anemia cenderung cepat lelah, lemas, dan tidak nafsu makan. Anemia yang tidak cepat-cepat ditangani dapat mengganggu perkembangan anak dan prestasi di sekolahnya.

Jangan buru-buru ke dokter ketika Si Kecil mulai malas makan. Selama anak tumbuh normal, sehat, ceria, dan memiliki banyak energi untuk beraktivitas, maka sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun, bila anak terus-terusan menolak makan sampai berat badannya turun drastis, segera bawa Si Kecil ke dokter anak terdekat. Semakin lama dibiarkan, anak dapat berisiko mengalami kekurangan gizi karena tidak ada asupan yang masuk.

Baca Selengkapnya: Penyebab Anak Susah Makan dan Tips Ampuh Menyiasati

Berbagai cara membuat anak nafsu makan

Jangan buru-buru tarik urat dulu kalau anak mulai malas makan. Semakin dipaksa, anak malah bisa jadi stres dan semakin tidak mau makan. 

Selain itu, para orangtua biasanya langsung buru-buru mencari vitamin penambah nafsu makan anak. Padahal, sebetulnya tidak ada satu pun vitamin atau suplemen yang bisa meningkatkan nafsu makan anak, lho!

Kunci terpentingnya adalah hadapi dan jangan mudah menyerah untuk membujuk anak supaya mau makan. Berikut cara membuat anak nafsu makan dengan mudah, di antaranya:

1. Berikan contoh yang baik

Ingat, anak adalah peniru ulung dan suka mengikuti perilaku orangtuanya. Oleh karena itu, berikan contoh yang baik untuk Si Kecil dengan makan secara teratur.

Tunjukkan bahwa Anda juga menikmati makanan yang dihidangkan. Hal ini sedikit banyak dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak.

2. Libatkan anak saat menyiapkan makanan

Tak perlu bingung untuk mencari cara membuat anak nafsu makan. Anda bisa memulainya dengan cara sederhana, yaitu melibatkan anak saat menyiapkan makanan.

Bukan cuma dalam proses persiapannya saja, tapi ajak Si Kecil untuk ikut berbelanja dan memilih bahan makanan. Anda bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajarkan soal jenis-jenis makanan dan manfaatnya bagi kesehatan.

Setelah itu, ajak Si Kecil menyiapkan makanannya sendiri. Mulai dari menata nasi, lauk pauk favoritnya, sayur, hingga buah-buahan.

3. Berikan porsi kecil tapi sering

Porsi makan yang terlalu banyak sering kali membuat anak jadi malas makan. Hanya dengan melihatnya saja, anak sudah terbebani dengan porsi makan yang besar dan merasa kewalahan. Begitu anak merasa kenyang atau tidak nyaman, ia akan langsung berhenti makan dan menyisakannya.

Tidak masalah bila anak tidak mampu menghabiskan makanannya. Semakin dipaksa, anak malah jadi stres dan semakin malas makan. Lebih parahnya lagi, waktu makan bisa jadi momen yang menakutkan dan traumatis bagi anak.

Untuk menyiasatinya, berikan porsi kecil terlebih dahulu dan biarkan anak menghabiskannya. Tunggulah sampai ia meminta lebih banyak makanan sampai benar-benar kenyang. Hal ini dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak sedikit demi sedikit.

Kacang-kacangan tidak hanya menjadi sumber protein yang baik, tapi juga mampu meningkatkan nafsu makan anak. Anda dapat mengolah kacang-kacangan ke dalam berbagai menu favorit anak, contohnya biskuit kacang, roti selai kacang, atau sayur kacang.

Baca Juga: 10 Makanan untuk Otak Anak Supaya Cerdas

4. Sajikan makanan yang menarik

Cara membuat anak nafsu makan yang tak kalah penting terletak dari sajian makanannya. Semakin unik bentuk makanan yang disajikan, Si Kecil akan merasa lapar dan tertarik untuk memakannya.

Coba sajikan makanan dengan bentuk yang menarik. Misalnya, bentuk nasi menjadi kepala dan badan boneka, potongan wortel sebagai mata, telur dadar sebagai selimut, sayur brokoli sebagai rambut, dan seterusnya.

Bentuk yang 'tidak biasa' tersebut secara tidak langsung akan merangsang nafsu makan anak. Apalagi bila Si Kecil ikut menyiapkan makanannya sendiri, ia akan semakin tertarik untuk melahapnya sampai habis.

5. Buat waktu makan jadi menyenangkan

Pemilihan waktu yang tepat bisa menjadi salah satu cara meningkatkan nafsu makan anak. Salah satunya, hindari memberikannya makan saat anak rewel atau lelah. Alih-alih meningkatkan nafsu makan anak, Si Kecil justru akan semakin malas makan. Lalu, kapan waktu yang tepat?

Pada dasarnya, waktu makan pagi, siang, atau malam bisa menjadi momen yang tepat. Kuncinya adalah buat waktu makan jadi menyenangkan bagi Anda dan Si Kecil.

Contohnya, makanlah bersama anak Anda dalam satu meja yang sama. Sesekali ajak anak berdiskusi tentang hal-hal yang ia sukai, entah soal mainan atau kartun favoritnya, aktivitasnya hari ini, dan sebagainya. Menciptakan suasana yang menyenangkan di meja bisa membantu membentuk kebiasaan makan yang baik.

Bila Anda terbiasa memberikan video atau gadget supaya anak mau makan, sebaiknya segera hentikan kebiasaan tersebut. Yang ada, anak malah jadi tidak menikmati makanannya dan hanya sibuk bermain dengan gadget-nya.

Hindari juga menyuapi anak sambil berlarian. Bukannya meningkatkan nafsu makan anak, ia justru akan merasa mual atau bahkan memuntahkan makanannya kembali. Oleh sebab itu, jauhkan semua hal-hal yang mengganggu fokus anak saat makan supaya nafsu makan anak tetap terjaga.

Apabila anak menolak makan jenis makanan tertentu, tawarkan jenis makanan lainnya. Yang terpenting, jangan mudah menyerah dan terus coba lagi dan lagi. Lambat laun, Anda akan menemukan sendiri cara membuat anak nafsu makan versi Anda dan keluarga.

Baca Juga: Cara Aman Mengatasi Muntah Pada Anak


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
How To Instill Healthy Eating Habits In Your Children. WebMD. (https://www.webmd.com/children/kids-healthy-eating-habits)
Healthy Eating (for Parents). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/parents/habits.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app