Berhenti Merokok? Tubuh Jadi Lebih Sehat & Kuat

Dipublish tanggal: Mei 31, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Berhenti Merokok? Tubuh Jadi Lebih Sehat & Kuat

Bahaya rokok kerap digaungkan dalam kemasan rokok itu sendiri. Ada banyak dampak yang ditimbulkan merokok baik untuk perokok aktif maupun pasif. Sayangnya, Indonesia justru menjadi salah satu negara penghisap asap rokok terbanyak di dunia. Padahal jika kita cari tahu, tidak sedikit bahkan mungkin semua bos besar rokok sama sekali tidak merokok selama hidup mereka.

Ada banyak hal negatif yang disebabkan oleh merokok pada seseorang. Bukan hanya dampaknya dirasakan orang-orang yang merokok aktif, namun juga bisa menimbulkan bahaya bagi para perokok pasif. 

Banyak fakta di lapangan mengindikasikan orang merokok atau tidak dari fisiknya. Bisa tubuhnya yang kurus kering, gigi yang tidak sehat atau cenderung berwarna kuning, dan masih banyak lainnya.

Perubahan Fisik pada Orang yang Berhenti Merokok

Jauh berbeda dengan orang yang sama sekali tidak merokok atau memutuskan berhenti merokok karena sadar akan bahayanya. Berikut perubahan kondisi fisik tubuh orang yang berhenti merokok.

1. Gigi Putih

Kondisi orang yang tidak merokok dari gigi saja sudah tidak akan terkena paparan nikotin sehingga efeknya bisa mendatangkan warna gigi yang lebih putih dan sehat. Lain halnya bagi orang yang yang merokok kerap menimbulkan nafas asam dan berbau tidak enak. Setelah Anda memutuskan berhenti merokok, percayalah bahwa kondisi nafas Anda nantinya berangsur-angsur akan lebih segar.

2. Kulit Sehat

Kondisi tubuh para perokok adalah kulit yang keadaannya tidak lebih muda atau tidak sesuai usia. Perhatikan beberapa orang yang memiliki kebiasaan merokok berat. Rata-rata kondisi tubuhnya kurus kering, keriput, dan tidak segar. Lain hal bagi yang bukan perokok. Kondisi kulitnya akan lebih segar, kencang, dan bersih karena terbebas dari paparan zat-zat berbahaya. Jadi kalau Anda mulai ebrhenti merokok, kondisi tubuh pun akan mengalami hal ini

3. Mata Cerah

Sampai ke daerah mata, rokok bisa mendatangkan banyak penyakit. Seperti mata memerah, kering, dan tidak sehat. Ini karena polusi yang ditimbulkan langsung oleh asap rokok yang dapat mempengaruhi sistem kesehatan pada tubuh. Coba saja Anda berhenti, niscaya mata akan lebih terlihat sehat, tidak kuning, tidak merah, dan tidak mudah iritasi. Akan sayang sekali jika efek gangguan pada mata disebabkan oleh rokok. Sebab bagaimanapun mata adalah indera kita untuk melihat. .

4. Rambut Sehat

Pada perokok aktif, efek mengisap rokok adalah timbulnya uban pada helai rambut sebelum waktunya. Ini bisa jadi karena efek merokok yang memang menyebabkan polusi dan mengandung berbagai zat berbahaya. Rambut tidak akan terlihat sehat sama sekali, apalagi jika tidak rajin merawatnya. Jika Anda berhenti merokok, rambut akan lebih sehat dan tidak beruban sebelum waktunya. Coba deh untuk membandingkannya.

5. Luka Sembuh Lebih Cepat

Siapa sangka ternyata saking krusialnya efek rokok, bahkan bisa memengaruhi proses penyembuhan luka seseorang. Orang yang merokok memiliki potensi mengalami proses penyembuhan luka lebih lama. Lain hal dengan orang yang tidak merokok, karena dalam tubuhnya kecil kemungkinan terpapar zat berbahaya rokok, maka proses penyembuhan luka ini bisa berlangsung dengan normal.

6. Awet Muda

Terakhir, berkaitan kondisi kulit tubuh yang jauh lebih segar dan mata yang jauh lebih sehat akan terasa saat Anda berhenti merokok. Otomatis seluruh tubuh, bukan hanya wajah Anda akan memberikan kesan jauh lebih muda dari seharusnya.

Apalagi jika Anda juga melakukan olahraga aktif setiap harinya. Ini akan membuat wajah dan tubuh Anda lebih sehat.

Jadi yuk segera berhenti merokok sekarang. Sayangi diri Anda dan keluarga agar bisa merasakan kehidupan yang lebih baik dan penuh kebahagiaan.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app