HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Blisters - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 14, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Sep 3, 2019 Waktu baca: 9 menit

Blisters adalah luka Lepuh, yang dalam istilah medis juga bisa disebut vesikel (bila ukuran lepuhan lebih kecil) , blister atau luka melepuh adalah bagian kulit yang terisi oleh cairan tepat di bagian bawahnya. Anda mungkin pernah mendapatkan blister/luka lepuh Anda jika terlalu lama memakai sepatu yang berukuran tidak pas.

Blister atau vesikel muncul ketika terjadi gesekan antara kulit Anda dan sepatu menyebabkan lapisan kulit terpisah dan terisi cairan.

Blister sering mengganggu, menyakitkan, atau tidak nyaman. Tetapi dalam kebanyakan kasus,blister bukan merupakan suatu pertanda terjadinya kondisi medis yang serius. 

Blister biasanya akan sembuh tanpa penanganan medis khusus. Jika Anda memiliki blister yang muncul pada kulit Anda tanpa Anda ketahui penyebabnya, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter Anda untuk diagnosa.

Kondisi yang menyebabkan Blisters

Blister dapat disebabkan oleh gesekan, infeksi, atau, dalam kasus yang jarang terjadi, suatu penyakit kulit. Berikut adalah 16 kemungkinan penyebab munculnya blister.

1. Cold sore

  • Adalah lesi kulit yang terlihat seperti melepuh dan berwarna merah, lesi ini menimbulkan nyeri, berisi cairan dan biasanya muncul di dekat mulut dan bibir
  • Daerah yang terkena sering mengalami sensasi kesemutan atau terbakar sebelum luka muncul
  • Wabah yang menyebabkan lesi ini juga dapat disertai dengan gejala ringan seperti flu, demam ringan, nyeri di sekujur tubuh, dan pembengkakan kelenjar getah bening

2. Herpes simpleks

  • Virus HSV-1 dan HSV-2 dapat menyebabkan kelainan kulit pada mulut dan alat kelamin
  • Kelainan kulit ini memiliki ciri-ciri yang terlihat seperti kulit melepuh yang disertai dengan rasa nyeri. Kelainan kulit pada herpes simpleks bisa muncul dalam jumlah satuan atau dalam kelompok. Lesi ini dapat mengeluarkan cairan kuning jernih dan kemudian mengeras membentuk keropeng.
  • Tanda-tanda lain yang dapat muncul seperti flu ringan, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, nyeri pada bagian tubuh tertentu, dan penurunan nafsu makan
  • Blister dapat muncul kembali sebagai respons terhadap stres, menstruasi, penyakit, atau paparan sinar matahari

3. Herpes kelamin

  • Penyakit menular seksual (PMS) ini disebabkan oleh virus HSV-2 dan HSV-1.
  • Genital herpes menyebabkan luka herpes, seperti blister yang sangat nyeri. Blister bisa pecah dan kemudian mengeluarkan cairan di bawahnya.
  • Bagian tubuh yang terinfeksi sering terasa gatal, atau kesemutan, gejala ini muncul sebelum blister muncul.
  • Gejala lain yang mungkin dapat ditimbulkan oleh meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam ringan, sakit kepala, dan nyeri di sekujur tubuh.

4. Impetigo

  • Biasa terjadi pada bayi dan anak-anak dosebabkan oleh bakteri
  • Ruam sering terletak di daerah sekitar mulut, dagu, dan hidung
  • Ruam yang teriritasi dan blister yang berisi cairan dapat pecah dan membentuk kerak berwarna kuning keemasan

5. Luka bakar

Kondisi ini dianggap sebagai kegawatdaruratan medis. Perawatan darurat mungkin diperlukan.

  • Tingkat keparahan Luka diklasifikasikan berdasarkan kedalaman dan ukuran
  • Luka bakar tingkat dua: terdapat lepuhan yang sangat nyeri, berisi cairan bening yang dapat bocor keluar dan dan warna kulit biasanya berwarna merah atau memiliki warna yang bervariasi dan tidak merata
  • Luka bakar tingkat ketiga: berwarna putih atau coklat tua / cokelat, dengan permukaan kasar dan sensitivitas terhadap sentuhan sangat rendah atau tidak ada sama sekali

6. Dermatitis kontak

  • Muncul berjam-jam hingga berhari-hari setelah kontak dengan alergen
  • Ruam memiliki batas yang tegas dan muncul dimana kulit Anda menyentuh zat yang mengiritasi
  • Kulit terasa gatal, merah, bersisik, atau terkelupas
  • Terdapat blister yang dapat mengeluarkan cairan yang kemudian membentuk keropeng (kerak)

7. Stomatitis / Sariawan

  • Stomatitis adalah peradangan pada bibir atau bagian dalam mulut yang dapat disebabkan oleh infeksi, stres, cedera, sensitivitas, atau penyakit lainnya.
  • Dua bentuk utama stomatitis adalah herpes stomatitis, yang juga dikenal sebagai cold sore, dan stomatitis aphthous, juga dikenal sebagai canker / sariawan.
  • Gejala herpes stomatitis meliputi demam, nyeri di sekujur tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening, dan munculnya blister yang nyeri dan berisi cairan. Lokasi munculnya kelainan kulit pada herpes stomatitis biasanya terjadi pada: bibir atau mulut.
  • Sedangkan stomatitis aphtous atau yang dikenal dengan sariawan, memiliki ciri-ciri berbentuk bulat atau oval. berbatas berwarna merah, meradang dengan bagian tengah berwarna kuning atau putih.

8. Frostbite

Kondisi ini dianggap sebagai kegawatdaruratan medis. Perawatan darurat mungkin diperlukan.

  • Frostbite disebabkan oleh kerusakan jaringan akibat suhu dingin yang ekstrim pada bagian tubuh tertentu
  • Bagian tubuh yang paling sering mengalami frostbite meliputi jari tangan, jari kaki, hidung, telinga, pipi, dan dagu
  • Gejalanya meliputi kulit mati rasa, kulit terasa kesemutan, kulit berwarna putih atau kuning dan terasa seperti lilin yang keras
  • Gejala frostbite yang parah termasuk menghitamnya kulit, hilangnya sensasi, dan munculnya blister yang dipenuhi cairan atau darah

9. Herpes Zoster / Shingles

  • Adalah suatu kondisi dimana munculnya ruam yang disertai dengan rasa nyeri, rasa terbakar, kesemutan, atau gatal, bahkan jika tidak ada blister yang terlihat sekalipun.
  • Ruam terdiri dari luka blister yang berkelompok, berisi cairan yang mudah pecah.
  • Ruam muncul dalam pola garis linier yang paling sering muncul pada batang tubuh, tetapi dapat terjadi pada bagian tubuh lain, termasuk wajah
  • Ruam dapat disertai dengan demam ringan, panas dingin, sakit kepala, atau kelelahan

10. Eksim dishidrotik

  • Eksim dishidrotik dapat menyebabkan blister dan menyebabkan munculnya rasa gatal di telapak kaki atau telapak tangan.
  • Penyebab kondisi ini tidak diketahui, tetapi mungkin terkait dengan alergi, seperti demam.
  • Kulit gatal terjadi di tangan atau kaki.
  • Blister berisi cairan dan biasanya muncul di jari tangan, jari kaki, tangan, atau kaki.
  • Eksim dishidrotik memiliki ciri-ciri: Kulit kering, merah, bersisik dan tampak mengerut.

11. Pemfigoid

  • Pemfigoid adalah kelainan autoimun langka yang disebabkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan ruam kulit dan blister pada kaki, lengan, selaput lendir, dan perut.Ada beberapa jenis pemfigoid yang berbeda berdasarkan di mana dan kapan terjadinya blister.
  • · Ruam merah biasanya timbul sebelum blister terbentuk.
  • Blister memiliki kulit permukaan yang tebal, besar, dan berisi cairan yang biasanya jernih tetapi mungkin mengandung beberapa darah.
  • Kulit di sekitar blister mungkin tampak normal, atau sedikit berwarna merah atau gelap.
  • Blister yang pecah biasanya akan menimbulkan kulit sensitif dan nyeri pada kulit.

12. Pemfigus vulgaris

  • Pemfigus vulgaris adalah penyakit autoimun yang langka
  • Pemfigus vulgaris mempengaruhi kulit dan selaput lendir pada mulut, tenggorokan, hidung, mata, alat kelamin, anus, dan paru-paru
  • Blister yang terasa gatal, mudah pecah dan berdarah adalah ciri-ciri dari pemfigus vulgaris.
  • Blister yang terbentuk di mulut dan tenggorokan dapat menyebabkan rasa sakit saat Anda makan.

13. Eksim akibat alergi

  • Dapat menyerupai luka bakar
  • Sering ditemukan di tangan dan lengan
  • Kulit terasa gatal, merah, bersisik, atau terkelupas
  • Terdapat blister yang dapat mengeluarkan cairan yang kemudian membentuk keropeng (kerak)

14. Cacar air

  • Ditandai dengan blister muncul secara berkelompok di seluruh tubuh. Blister yang muncul pada orang yang mengalami cacar air memiliki ciri-ciri : gatal, merah, dan berisi cairan. Kelainan kulit pada seseorang yang menderita cacar air muncul dalam berbagai bentuk, sesuai dengan tingkat penyembuhan dari kelainan kulit yang terjadi.
  • Ruam disertai dengan demam, nyeri pada seluruh tubuh, sakit tenggorokan, dan kehilangan nafsu makan
  • Cacar air dapat menular sampai semua blister telah mengering

15. Erisipelas

  • Erisipelas adalah infeksi bakteri pada lapisan kulit bagian atas.
  • Erisipelas biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri kelompok A Streptococcus .
  • Gejalanya meliputi demam; panas dingin; umumnya merasa tidak enak badan; area kulit yang merah, bengkak, dan nyeri dengan tepi terangkat; muncul blister pada area yang bersangkutan dan terjadi pembengkakan kelenjar.

16. Dermatitis herpetiformis

  • Dermatitis herpetiformis adalah kondisi dimana munculnya ruam kulit yang gatal,blister, luka bakar yang terjadi pada siku, lutut, kulit kepala, punggung, dan bokong.
  • Dermatitis herpetiformis adalah gejala medis akibat intoleransi gluten autoimun dan penyakit celiac.
  • Gejala umum yang ditunjukan oleh dermatitis herpetiformis meliputi munculnya benjolan yang sangat gatal yang terlihat seperti jerawat terisi dengan cairan bening yang terbentuk dan sembuh secara bergantian.
  • Gejalanya dapat dikendalikan dengan menjalani diet bebas gluten.

Penyebab Blister

Ada banyak penyebab terjadinya blister. Mekanisme terjadinya blister adalah saat terjadi gesekan pada kulit Anda untuk waktu yang lama. blister paling sering terjadi pada tangan dan kaki.

  • Dermatitis kontak juga dapat menyebabkan blister. Dermatitis kontak adalah reaksi kulit terhadap alergen, seperti poison ivy, lateks, lem, atau iritan seperti bahan kimia atau pestisida. Dermatitis kontak dapat menyebabkan kulit merah, meradang dan munculnya blister.
  • Luka bakar yang cukup parah dapat menyebabkan luka melepuh. Luka bakar yang parah dapat disebabkan oleh terkena benda panas, bahan kimia, dan sengatan matahari.
  • Eksim alergi adalah suatu kondisi kulit yang disebabkan atau diperburuk oleh alergen dan dapat menghasilkan blister. Jenis lain dari eksim adalah eksim dishidrotik. Kondisi eksim dishidrotik juga dapat menghasilkan blister. tetapi penyebabnya tidak diketahui, dan kondisi ini cenderung datang dan pergi.
  • Frostbite lebih jarang terjadi, tetapi frostbite dapat menyebabkan blister pada kulit yang terpapar dingin ekstrim dalam waktu lama.
  • Blistering juga bisa menjadi gejala infeksi tertentu, seperti berikut:
  • Impetigo , infeksi bakteri pada kulit yang dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, dapat menyebabkan timbulnya blister.
  • Cacar air , infeksi yang disebabkan oleh virus, menghasilkan bintik-bintik gatal dan sering menyebabkan timbulnya blister. pada kulit.
  • Virus yang sama yang menyebabkan cacar air juga menyebabkan herpes zoster atau cacar ular Virus ini muncul kembali pada beberapa orang di kemudian hari dan menyebabkan timbulnya blister yang dapat pecah.
  • Herpes dan cold sore dapat menyebabkan timbulnya blister.
  • Stomatitis dapat menyebabkan timbulnya blister di dalam mulut. Stomatitis disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks 1.
  • Herpes genital juga dapat menyebabkan timbulnya blister di sekitar daerah genital.
  • Erisipelas adalah infeksi yang disebabkan oleh kelompok bakteri Streptococcus , yang dapat menyebabkan timbulnya blister.

Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, blister dapat disebabkan oleh beberapa kondisi kulit. Beberapa kondisi kulit yang dapat menyebabkan timbulnya blister meliputi:

  • porfiria
  • pemfigus
  • pemfigoid
  • dermatitis herpetiformis
  • epidermolisis bulosa

Perawatan untuk mengatasi Blister

Pada kebanyakan kasus, munculnya blister tidak memerlukan perawatan khusus. Jika Anda membiarkan luka tersebut, blister akan hilang, karena lapisan kulit atas tetap intak dan mencegah terjadinya infeksi.

Jika Anda tahu penyebab blister yang Anda alami, Anda mungkin bisa mengobati penyakit mendasar yang menyebabkan timbulnya blister. Selain itu Anda juga disarankan untuk menutupi kelainan kulit yang Anda miliki dengan perban agar tetap terlindungi.

Anda tidak harus menusuk blister untuk mengeluarkan cairan di dalamnya, kecuali blister yang Anda alami sangat menyakitkan, karena kulit di atas cairan melindungi Anda dari infeksi. 

Blister yang disebabkan oleh gesekan, alergen, dan luka bakar adalah reaksi sementara terhadap rangsangan. Dalam kasus ini, perawatan terbaik adalah menghindari apa yang menyebabkan kulit Anda melepuh.

Blister yang disebabkan oleh infeksi juga bersifat sementara, tetapi blister yang disebabkan oleh infeksi mungkin memerlukan perawatan. Jika Anda curiga Anda mengalami infeksi, Anda harus segera memeriksakan diri Anda ke dokter.

Selain obat untuk infeksi, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin dapat meresepkan Anda sesuatu untuk mengobati gejalanya. Jika ada penyebab blister yang diketahui, seperti kontak dengan bahan kimia tertentu atau penggunaan obat, hentikan penggunaan produk itu.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan blister, seperti pemfigus, sulit untuk diobati. Penyedia layanan kesehatan Anda dapat meresepkan perawatan yang akan membantu Anda mengelola gejala. 

Penanganan gejala orang dengan pemfigus bisa dilakukan dengan pemberian krim steroid untuk menghilangkan ruam kulit dan pemberian antibiotik untuk menyembuhkan infeksi kulit.

Apa yang terjadi jika Blister tidak diobati?

Dalam kebanyakan kasus, blister bukan bagian dari kondisi yang mengancam jiwa. Sebagian besar blister akan hilang tanpa perawatan, tetapi blister dapat menyebabkan Anda merasa sakit dan tidak nyaman.

Jumlah blister yang Anda miliki, dan apakah blister tersebut telah pecah atau terinfeksi, sangat penting untuk menentukan kondisi Anda kedepannya. Jika 

Anda mengobati infeksi yang menyebabkan blister, kemungkinan Anda untuk sembuh lebih baik. Namun kemungkinan sembuh secara umum tergantung dari penyakit yang mendasari munculnya blister pada tubuh Anda.

Pencegahan munculnya Blister akibat gesekan

Blister paling umum disebabkan oleh gesekan pada kulit kaki Anda. Oleh karena itu Anda dapat melakukan beberapa langkah-langkah pencegahan dasar sebagai berikut:

  • Selalu pakai sepatu yang nyaman dan pas.
  • Jika Anda akan berjalan untuk waktu yang lama, gunakan kaus kaki tebal untuk mengurangi gesekan.
  • Saat Anda berjalan, Jika Anda mulai merasakan blister mulai terbentuk. Hentikan dan lindungi area kulit ini dengan perban untuk mencegah terjadinya gesekan lebih lanjut.

8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Melissa Conrad Stöppler, MD, Blisters (https://www.medicinenet.com/blisters/symptoms.htm).
Tim Newman, Blisters (https://www.medicalnewstoday.com/articles/264783.php), 19 January 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app