GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Bagaimana Cara Yang Aman Melakukan Sexting Bagi Pemula

Dipublish tanggal: Agu 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2020 Waktu baca: 2 menit
Bagaimana Cara Yang Aman Melakukan Sexting Bagi Pemula

Ada banyak cara untuk menambah keintiman dengan pasangan, salah satu caranya adalah dengan sexting. Bagi yang belum pernah melakukan sexting bersama pasangan, maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut agar sexting dapat berjalan lancar dan aman. Setiap pasangan harus melakukan sexting dengan hati-hati, karena jika ketahuan orang lain mungkin dapat menimbulkan pikiran yang negatif dan merugikan.

Baca juga: Mengetahui Perilaku Seksual Masyarakat Indonesia

Apa itu sexting?

Sexting berasal dari kata sex dan texting, sehingga sexting memiliki arti saling bertukar pesan singkat yang sifatnya seksual, erotis, dan intim. Tetapi aktivitas seksual ini cukup dilakukan melalui smartphone berupa tulisan maupun gambar yang berbau seks. 

Sexting sendiri biasanya dilakukan oleh pasangan LDR yang jarang bertemu, sehingga dapat menjadi salah satu cara alternatif untuk mengekspresikan atau mengeluarkan gairah seks bersama pasangan. Awalnya mungkin terasa aneh untuk dilakukan, tetapi bisa jadi setelah mencoba menjalani sexting kehidupan seks Anda dengan pasangan menjadi lebih bergairah. 

Melalui sexting juga, Anda dapat semakin mengenal pasangan dan diri sendiri secara lebih mendalam. Karena ketika sexting, Anda harus menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran Anda. Sementara ketika berhubungan seks secara langsung, Anda dan pasangan lebih cenderung tidak banyak bicara dan tidak mengungkapkan keinginan masing-masing secara lengkap dan terbuka.

Cara melakukan sexting yang seksi namun tetap aman

Agar anda bisa menikmati serunya sexting dengan pasangan, maka simak pembahasan cara sexting yang aman bagi pemula berikut ini:

1. Jangan melakukan sexting karena terpaksa

Pastikan Anda dan pasangan sudah sama-sama ingin bertukar pesan seks. Apabila masih ragu atau belum siap, maka katakan saja sejujurnya, begitupun dengan pasangan. Ketika pasangan sedang tidak ingin melakukan sexting, Anda juga sebaiknya tidak memaksakan kehendak. Sexting yang terpaksa akan membuat jengkel dan tidak akan menimbulkan kenikmatan apapun.

2. Wujudkan fantasi seks Anda

Sexting merupakan saat yang tepat untuk mewujudkan fantasi seks yang ada dalam pikiran Anda karena saa sexting dapat membuat Anda merasa bebas untuk melakukan imajinasi dan menciptakan suasana sendiri. Salah satu contohnya adalah dengan berfantasi untuk melakukan hubungan seks di alam terbuka dan mintalah pasangan untuk membayangkan suasana pantai yang romantis.

3. Hindari penggunaan emoji

Ketika melakukan sexting, sebaiknya hindari penggunaan emoji karena dapat membuat perasaan biasa saja dan tidak spesial. Pasangan justru akan lebih bergairah ketika Anda mendeskripsikan pasangan serta apa yang sedang Anda lakukan melalui kata-kata. Ungkapan yang jujur dan menggairkan akan membuat pasangan menjadi lebih menikmati sexting.

4. Mulai secara perlahan

Ketika merasa gugup saat melakukan sexting, lakukan secara perlahan. Awali dengan menanyakan pasangan, pakaian apa yang sedang digunakan atau bagian tubuh mana yang ingin dicium. Bangun suasana yang lebih romantis dan saling memuji satu sama lain untuk membayangkan fantasi seks yang diinginkan.

5. Fokus hanya ke sexting dan jangan multitasking

Jika Anda dan pasangan sama-sama sudah berkeinginan untuk melakukan sexting, maka fokus saja pada pasangan. Jangan melakukan aktivitas lain karena dapat menjadi gangguan saat sexting. Balas pesan singkat dengan cepat karena jika tidak segera dibalas maka dapat menghilangkan gairah hilang.

6. Jangan mengirim foto wajah

Ketika Anda dan pasangan sudah percaya diri untuk mengirim foto seksi maka jangan sampai wajah terlihat di foto. Hal ini sangat penting untuk melindungi identitas terutama ketika ada hal buruk yang tidak diinginkan terjadi, misalnya foto tersebut tersebar dan dilihat oleh orang lain. Selain itu, hapus semua jejak sexting untuk menghindari penyebaran atau penyalahgunaan maksud.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Strassberg, Donald & Cann, Deanna & Velarde, Valerie. (2017). Sexting by High School Students. Archives of Sexual Behavior. 46. 10.1007/s10508-016-0926-9.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/312050964_Sexting_by_High_School_Students)
Hollá, Katarína & Jedlickova, Petra & Seidler, Peter. (2019). SEXTING AND MOTIVES FOR SEXTING AMONG ADOLESCENTS.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/330324072_SEXTING_AND_MOTIVES_FOR_SEXTING_AMONG_ADOLESCENTS)
Wysocki, Diane & Childers, Cheryl. (2011). “Let My Fingers Do the Talking”: Sexting and Infidelity in Cyberspace. Sexuality & Culture. 15. 217-239. 10.1007/s12119-011-9091-4.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/226090843_Let_My_Fingers_Do_the_Talking_Sexting_and_Infidelity_in_Cyberspace)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app